Seminar Nasional Pestarama #8: Sastra sebagai Inspirasi Perubahan Sosial
Sastra | 2023-03-10 23:12:27Seminar Apresiasi Sastra dan Drama bertajuk Transformasi Sosial dalam Industri Kreatif Sastra Indonesia, merupakan seminar Nasional yang diadakan program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam penghelatan Pekan Apresiasi Sastra dan Drama (Pestarama) ke-8 pada Jum’at (10/03/23).
Narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut ialah Embie C. Noer, Ahmad Yosi Herfanda, Tetra Tianiafi, dan Dr. Arif Firmansyah, M.Pd.
Salah satu narasumber dalam acara Seminar Nasional Pestarama yang bernama lengkap Ahmadun Yosi Herfanda memulai dengan sebuah pertanyaan.
“Apakah sastra memiliki pengaruh sosial”, tanya Herfanda.
Menurut Herfanda, banyak orang percaya bahwa karya sastra memiliki peran sosial penting sebagai sumber inspirasi yang dapat mendorong munculnya proses perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik. Sastrawan yang mempercayai hal itu, salah satunya ialah Sultan Takdir Alisyahbana.
Penulis Jurnalis segaligus sastrawan itu menuturkan bahwa Sultan Ali Syahbana menulis sastra perkembangan dengan tujuan untuk mengubah keadaan sosial.
“Sultan Ali Syahbana itu menciptakan tokoh-tokoh perempuan yang maju, yang cerdas, yang terdidik. Sehingga itu menjadi inspirasi kaum perempuan untuk menjadi cerdas, menjadi pendidik dan bisa berperan sosial. Dengan itu yang diharapkan ada transformasi sosial bagi perempuan pembacanya sesuai yang diinginkan”, terang Herfanda
Ia menjelaskan bahwa bukan hanya Sultan Alis Syahbana yang mempercayai sastra memiliki peran penting di masyarakat, Sederet nama sastrawa mempercayai hal itu. Seperti, Chairil Anwar, Kuntowijoyo, Rendra, Abdul Hadi WM, Taufik Ismail, Emha Ainun Najib, dan Lekra.
Pada setiap era peradaban kita selalu mengharapkan peran sastra menjadi sumber inspirasi bagi proses perubahan sosial. Tetapi, jangan diharap bahwa peran tersebut bersifat nyata, dan dampaknya cepat dapat dilihat di masyarakat, seperti robot tranfomer yang mengubah secara cepat dan radikal. Peran dan pengaruh karya sastra itu bersifat laten, bekerja secara diam-diam, berpengaruh pada setiap hati dan pikiran pembacanya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.