Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Shafira Adlina

Serial Aksi Tere Liye yang Memukau

Sastra | Tuesday, 21 Mar 2023, 05:43 WIB
urutan novel Serial Aksi Tere Liye - olahan pribadi dengan canva.com

Penulis Tere Liye dengan nama asli Darwis ini adalah salah satu penulis Indonesia yang melejit namanya lewat karya novel-novel selalu dinantikan para pembaca. Buku fiksinya dengan tema tidak umum dan selalu dibumbui pengetahuan menjadi ciri khasnya. Maka tidak heran banyak novelnya yang menjadi best seller. Beberapa karyanya pun diadaptasi menjadi film layar lebar seperti “Hafalan Shalat Delisa” (2011), “Bidadari-Bidadari Surga” (2012) dan “Rembulan tenggelam di wajahmu” (2019).Puluhan novel Tere Liye lainnya pun hadir setiap tahunnya dengan genre beragam.

Tere Liye menulis dengan ragam tema, mulai dari romance, fantasi, anak-anak dan keluarga, ekonomi politik hingga puisi dan kumpulan quotes. Nah,ada juga serial aksi Tere Liye yang hadir dari tahun 2015 yang berjudul “Pulang”. Hingga kini bersambung pada novel yang berjudul “Tanah Para Bandit.”Serial aksi Tere Liye di luar ekspetasi saya. Saya sendiri menikmatinya mulai dari buku ketiganya yaitu dengan judul Pulang-Pergi. Saat itu saya random ingin membaca Novel terbaru beliau. Tanpa disangka, saya menikmati buku ketiga serial aksi tersebut. Ternyata novel tersebut merupakan perpaduan dua tokoh utama.

Bujang yang berasal dari Novel Pulang dan Pergi sementara Thomas dari Buku Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk. Mereka bertemu di novel di Pulang-Pergi lalu bersambung di Bedebah di Ujung Tanduk dan terakhir di Tanah Para Bandit.Kenapa buku pertamanya berjudul Pulang? Dalam sekali filosofi yang diberikan, salah satunya dari kutipan di dalam buku tersebut:

“Kehidupan ini adalah perjalanan panjang. Kumpulan dari hari-hari. Di salah satu hari itu, di hari yang sangat spesial, kita dilahirkan. Kita menangis kencang saat menghirup udara pertama kali. Di salah satu hari lainnya, kita belajar tengkurap, belajar merangkak, untuk kemudian berjalan. Di salah satu hari berikutnya kita bisa mengendarai sepeda, masuk sekolah pertama kali, semua serba pertama kali.

..kini kita penuh dengan kenangan masa kecil yang indah, seperti matahari yang terbit. Lantas hari-hari melesat cepat. Siang beranjak datang dan kita tumbuh menjadi dewasa, besar. Mulai menemui pahit kehidupan.

Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu sedih karena kegagalan atau kehilangan. Di salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak, tersungkur, terluka, berharap hari segera berlalu. Hari-hari buruk mulai datang. Dan kita tidak pernah tahu kapan dia akan tiba mengetuk pintu. Kemarin kita masih tertawa, untuk besok lusa tergugu menangis. Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan. Hari-hari menyakitkan.” (Buku Pulang).

Apa yang menarik di serial aksi Tere Liye ini. Tokoh yang tidak biasa Thomas seorang konsultan keuangan dunia dan Bujang sang penerus keluarga shadow economy.Apa itu shadow economy?

Mengutip Buku Pulang: Shadow economy merupakan ekonomi yang berjalan di ruang hitam, di bawah meja. Bukan soal perdagangan obat-obatan, narkoba, atau prostitusi, judi, atau lainnya. Itu adalah masa lalu shadow economy. Hari ini kita bicara tentang pencucian uang, perdagangan senjata, transportasi, property, minyak bumi, valas, pasar modal, retail, teknologi muktahir hingga penemuan dunia medis yang tidak ternilai. Serasa kebayang-bayang dengan dunia sekarang.

Dan kerennya khas penulis Tere Liye, tiada bukunya tanpa pengetahuan. Di novel Pulang-Pergi disuguhi alam Negeri Bhutan. Jadi salah satu alasan berlama-lama dengan novel beliau juga karena ini. Kalian tidak seperti belajar ketika membaca cerita fiksi, namun oleh-olehnya banyak sekali. Belum lagi, kutipan-kutipan kehidupan yang amat bijaksana.

Menariknya, ternyata tidak berakhir serial aksi dari Bang Tere ini tetap berlanjut ke Bandit-bandit berkelas yang terbit belum tahu kapan. Mungkin akhir tahun atau tahun depan. Kita tunggu saja ya.

Jadi, kalian tertarik ga dengan serial aksi ini?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image