Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arum Pusporini

Catat! Anti Begadang, Sleep Training itu Penting

Edukasi | Wednesday, 22 Feb 2023, 14:42 WIB

TANGSEL. – Pola asuh setiap orang tua tentunya berbeda, sebagian dari orang tua mungkin baru mengenal istilah sleep training. Bagi yang memiliki bayi, sleep training penting untuk melatih anak tidur sendiri tanpa bantuan orang tua.

Ilustrasi: Sleep Training Anak [Doc: Rabiatul Adawiyah / PT Rumbaka]

Rentang usia 4 hingga 6 bulan biasanya cukup bagi orang tua melakukan sleep training, karena bayi sudah cukup besar untuk menenangkan diri saat ingin tidur. Tujuannya untuk melatih kemandirian dengan jadwal tidur teratur pada anak.

Tahun pertama kehidupan bayi dihabiskan untuk tidur sebanyak 9 hingga 12 jam per hari, selain tidur siang yang rutin. karena bayi cenderung tidur lebih cepat dan terbangun di malam hari. Setelah dilatih tidur, biasanya bayi dapat tidur sendiri dalam hitungan hari atau minggu.

Dilansir dari Posting News Id, “Aku mencoba jalanin 2 minggu sleep training untuk baby Issa, faktanya dia udah ada memori yang terjadwal. Jadi dia gampang di taruh kalau udah jadwal tidurnya,” ucap Nikita Willy. Senin (20/2).

Sleep training bergantung pada kesiapan orang tua, beberapa ahli menyarankan untuk memulainya saat anak sudah mulai Mpasi, sehingga anak tidak mudah terbangun di malam hari. Perhatikan juga konsistensi dalam menerapkannya, terutama dalam memilih metode sleep training. Beberapa metode ini bisa loh dicoba:

1. Metode Cry it Out (CIO)

Metode cry it out (menangis) menjadi metode sleep training yang banyak dilakukan sebelum tidur, seperti berpelukan, memberi cium di kening, atau berpamitan sebelum meninggalkan ruangan tidur. Di sisi lain, metode ini pro kontra karena orang tua harus tega membiarkan bayi yang tiba-tiba menangis saat ditinggal.

2. Metode Ferber

Metode mirip dengan cry it out, tetapi bertahap dari segi waktu. Orang tua bisa memeriksa secara berkala ketika bayi menangis, namun tidak disarankan untuk menggendong, hanya menepuk punggung bayi agar tertidur sendiri. Misalnya 3, 5, 10 menit dan seterusnya.

3. Metode Whisperer/Fading

Metode ini biasanya cocok untuk bayi yang selalu digendong sampai tertidur. Ketika bayi rewel saat diletakkan, orang tua boleh menggendong dan menenangkannya, lalu meletakkan bayi di kasur walaupun anak sepenuhnya tertidur. Namun, cara ini banyak melatih kesabaran orang tua karena anak biasanya rewel saat diletakkan ke tempat tidur.

4. The Wave

Metode ini paling mirip dengan metode Ferber, bisa dilakukan sejak bayi usia 9 bulan atau lebih dan sering merasa cemas ketika orang tua tidak berada di dekatnya. Ucapkan mantra khusus seperti, “Tenang, mama selalu ada di dekat kamu, kamu pasti bisa tidur sendiri.” Lakukan secara berulang dengan kalimat yang sama tanpa menggendong si kecil, tujuannya untuk meyakinkan bahwa orang tua masih ada dekat si kecil.

Lakukan sleep training secara sabar dan konsisten dan beri waktu seminggu sampa bayi terbiasa. Jika tidak ada kemajuan, cobalah metode lainnya yang mungkin bisa efektif bagi si kecil.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image