Situs Arca Domas sebagai Objek Wisata Prasejarah dan Religi
Wisata | 2023-03-13 18:22:21Salah satu wisata Bogor yang memiliki daya tarik dan patut dikunjungi adalah Situs Megalitikum Arca Domas. Situs ini merupakan situs prasejarah sekaligus situs religi untuk masyarakat yang memercayai nya. Arca Domas merupakan peninggalan prasejarah berupa batu menhir sebagai pemujaan nenek moyang pada zaman dahulu. Situs Arca Domas terletak di kaki Gunung Salak, Desa Tapos I, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Waktu tempuh untuk sampai ke situs ini memakan waktu sekitar satu setengah jam dari kota Bogor.
Akses perjalanan ke situs Arca Domas cukup terbatas, dari gerbang pertama dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua sekitar 5 menit, lalu melewati jalan setapak yang memakan waktu sekitar 15 menit dengan jalan kaki. Selain situs Arca Domas, situs Kawasan Cibalay juga menawarkan curug Cipeteuy yang terletak dekat dengan area tersebut.
Situs megalitik yang menyimpan sejarah ini adalah tempat pemujaan arwah leluhur pada zaman megalitikum. “Ini adalah punden berundak pemujaaan nenek moyang, tempat ini terdiri atas 5 teras untuk kasta yang berbeda. Jadi kalau untuk zaman modern sekarang, kalau yang teras pertama itu letaknya paling bawah diperuntukan untuk masyarakat, teras kedua untuk bupati, dan naik ke teras yang ketiga untuk gubernur, teras keempat untuk menteri, dan teras terakhir adalah teras kelima yang terletak paling atas diperuntukan untuk presiden atau raja-raja” ujar Deni selaku Juru Pelihara Situs Arca Domas Cibalay
Kata Arca Domas sendiri berasal dari bahasa Sunda Kuno, arca berarti patung dan domas berarti 800. Situs ini berarti 800 Patung, namun tak terlihat patung di kawasan ini, hanya saja terdapat batu yang berbentuk wajah manusia, harimau, dan lain sebagainya yang dipahat sedemikian rupa. Situs Arca Domas berupa punden berundak, menhir, batu kubur. Pertama kali situs ini ditemukan oleh Belanda pada tahun 1914 dan pada tahun 1950 mulai mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar, akhirnya pada tahun 1982 mulai ditetapkan sebagai situs yang dilindungi oleh pemerintah.
Salah satu kegiatan yang yang paling sering dilakukan oleh pengunjung Situs Arca Domas adalah napak tilas dan silaturahmi kepada arwah leluhur. Pengunjung yang datang dengan tujuan berziarah, berdoa, napak tilas, membakar dupa, atau sekedar untuk melihat prasejarah megalitikum . Hari yang paling ramai dikunjungi oleh pendatang adalah akhir pekan saat malam hari. Adapun yang paling ramai pengunjung seperti hari tertentu contohnya malam satu suro, malam kliwon, dan muharam.
Pengunjung pun kebanyakan warga lokal yang datang untuk sekedar mengetahui wisata sejarah situs Arca Domas atau sebagai wisata religi untuk silaturahmi atau napak tilas. “Pengunjungnya beragam, banyak juga dari Jakarta, Palembang, Bali, penjuru negara juga lah yang udah ada disini” jelas Deni saat berlangsungnya wawancara.
Situs ini dibuka setiap hari dan dibuka 24 jam, Deni sebagai juru pelihara situs ini siap menerima tamu yang datang untuk berkunjung. Selain itu, situs ini memiliki aturan untuk pengunjung yang datang ke situs prasejarah ini, seperti tidak merubah dan mencoret batu serta harus menjaga tata bicara yang sopan. Tidak ada harga tiket masuk untuk ke situs Arca Domas ini karena pemerintah belum menetapkan dalam peraturan daerah, namun ada beberapa pengunjung yang memberikan secara sukarela.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.