Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sindy Wahyu

Konten endorse memiliki andil dalam pemulihan perekonomian Indonesia. Gimana ceritanya?

Edukasi | 2023-03-04 08:07:53
ilustrasi perilaku masyarakat terhadap konten endorse (sumber : https://pixabay.com/id/)

Era globalisasi membawa perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kemajuan teknologi dengan adanya internet memudahkan komunikasi bagi seluruh manusia hingga mulai dimanfaatkan untuk beberapa hal kepentingan lainnya. Kemajuan teknologi bisa menjadi ancaman jika dalam penggunaan tidak dilibatkan dalam kemanfaatan kehidupan sehari-hari. Begitu sebaliknya, kemajuan teknologi bisa menjadi peluang yang besar jika penggunanya mampu mengoperasikan dengan bijak dan bermanfaat. Pengguna internet dapat memunculkan inovasi yang bersifat berkelanjutan seperti munculnya perniagaan yang dilakukan melalui media sosial. Makna pasar di era saat ini bukan tentang bertemunya penjual dan pembeli. Pengertian pasar yang lebih tepat adalah terjadinya interaksi permintaan dan penawaran, yang mana proses transaksinya dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Setelah mendapat tantangan akibat pandemi covid-19, justru menciptakan gaya berbisnis baru yakni pemanfaatan melalui kemajuan teknologi.

Mengapa hal ini semakin berkembang pesat?

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan We Are Social mencatat bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 212,9 juta Per Januari 2023. Begitu banyaknya peminat penggunaan internet semakin menjadi peluang bagi para pebisnis yang memulai dengan digital marketing. Studi yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkapkan jika 98% dari anak-anak dan remaja mengetahui internet dan 79,5 persen diantaranya adalah pengguna internet. Ini artinya bisnis yang dipasarkan melalui media sosial memiliki kesempatan untuk menarik pembeli seperti kalangan remaja dan anak muda. Mulai dari fashion, makeup, skincare, dan masih banyak lainnya. Bukan hanya kalangan anak muda, masih banyak kalangan usia matang atau pekerja yang tentu saja menggunakan internet dan media sosial. Semua memiliki daya peluang yang besar sebagai pelanggan, akan tetapi semua tergantung dari wirausaha yang menentukan segmentasi pasarnya seperti apa. Jika dilihat dari kalangan anak muda seperti mahasiswa, banyak dijumpai pemasaran yang menarik melalui TikTok, Instagram, Twitter, WhatsApp dan lainnya. Pemasaran yang menarik dapat menyampaikan pengenalan suatu produk atau brand tertentu sehingga menimbulkan keinginan untuk membeli.

Meningkatnya daya beli masyarakat didorong oleh adanya konten produk yang menarik atau biasa disebut endorse. Endorse sendiri merupakan bentuk promosi atau periklanan suatu produk atau brand yang dilakukan oleh influencer ataupun tokoh terkenal. Dimulai dari konten endorse inilah pengenalan suatu produk yang berpengaruh besar pada tingkat daya beli masyarakat yang didukung dengan program marketplace seperti diskon pada tanggal tertentu. Seperti yang sering kita jumpai, promo yang diberikan oleh Shopee di setiap tanggal cantik seperti tanggal 1 bulan 1 atau disebut 1.1 dan seterusnya.

Terfokus pada peningkatan daya beli masyarakat, hal ini tentu saja berpengaruh pada perekonomian suatu negara.

Pada dasarnya, jika semua orang berbondong-bondong untuk menabung dan tidak membelanjakan uang yang dimilikinya maka akan mempengaruhi kestabilan ekonomi. Dikatakan perekonomian stabil apabila arus uang dan arus barang seimbang. Keputusan masyarakat akan menabung dapat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang tinggi dan tingkat permintaan akan barang yang rendah.

Jika Bank Indonesia meningkatkan suku bunga, ketertarikan masyarakat untuk menabung akan meningkat. Demi memperoleh keuntungan yang lebih, masyarakat rela mengorbankan permintaan akan barang atau mengurangi tingkat konsumsi demi menambah tabungan. Dan jika permintaan masyarakat akan barang mengalami penurunan, tentu akan menyebabkan penurunan harga. Hal ini menunjukkan kondisi jika suatu negara mengalami deflasi.

Untuk mengatasi ketidakstabilan ini, pemerintah dapat melakukan berbagai upaya dengan menambahkan jumlah uang beredar yang disiasati dengan menerapkan kebijakan moneter ekspansif yakni menurunkan tingkat suku bunga. Penurunan tingkat suku bunga akan mempengaruhi perilaku masyarakat untuk menarik tabungannya dari bank.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa munculnya sistem perniagaan melalui media sosial yang juga mendorong munculnya konten endorse dapat memicu tingkat daya beli masyarakat. Karena, jika arus barang dan arus uang tidak berjalan dengan seimbang maka akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Keputusan masyarakat untuk menabung secara berlebihan dan penurunan permintaan masyarakat tidak baik untuk ekonomi suatu negara. Hal ini akan menimbulkan terjadinya deflasi, yang mengakibatkan penurunan harga. Jadi, ketertarikan masyarakat akan konten endorse atau promosi yang disampaikan akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga menciptakan perputaran produktivitas yang stabil.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image