Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Keresahan yang Dialami Petani di Pamijahan, Bogor

Edukasi | Tuesday, 14 Mar 2023, 22:09 WIB

Bogor - Keterbatasan lahan dan penggunaan teknik pertanian yang masih tradisional membuat kualitas pertanian di Pamijahan menjadi rendah.”Kami memiliki banyak sekali permasalahan di sektor pertanian, akan tetapi pihak pemerintah kurang mengatasi dan membantu, walaupun sempat beberapa waktu ada program kerja dari pemerintah terkait teknologi pertanian dan terobosan baru tentang pupuk, tetapi hanya bertahan sebentar”, ujar karno, seorang petani.

Pak karno juga menjelaskan bahwa kesenjangan pembagian keuntungan dari hasil lahan pertanian yang didapat antara petani dan distributor cukup berbeda, Hasil yang didapat pun tidak sebanding dengan resiko yang dialami petani. Kondisi demikian yang menyebabkan pekerjaan sebagai petani tampaknya kurang menjanjikan.

“Selain itu, kesehatan para petani juga perlu diperhatikan di sektor pertanian, fasilitas kesehatan yang tersedia pun sulit dijangkau sehingga berakibat banyak para petani yang mencari pengobatan yang sederhana dan tidak berstandar sop kesehatan”, ungkap karno seorang petani.

Para petani juga perlu menerapkan kaderisasi kepada generasi muda, dikarenakan profesi petani semakin tahun, semakin menurun. Hal ini didorong masuknya profesi yang lebih efesien dan tidak memakan waktu yang banyak, padahal diperlukan peran generasi muda untuk kemajuan sektor pertanian.

Pembelajaran dan pengabdian mahasiswa yang sudah masuk di pertanian khususnya di Pamijahan kurang efektif dan kurang memaksimalkan output yang ada, dikarenakan ilmu yang disampaikan tidak bisa bertahan dengan lama apalagi perbedaan generasi dan cara penyampaian yang kurang sesuai bagi kalangan petani yang sudah tua. Selain itu, pengabdian dan pembelajaran yang masuk ke petani tidak bisa diserap oleh para petani dengan maksimal, dikarenkan pengetahuan dan pembelajaran dari seorang petani yang terbatas dan tingkat Pendidikan para petani yang masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan pengabdian yang berlandaskan ketekunan dan memaksimalkan sumber daya manusia dari kalangan generasi muda.

Pak karno juga menjelaskan, padatnya penduduk dengan tingkat kebutuhan yang tinggi menyebabkan lahan-lahan pertanian dijadikan perumahan dan gedung-gedung bertingkat. Produktivitas yang tidak seberapa ditambah dengan lahan yang semakin sempit menyebabkan perekonomian petani semakin kecil.

Salah satu sektor kehidupan manusia yang sangat terdampak dari dinamika perubahan yang terjadi adalah sektor pertanian. Bertambahnya jumlah populasi manusia di atas indonesia yang tidak bertambah luas ini, menyebabkan lahan-lahan pertanian menjadi korban dari kebijakan tata ruang yang lebih memprioritaskan kebutuhan tempat tinggal manusia. Ditambah kebutuhan manusia akan beragam jenis barang baik yang primer, sekunder dan tersier, semakin mendorong pengembangan industri yang membutuhkan kawasan lahan yang banyak.

Berkurangnya kawasan lahan pertanian khususnya menjadi ancaman tersendiri khususnya untuk kawasan-kawasan urban yang populasi penduduknya terus bertambah sementara lahan pertanian relatif terbatas, bahkan hampir tidak ada lahan pertanian. Di berbagai kawasan urban, pemenuhan kebutuhan pangan warganya harus dipenuhi melalui mekanisme impor dari kawasan lain, bahkan dari negara lain.

Pertanian dilakukan berdasarkan naluri dan pengalaman, jarang sekali petani di Indonesia yang berasal dari kalangan terdidik yang sudah memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang pertanian. Misalnya, pemberian pupuk dengan dosis yang tepat, ataupun proses pasca panen yang seharusnya dilakukan sehingga nilai jual produk lebih tinggi. Selain itu, benih yang digunakan sebagai bahan tanam bukanlah benih bersertifikat.

Pertanian di Pamijahan memiliki beberapa perubahan dan kemajuan yang cukup cepat, mulai dari kemajuan teknologi yang ada, walaupun tidak merata di seluruh daerah Pamijahan. Masih banyak petani yang lebih mementingkan alat-alat tradisional karena dianggap biaya yang tinggi, Ketika menggunakan teknologi yang lebih maju dan para petani juga harus mempelajari cara pemakaian teknologi yang ada. Akan tetapi, kualitas hasil panen yang ada tidak kalah dengan hasil panen dengan menggunakan teknologi yang tinggi. Sehingga pemakaian metode di sektor pertanian diserahkan ke masing-masing petani dan pemilik lahan, walaupun peran pemerintahan untuk memfasilitasi kurang maksimal dan tidak merata di daerah pamijahan.

“Pemerintahan daerah ataupun pusat harus berpartisipasi dan turun tangan ke sektor pertanian karena para petani tidak bisa bekerja maksimal jika, pemerintah tidak ikut berkerja sama dengan para petani, dengan diadakan program kesejahteraan masyarakat, bantuan dana dan fasilitas yang mewadai untuk para petani di Indonesia. Selain itu, dukungan dari pemerintahan juga membantu para petani untuk lebih semangat lagi”, ujar pak karno.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image