Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kabar MPM

Suket Ijo, Bukti Perempuan Juga Tangguh Dalam Bertani dan Beternak

Kabar | 2023-03-22 20:57:35
MPM PP Muhammadiyah melakukan kunjungan pendampingan petani dan peternak yang tergabung dalam kelompok Suket Ijo dan Jamaah Tani Muhammadiyah(Jatam) Kabupaten Batang pada Jumat (17/3).

Aktivitas bertani di bawah terik matahari atau mengembala hewan ternak di ladang mungkin bagi sebagian orang identik dengan sosok laki-laki. Selain karena kebanyakan begitu, masih banyak yang beranggapan bahwa kegiatan bertani dan berternak adalah kegiatan yang memerlukan kekuatan dan ketangguhan, dan semua itu diidentikkan dengan laki-laki. Masalah lainnya adalah kerapkali sebagian besar perempuan yang berprofesi sebagai petani dan peternak dianggap sebelah mata dan kurang diberdayakan.

Kelompok Tani-Ternak Suket Ijo di Dukuh Silegok Sodong Kabupaten Batang mendobrak kondisi dan mematahkan stigma tersebut. Suket Ijo merupkan sekelompok perempuan yang selama ini aktif di persyarikatan Muhammadiyah, khususnya ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah membentuk wadah untuk mengasah keterampilan bertani dan beternak kelompok perempuan, dengan didampingi oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Masyarakat Silegok Sodong memang sudah familiar dengan kegiatan bertani dan berternak secara turun temurun, baik itu perempuan maupun laki-laki.

Masalah utama yang melatarbelakangi berdirinya kelompok ini adalah karena selama ini kegiatan bertani dan beternak dilakukan hanya sebatas untuk sambilan menambah penghasilan keluarga. Sehingga, tujuan dihadirkannya kelompok Suket Ijo ini adalah memotivasi para ibu rumah tangga agar lebih tekun dan berdaya dalam hal bertani dan berternak, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.

Level Up Kelompok Perempuan

Selain karena latar belakang masalah, MPM selaku pendamping dari kelompok Suket Ijo ini juga melihat potensi dari bidang peternakan dan pertanian di wilayah tersebut. Sebelum melaksanakan program pendampingan, MPM terlebih dahulu di awal melakukan pemetaan potensi yang nantinya dapat menjadi penggerak dan dikembangkan menjadi aset produksi dan pemasaran. Sehingga, kegiatan yang dilakukan oleh Suket Ijo dapat berkelanjutan.

Pada awal berdirinya kelompok ini, tidak semua ibu-ibu yang tergabung adalah peternak dan petani handal. Sebagian dari mereka justru ada yang berprofesi sebagai tukang ngarit, yang mungkin belum terbiasa dengan proses bertani dan beternak dari A sampai Z. Kesamaan profesi sebagai tukang ngarit ini justru menginspirasi penamaan kelompok ini sebagai kelompok Suket Ijo.

Adanya kelompok Suket Ijo meng-upgrade kemampuan para perempuan untuk dapat menggali potensi lebih dalam hal pertanian dan peternakan. Peternak dibekali skill cara beternak sesuai standar dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian, begitu pula dengan bidang pertanian.

Kelompok ini berjalan beriringan dengan Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Kabupaten Batang agar dapat terus berupaya melakukan peningkatan dalam usaha tani dan ternak. Selain itu, Suket Ijo juga mendapat pendampingan dan bantuan dari Lazismu Kabupaten Batang berupa hewan ternak untuk mendukung kegiatan riset dan ujicoba penggemukan. Sehingga, kelompok perempuan ini tidak hanya beternak, namun juga “berinovasi”.

Dorong Sistem Bertani Ramah Lingkungan

Inovasi dan inisiatif keren lainnya adalah Suket Ijo bersama Jatam telah mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dengan menghindari penggunaan unsur kimiawi dari lahan yang dapat merusak struktur tanah. Mereka juga memproduksi jamu sehat tanaman yang diberi brand JST, yang merupakan hasil riset ilmiah dan telah diuji mampu untuk mengembalikan kesuburan tanah dan mendukung kualitas hasil panen.

Apa yang telah dilakukan oleh Suket Ijo menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya mampu untuk turut serta melakukan pekerjaan bertani dan berternak, namun juga mampu menaikkan kelas kelompok ibu-ibu yang sebelumnya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan tukang ngarit, menjadi inisiator yang handal dan dapat menciptakan inovasi-inovasi yang aktual dalam dunia pertanian dan peternakan.

Perempuan yang turut berkontribusi dalam dunia pertanian dan peternakan memiliki peran penting dalam dunia pertanian dan peternakan, baik di negara-negara berkembang maupun negara-negara maju. Meskipun dalam beberapa masyarakat masih terdapat pandangan yang menganggap bahwa pertanian dan peternakan hanya cocok untuk laki-laki, tetapi kehadiran Suket Ijo membuktikan bahwa perempuan juga memiliki kemampuan yang sama dalam hal ini.

Apa yang telah dilakukan oleh Suket Ijo memiliki dampak yang sangat positif bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Mereka berkontribusi dalam menciptakan ketahanan pangan dan mengurangi kemiskinan di masyarakat. Selain itu, mereka juga memainkan peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui inovasi yang telah dilakukan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan pengakuan dan dukungan yang layak kepada perempuan yang bertani dan berternak. Hal ini terus diupayakan juga oleh MPM PP Muhammadiyah beserta seluruh elemen persyarikatan yang terlibat melalui pemberian akses yang lebih baik terhadap sumber daya dan teknologi, pelatihan dan pendidikan tentang teknik pertanian dan peternakan yang lebih baik, serta pemberdayaan ekonomi yang lebih baik bagi perempuan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image