Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Fatoni

Semangkuk Dawet Jabung Sumini

Kuliner | Saturday, 18 Feb 2023, 01:24 WIB

Dawet Jabung merupakan minuman tradisional khas Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Keberadaannya menjadi buruan lantaran memiliki cita rasa manis gurih dan sedikit asam yang menyegarkan.

Sepintas Dawet Jabung tak jauh berbeda dari minuman serupa, dengan tampilan dominan putih santan. Harganya pun terbilang murah, yakni hanya Rp4 ribu untuk per mangkuknya. Namun di dalam setiap porsi Dawet Jabung, akan disertakan sebuah isian bernama gempol yang tidak dijumpai di dawet manapun.

Bagi wisatawan yang tertarik bisa menjumpai minuman asli bumi reog ini di sepanjang jalan Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.

Berdasarkan beberapa informasi, dari sekian banyak warung dawet yang berjejer di perempatan Jabung, ada satu warung yang jadi pelopornya. Namanya Warung Dawet Jabung Bu Sumini.

Sirkulasi pembeli di Warung Dawet Jabung Bu Sumini tergolong cepat. Jika semua sudah terlayani mereka akan ngobrol sebentar dan bergegas pergi. Bukannya mereka tidak betah, tetapi sudah ada rombongan lain yang bersiap untuk duduk.

Resep dawet Jabung beberapa kali mengalami perubahan. Dulu, rasa manisnya berasal dari legen kelapa yang dipanen dari manggar atau bunga pohon kelapa di sekitar tempat tinggal Bu Sumini.

Lokasi Warung Dawet Jabung Sumini di Kecamatan Mlarak Ponorogo

Masuk tahun 1985, pohon kelapa di sekitar Bu Sumini banyak yang mati karena wabah kumbang tanduk. Bahan pemanis utama pindah ke gula kelapa. Soal isian, dalam satu mangkuk dawet Jabung berisi cendol, gempol, tape, gula, santan, garam, dan es. Penambahan garam dimaksudkan sebagai penyedap.

Isian dawet Jabung Bu Sumini pakemnya tidak langsung seperti sekarang. Pernah isian utamanya dari pisang seperti kolak. Kemudian, karena harga pisang mulai naik, ganti menjadi gempol (terbuat dari tepung beras berbentuk bulat-bulat sebesar pentol bakso) dan selanjutnya berganti menjadi tape.

Di sekitar lokasi Warung Dawet Jabung Bu Sumini, perlahan mulai bertambah satu per satu penjual dawet yang sama. Jika anda pernah bepergian ke arah Desa Jabung dari arah perempatan Jetis ke utara maupun perkotaan Ponorogo ke selatan, anda pasti heran karena radius lima ratus meter dari perempatan Jabung, sudah banyak warung dawet yang berjejer-jejer.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image