Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mas Blogger

Mengenal Mata Minus dan Cara Penyembuhannya

Info Terkini | Saturday, 18 Mar 2023, 21:19 WIB

Mata minus dan silinder adalah kondisi di mana bentuk kornea dari mata tidak sempurna. Hal ini menyebabkan penglihatan jadi kabur atau berbayang karena cahaya tidak fokus pada titik retina. Penderita akan mengalami keluhan berupa sakit kepala, sulit membaca tulisan kecil, hingga mata menjadi tegang.

Perbedaan antara mata minus dan silinder

Sering kesulitan melihat objek dengan jelas atau mengalami pandangan yang kabur mungkin menandai Anda memiliki gangguan fokus atau kelainan refraksi. Dua jenis gangguan fokus yang paling sering dialami adalah mata minus atau mata silinder (astigmatisme). Meskipun sama-sama membuat pandangan menjadi kabur, terdapat perbedaan antara mata minus dan mata silinder. Keduanya memiliki penyebab yang berbeda maka cara mengatasinya pun berbeda. Selain itu, keduanya memiliki gejala spesifik yang membedakan satu dengan lainnya.

Perbedaan antara mata minus dan silinder

Agar mata dapat melihat objek dengan jelas, cahaya yang ditangkap oleh kornea dan lensa (bagian depan mata) akan dibiaskan pada retina, yaitu jaringan peka cahaya di belakang mata.

Pada mata minus ataupun silinder, cahaya yang ditangkap tidak dapat fokus untuk diteruskan pada retina.

Meski cahaya sama-sama tak dapat difokuskan ke retina, mata minus dan silinder memiliki penyebab, gejala ataupun pengobatan yang berbeda.

1. Penyebab pandangan menjadi kabur

Pandangan kabur perbedaan silinder dan mata minus

Perbedaan mata minus dan mata silinder yang pertama terletak pada kelainan refraksi (pembiasan cahaya) yang menyebabkan keduanya menunjukkan gejala mata kabur.

Kelainan refraksi yang menjadi penyebab mata minus adalah bola mata yang memendek sehingga kornea terlalu melengkung mengakibatkan cahaya yang masuk tidak difokuskan pada retina.

Bukannya jatuh tepat pada retina, cahaya yang diteruskan justru jatuh jauh di depan retina. Akibatnya, saat melihat objek dalam jarak yang jauh pandangan mata menjadi kabur dan sulit terfokus.

Lanjutkan Membaca

Sementara pada mata silinder, pandangan menjadi kabur karena adanya kelainan pada bentuk kelengkungan kornea atau lensa.

Kelengkungan tersebut membuat cahaya tidak bisa dibiaskan tepat pada retina. Akibatnya, objek tidak terlihat dengan jelas baik dari jarak jauh maupun jarak dekat.

2. Perbedaan ciri-ciri mata minus dan mata silinder

Ketika melihat suatu benda, pandangan penderita mata minus akan terlihat kabur dan mungkin akan merasa pusing ketika tidak bisa melihat objek dari jarak jauh dengan jelas.

Sementara itu, orang bermata silinder bukan hanya merasakan pandangan yang kabur dan pusing, tetapi objek yang dilihat juga berbayang.

Gejala khas dari mata silinder yang umum dialmi misalnya garis lurus jadi terlihat miring. Hal ini disebabkan gangguan fokus yang dialami memengaruhi mata melihat bentuk dan ketegasan objek dengan jelas.

Berbeda dari mata minus yang gejalanya hanya muncul saat melihat objek dari jarak jauh, gejala mata silinder bisa muncul baik melihat objek yang dekat maupun jauh.

Yakin Mata Anda Minus? Coba Cek Ciri-Cirinya di Sini

3. Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya gangguan fokus

Para peneliti mengungkapkan bahwa mata minus dan silinder sama-sama bisa disebabkan oleh faktor keturunan.

Meski begitu, ada beberapa perbedaan faktor risiko lainnya yang mungkin memperbesar peluang Anda kena mata minus dan silinder.

Menurut National Eye Institute, mata minus umumnya terjadi pada anak-anak berusia 8-12 tahun. Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan bentuk mata.

Jadi, orang dewasa yang punya mata minus, biasanya sudah mempunyai kerusakan mata ini dari kecil.

Selain itu, kondisi kesehatan tertentu juga bisa mengakibatkan terjadinya mata minus, misalnya komplikasi diabetes pada mata. Perlu Inovasi Optical Clinic untuk Penglihatan yang lebih baik.

Sementara itu, faktor yang memperbesar risiko seseorang untuk memiliki mata silinder adalah memiliki kondisi mata minus yang parah, efek dari operasi katarak, dan menderita keratokonus (penipisan kornea).

4. Lensa korektif yang digunakan

Perbedaan antara mata minus dan mata silinder tentunya juga ada pada cara penanganannya. Untuk mengatasi mata minus, lensa korektif yang digunakan pada kacamata dan lensa kontak haruslah jenis lensa cekung atau lensa negatif (minus).

Lensa cekung membantu memperkecil kelengkungan kornea yang terlalu besar sehingga cahaya dapat terfokus dan jatuh tepat di retina.

Sementara itu, cara mengatasi mata silinder adalah dengan kacamata yang berlensa silinder.

Lensa silinder bisa menggabungkan beberapa bayangan yang dihasilkan akibat kelainan pembiasan sehingga mata kembali bisa melihat objek dalam bentuk yang jelas.

5. Kondisi kerusakan mata

Walaupun mata minus dapat diatasi dengan menggunakan kacamata atau kotak lensa. Namun, kondisi minus mata tetap dapat bertambah sampai penderita berusia 18-20 tahun.

Hal ini bisa terjadi karena penderitanya tidak menjaga kesehatan mata, misalnya terlalu lama menggunakan gadget atau komputer tanpa sempat mengistirahatkan mata.

Selain itu, lama beraktivitas di tempat yang terlalu gelap juga berisiko meningkatkan kondisi mata minus seseorang

Sementara pada mata silinder kerusakan mata cenderung tidak bertambah, apalagi jika penderitanya telah menggunakan lensa korektif yang sesuai.

Mata minus dan mata silinder merupakan dua kondisi yang berbeda sehingga keduanya memiliki gejala khas, penyebab, serta cara pengobatan yang berbeda.

Jika masih kesulitan mengenal perbedaan mata minus dan silinder, Anda bisa berkonsultasi pada dokter dan menjalani pemeriksaan refraksi mata untuk mengetahui diagnosisnya secara pasti.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image