Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pembantaian Bitcoin: Mengapa Pedagang Derivatif Menderita Kerugian Besar pada 10 Maret 2023?

Bisnis | Sunday, 12 Mar 2023, 02:21 WIB

Pasar kripto tiba-tiba berubah merah pada 10 Maret 2023 dalam penjualan terburuk tahun ini. Bitcoin turun di bawah $20.000 untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, dan sentimen pasar adalah bearish.

Akibat dari kecelakaan itu memiliki pedagang yang dimanfaatkan bergulir dengan jutaan dolar dalam posisi perdagangan aktif dilikuidasi selama periode ini.

Pedagang Derivatif Menderita Kerugian Besar

Menurut data dari Bybit.com, sekitar $202 juta dalam posisi derivatif kripto dilikuidasi dalam 24 jam terakhir. Ini termasuk $125 juta di Binance, $36 juta di Huobi, dan $18 juta di OKEx, sama halnya dengan trading cryptocurrency di OCTAFX.

Bitcoin menyumbang sebagian besar likuidasi dengan $118 juta, diikuti oleh Ethereum dengan $40 juta, dan Solana dengan $9 juta.

Likuidasi terjadi ketika harga aset bergerak melawan arah yang diprediksi oleh pedagang yang menggunakan leverage atau pinjaman untuk meningkatkan keuntungan mereka. Ketika harga mencapai titik tertentu yang disebut tingkat pemeliharaan marjin, pedagang dipaksa untuk menutup posisi mereka atau menambahkan lebih banyak modal untuk menjaga mereka tetap terbuka.

Likuidasi dapat mempercepat penurunan harga karena pedagang panik menjual aset mereka untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Ini dapat menciptakan efek domino yang mempengaruhi seluruh pasar.

Apa Penyebab Crash Bitcoin?

Tidak ada alasan tunggal yang dapat menjelaskan mengapa Bitcoin dan pasar kripto lainnya runtuh pada hari Rabu. Namun, beberapa faktor mungkin telah berkontribusi pada sentimen negatif dan tekanan jual.

Salah satu faktor adalah laporan bahwa Federal Reserve AS yang mempengaruhi harga pasar dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan untuk menahan inflasi. Ini dapat mengurangi daya tarik Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi dan meningkatkan permintaan untuk dolar AS sebagai aset safe haven.

Faktor lain adalah kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari pertambangan Bitcoin dan konsumsi energi. Beberapa negara seperti China dan Iran telah melarang atau membatasi aktivitas pertambangan kripto karena alasan lingkungan dan ekonomi. Ini dapat mengurangi pasokan Bitcoin baru dan mengganggu operasi jaringan.

Selain itu, beberapa peristiwa geopolitik mungkin juga telah mempengaruhi suasana hati pasar. Misalnya, ketegangan antara Rusia dan Ukraina atas situasi di Crimea; ancaman sanksi AS terhadap Turki atas pembelian sistem rudal Rusia; dan protes massal di Kazakhstan melawan kenaikan harga bahan bakar.

Semua faktor ini mungkin telah menciptakan suasana ketidakpastian dan ketakutan di antara investor kripto, yang menyebabkan mereka menjual aset mereka untuk mendapatkan keuntungan atau memotong kerugian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image