Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image 197OO2O28 Faridah Nafa Azizah

Merencanakan Pemasangan PLTS yang Tepat dan Efisien

Eduaksi | 2023-02-20 20:07:22

Dalam pemasangan PLTS tentunya memiliki step atau Langkah-langkah yang perlu diperhatikan, diantaranya:

1. Data collection

Pada tahap ini kita harus mengetahui bagaimana permintaan yang diinginkan oleh pelanggan, kita juga perlu mengentahui dimana lokasi bangunan yang akan dipasang PLTS, bagaimana bentuki atapnya, ukuran atapnya, arah atapnta menghadap kemana serta irradiasi yang akan didapat di lokasi tersebut.

2. Simulation & component selection

Selanjutnya di tahap ini kita menentukan berapa sistem PLTS yang dibutuhkan, lalu pemilihan mkodul surya, pemilihan inverter, mengetahui bagaimana penilaian pasar, dan penghematan energi yang akan dilakukan.

3. Detailed engineering design

Pada tahap ini kita mendesain single line diagram, juga bagaimana jalur kabelnya, dan bagaimana pemasangan yang dilakukan.

4. Bill of quatity

Setelah itu kita menghitung biaya yang dibutuhkan untuk tiap komponen.

Langkah-langkah berikut ini sama saja dengan Langkah yang telah dibahas diatas, mungkin jika temen temen kebingungan dengan Langkah diatas bisa menggunakan Langkah berikut untuk mendesain sistem PLTS:

1. Menentukan jenis sistem

2. Evaluasi sistem eksisting

Dalam melakukan evaluasi sistem eksisting ada beberapa parameter diantaranya; single line diagram, data pembangkit, data konfigurasi jaringan, data operasi pembangkit, data beban, neraca daya.

3. Perhitungan kapasitas

Untuk menghitung kapasitas, hari otonom sangatlah penting. Hari otonom merupakan jumlah hari yang bisa di suplai oleh baterai tanpa adanya bantuan dari pembangkit lain, parameter hari otonom digunakan untuk memastikan bahwa beban akan tetap tersuplai walaupun pembangkkitan PLTS berniali kecil atau tidak ada sam asekali. Hari otonom sangatlah penting karena matahari itu tidak selamanya muncul terkadang beberapa hari bisa saja tidak ada matahari, penggunaan baterai habis pakai juga harus dihindari untuk cost efficiency, perubahan temperature juga akan mempengaruhi perfoma baterai.

4. Penentuan skema operasi

5. Evaluasi lahan

Evaluasi lahan merupakan hal yang penting yang perlu dilakukan saat akan memasang PLTS, karena faktor lahan seperti luas, biaya, akses dan legalitas dapat berpengaruh terhadap PLTS nantinya. Biasanya pada PLTS standalone louas lahan yang digunakan untuk memasang PLTS hanya 2/3 bagian dari luas total lahan.

6. Pemilihan komponen

Selanjutnya untuk pemilihan komponen dapat dilakukan setelah kapasitas yang diperlukan sudah ada, untuk komponen dari PLTS standalone yaitu ada panel surya, combiner box, charge controller, panel distribusi, baterai, panel distribusi AC, sistem monitoring, rumah pembangkit, penangkal petir, kotak pembumian, distribusi tegangan menengah, dan konsumen.

7. Konfigurasi sistem

Pada konfigurasi sistem ini memiliki beberapa elemen diantaranya; penentuan jumlah inverter dan modul PV, penentuan jumlah string PV per inverter, penentuan jumlah baterai dalam seri, penentuan jumlah seri modul PV per-string, penentuan jumlah baterai dan jumlah inverter baterai, dan penentuan jumlah parallel baterai.

8. Analisis performa

Dalam menentukan perfoma PLTS ada beberapa parameter yang digunakan, yaitu;

· Produksi energi total (MWh/y) sebagai evaluasi profitabilitas sistem pembangkit listrik tenaga surya.

· Rasio performa (%) yang menunjukan seberapa efisien sistem PLTS memanfaatkan energi surya yang tersedia

· Energi spesifik (kWh/kWp) merupakan suatu indikator produksi berdasarkan irradiasi yang tersedia pada suatu lokasi dan desain PLTS.

Untuk memperoleh perfoma serta output yang optimum, berikut faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.

· Kebutuhan energi rata-rata per hari

· Lokasi geografis

· Desain rumah/ fasilitas komersial

· Penggunaan peralatan elektronik yang energy-efficient

· Penggunaan peralatan elektronik bertegangan rendah

· Frekuensi switching

Dalam menghitung kebutuhan energi dapat dilakukan dengan Langkah berikut;

· Mengidentifikasi peralatan elektronik beserta lama penggunaannya

Contoh; lampu 5 watt digunakan selama 8 jam sehari maka 5 x 8 = 40 watt per hari

· Hitung nilai penggunaan dalam kWh per hari

Contoh; 40 watt per hari/ 1000 = 0,04

· Hitung penggunaan peralatan elektronik selama sebulan atau 30 hari

Contoh; 0,04 kWh x 30 hari = 1,2 kWh per bulan

Sistem PLTS OFF-GRID terbagi menjadi

PLTS OFF-GRID TERSEBAR

Solar home system merupakan PLTS yang dipasang pada setiap rumah yang mana menjadi kebutuhan primer untuk penerangan

Sistem DC dengan kapasitas 1 - 100 Wp

Tidak terhubung dengan jaringan PLN dan menggunakan baterai2. Biasanya tegangan sistem= 12 VDC

PLTS OFF-GRID KOMUNAL

PV mini-grid adalah Sistem PLTS Off-grid untuk sekelompok masyarakat. PLTS dipasang di tempat terpusat dan listrik dibagikan melalui jaringan distribusi

Sistem AC dengan kapasitas ≥ 15 kWp dan menggunakan baterai untuk kebutuhan malam hari

Terdapat konfigurasi DC coupling, AC coupling atau DC dan AC coupling.

Pada PLTS OFF-GRID KOMUNAL terdapat konfigurasi DC Coupling dan AC Coupling. Berikut kelibihan dan kelemahan dari masing-masing konfigurasi.

DC Coupling

· Efisiensi besar untuk pemakaian malam hari

· Efisinesi kecil umtuk pemakaian siang

· Membutuhkan lebih banyak komponen untuk mengembangkan

· Jika inverter mati karena baterai habis, modul surya masih dapat mengisi baterai

· Lebih cocok untuk kapasitas kecil

AC Coupling

· Efisiensi besar untuk pemakaian siang hari

· Lebih murah untuk kapasitas besar

· Mudah dikembangkan karna standard AC dan on-grid ready

· Jaringan akan hilang jika baterai habis

· Efisiensi lebih rendah untuk pemakaian malam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image