Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sri Maryati

Wisata Erupsi Gunung Berapi

Wisata | Sunday, 12 Mar 2023, 15:37 WIB
Ilustrasi erupsi gunung berapi - foto Republika

Peristiwa erupsi gunung berapi justru menjadi daya tarik wisatawan lokal hingga mancanegara. Letusan gunung berapi yang sebenarnya merupakan bencana alam kini justru menjadi daya tarik para wisatawan. Bahkan biro perjalanan atau agen wisata mendapat permintaan paket wisata erupsi gunung berapi.

Ketika Gunung Merapi mengalami erupsi, banyak turis yang berdatangan ingin melihat fenomena alam tersebut. Bahkan meskipun Gunung Bromo di Jawa Timur mengalami erupsi dengan menyemburkan abu dan gerimis, pelancong justru terus berdatangan. Mobil-mobil dengan pelat nomor dari luar Probolinggo terus berdatangan dan memadati jalanan Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura.

Perlu antisipasi terkait erupsi gunung berapi yang menyangkut destinasi wisata dengan aspek luasnya.Khususnya dengan mekanisme mitigasi destinasi wisata yang letaknya dipelosok pedesaan di kaki gunung berapi itu. Apalagi banyak wisatawan asing justru ingin mengamati aktivitas vulkano. Mereka justru menjadikan event wisata erupsi gunung berapi yang merupakan kejadian langka.

Perlu antisipasi yang baik terkait dengan ancaman bencana alam dan kondisi darurat pada destinasi wisata. Mengingat banyak destinasi secara geografis terletak pada kawasan yang rentan bencana alam namun sulit dijangkau transportasi. Apalagi infrastruktur jalan menuju destinasi juga terancam terputus.

Dibutuhkan platform digital terkait dengan antisipasi atau mitigasi destinasi pariwisata erupsi gunung. Mengingat banyak destinasi yang secara geografis terletak pada kawasan rentan bencana alam. Perlu manajemen risiko bencana untuk sektor pariwisata yang berbentuk platform atau aplikasi digital. Manajemen risiko ini memerlukan peta tematik kebencanaan sebagai informasi kebencanaan spasial yang bisa diakses secara online. Peta tematik kebencanaan ini juga merupakan informasi yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pariwisata. Dari peta tematik kebencanaan tersebut bisa dimanfaatkan badan kebencanaan tingkat lokal hingga nasional. Serta para pengusaha pariwisata di daerah dalam menyusun kegiatannya sehingga sesuai dengan rencana aksi mitigasi bencana.

Selama ini eksistensi data spasial yang sudah dibangun oleh pemerintah pusat dan daerah ternyata belum optimal. Karena masih sulit diterapkan menjadi solusi praktis untuk usaha mitigasi destinasi pariwisata. Pengertian data spasial secara sederhana dapat di artikan sebagai data yang memiliki referensi keruangan atau geografi. Setiap bagian dari data tersebut selain memberikan gambaran tentang suatu fenomena, juga dapat memberikan informasi mengenai lokasi dan juga persebaran dari fenomena tersebut dalam suatu ruang atau wilayah. Apabila dikaitkan dengan cara penyajian data, maka peta merupakan bentuk atau cara penyajian data spasial yang paling efektif.

Erupsi gunung berapi, seperti misalnya Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung Semeru, Gunung Agung dan lain-lain membutuhkan mitigasi yang menyangkut penyiapan kedokteran wisata. Bahkan masyarakat pariwisata Indonesia menyatakan bahwa sebetulnya wisatawan mancanegara (wisman) justru banyak yang tertarik mengunjungi objek ekowisata yang dalam kondisi status bahaya. Seperti wisata gunung berapi yang sedang aktif.

Masalah utama yang paling mendasari adalah kekhawatiran penyelenggara terhadap keselamatan wisatawan. Dimasa mendatang pemerintah daerah sebaiknya menyiapkan kedokteran wisata sebaik-baiknya. Penataan kedokteran wisata di daerah sangat tergantung pemahaman dan kemampuan para pemangku kepentingan pariwisata dalam penanggulangan bencana.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image