Kampung Perca sebagai Destinasi Wisata Unik di Bogor
Wisata | 2023-03-13 11:11:40Bogor - Kampung Perca merupakan salah satu tempat wisata yang bisa dikunjungi oleh masyarakat umum. Terletak di daerah Bogor Tengah, tempat ini pun bisa dengan mudah dijangkau oleh khalayak. Kampung ini sebenarnya tergolong kampung umum layaknya kampung-kampung lain yang ada di Indonesia. Meskipun begitu, tempat yang satu ini tentunya memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri yang membuat khalayak terkagum-kagum dan ingin berkunjung. Selain itu tempatnya cukup mudah dijangkau, karena berada di pinggir jalan yang dapat memudahkan akses para pengunjung.
Hanya saja, bagi pengguna kendaraan roda empat atau lebih, mungkin akan merasa kesulitan dengan demografi kampung yang satu ini. Pasalnya, Kampung Perca berada di daerah pemukiman padat penduduk dimana rumah-rumah warga berada di gang yang lumayan sempit dan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Namun jangan khawatir, bagi para pengunjung yang datang secara rombongan, dapat memarkirkan kendaraannya di lokasi lain.Hal yang menjadi daya tarik dari kampung ini adalah wisata edukasi. Seperti yang kita ketahui bahwa kampung ini menawarkan wisata edukasi menjahit, dan menyambung kain perca.
Awal mula berdirinya Kampung Perca ini sendiri, berawal dari banyaknya limbah kain hasil produksi konveksi atau yang kita kenal sebagai kain perca. Kemudian muncullah inisiatif warga untuk memanfaatkan kain-kain perca tersebut menjadi barang baru yang berdaya jual tinggi. Ide tersebut direalisasikan mulai dari mengadakan penyuluhan serta pelatihan menjahit untuk warga hingga pengadaan sponsorship. Akan tetapi pada akhirnya kampung ini mendapat dukungan dari beberapa pihak untuk merintis Kampung Perca. Bantuan dana hingga properti pun dialirkan dari beberapa perusahaan seperti Bank BJB, Dana, sampai Bank BRI.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Siti, Kampung Perca ini sudah banyak sekali menghasilkan produk jadi yang berbahan dasar kain perca. Beberapa contohnya yakni bantal, tempat jarum, tas, keset, pakaian, aksesoris, masker, dompet, dan masih banyak lagi. Produk-produk tersebut dinilai dengan harga yang beragam, mulai dari sepuluh ribu sampai ratusan ribu Rupiah. Penjualannya sendiri lebih di dominasi oleh penjualan secara langsung (offline), biasanya para pembeli datang langsung ke Kampung Perca dan membeli produk yang ditawarkan. Hal ini terjadi karena penjualan secara daring (online) nyatanya kurang diminati oleh khalayak, maka dari itu untuk penjualan daring ini sendiri terbilang kurang.
Sistem produksi kain perca ini sendiri bersifat fleksibel, dimana jam pengerjaannya tidak dipatok harus mulai dan berakhir di jam berapa, namun biasanya produksi akan berakhir di sore hari. Pelaku produksinya sendiri lebih didominasi oleh ibu-ibu sekitar Kampung Perca, hal ini juga sebagai ajang menaikan taraf perekonomian di kampung tersebut. "Ibu-ibu malah senang, dengan adanya kegiatan ini kita jadi gak gabut lah, ada kerjaan, dapat penghasilan juga" tutur Ibu Siti. Kampung Perca ini juga sudah banyak mendapatkan berbagai penghargaan.
Selain itu kampung ini juga sering melakukan kolaborasi pembuatan barang fashion dengan desainer terkenal. Setelah itu produk jadi hasil kolaborasi tersebut biasanya akan dibawa ke luar negeri. Hal ini juga yang menjadi salah satu cara branding Kampung Perca ke kancah internasional. Selain itu, media sosial pun tak luput menjadi wadah branding dan selling bagi Kampung Perca.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.