Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Raden Ahmad Haikal El-Musyaddat Arya Negara_U

Serba-serbi Klasifikasika System pada PLTS

Teknologi | Thursday, 16 Feb 2023, 11:23 WIB

PLTS termasuk PLTS Atap di Indonesia kedepannya dipercaya memiliki potensi yang besar. Semakin banyak masyarakat yang ingin menggabungkan energi listrik konvensional seperti PLN dengan energi alternatif tenaga surya ini. Selain diminati di skala perumahan, kedepannya PLTS ini akan banyak diminati oleh skala industri atau pabrik. Diprediksi di masa depan biaya listrik akan terus meningkat sehingga tagihan biayanya terus membengkak. Untuk penghematan biaya dan energi, PLTS akan banyak diaplikasikan untuk kebutuhan industri atau pun pabrik.

Penggunaan energi alternatif untuk gedung komersial, seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan lainnya, juga telah terbukti lebih hemat, efektif dan efisien. Pemerintah telah mulai menggunakan energi terbarukan dengan pembangkit listrik tenaga surya untuk mendukung program infrastruktur atau pembangunan. Salah satu contohnya adalah untuk elektrifikasi pedesaan.

Masih banyak desa-desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik secara merata. Meskipun angka rasio elektrifikasi perdesaan mencapai 99,48% atau meningkat signifikan 84% dari tahun 2019, per Agustus 2020 masih terdapat 433 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Secara terperinci, 433 desa tersebut terbagi di daerah Papua sebanyak 325 desa, Papua Barat sebanyak 102 desa, Nusa Tenggara Timur sebanyak 5 desa, dan Maluku 1 desa. Dengan menggunakan energi alternatif dari tenaga surya, diharapkan akses listrik akan dapat segera dinikmati secara merata oleh semua masyarakat Indonesia.

Untuk mendukung penggunaan energi baru dan terbarukan, pemerintah telah mulai menggunakan energi alternatif sinar matahari untuk kebutuhan fasilitas publik. Contohnya, menggunakan energi surya untuk penerangan outdoor sehingga anggaran bisa lebih dihemat. Indonesia merupakan negara tropis, sehingga di masa depan energi alternatif sinar matahari ini akan dimanfaatkan secara maksimal dalam berbagai sektor.

Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1.PLTS Mampu Menghasilkan Energi Listrik

PLTS memiliki banyak sekali manfaat untuk membantu kehidupan manusia yang dapat menyediakan energi listrik yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. PLTS mampu mengolah foton matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Listrik ini yang kemudian bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyalakan peralatan elektronik dan sebagainya.

2.PLTS Sangat Ramah Lingkungan

PLTS juga ramah lingkungan sehingga ekosistem bumi bisa lebih terjaga. Dengan menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari energi alternatif sinar matahari, bumi akan terhindar dari polusi udara. Sumber energinya berupa cahaya matahari sehingga tidak pernah habis. Berbeda dengan listrik PLN konvensional yang membutuhkan bahan bakar sehingga menyebabkan polusi udara.

3.PLTS Dapat Mengurangi Biaya Penggunaan Listrik Harian

Manfaat yang paling dapat dirasakan adalah pembangkit listrik tenaga surya dapat mengurangi biaya penggunaan listrik harian. Energi listrik yang dihasilkan dari energi surya akan bisa digunakan sebelum menggunakan energi listrik PLN sehingga tagihan listrik PLN ini bisa Anda hemat.

4.Penggunaan Listrik Dapat di Monitoring

Jika menggunakan PLN, Anda tidak mengetahui seberapa besar penggunaan listrik yang Anda gunakan, maka dengan menggunakan PLTS kini semua produksi listrik dan daya yang dikeluarkan dapat Anda monitor setiap harinya

Jenis-jenis Sistem Panel Surya

Dengan ketersediaan sumber daya dan perkembangan teknologi yang semakin efisien, akses pada produk fotovoltaik yang semakin mudah dan turunnya harga pembangkitan listrik energi surya dengan fotovoltaik, telah mendorong penggunaan fotovoltaik yang dipasang di atas atap (rooftop solar) maupun di atas tanah (ground mounted) semakin meningkat secara global, termasuk di Indonesia.

Produksi dan pemanfaatan listrik energi surya yang dihasilkan dari instalasi rooftop solar di Indonesia masih sangat terbatas. Meski telah menjadi tren global, rooftop solar belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sebelum melakukan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), perlu dipahami terlebih dahulu perbedaan sistem panel surya On Grid dan Off Grid serta faktor-faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih sistem tenaga surya.

On-Grid

Sistem On-Grid merupakan sistem fotovoltaik yang hanya menghasilkan daya ketika jaringan daya utilitas (PLN) tersedia. Sistem ini harus terhubung ke grid agar berfungsi. Sistem ini dapat mengirim kelebihan daya yang dihasilkan kembali ke jaringan ketika sel surya memproduksi daya berlebih sehingga ada surplus untuk digunakan nanti. Sistem On-Grid merupakan sistem paling sederhana dan paling hemat biaya untuk menginstal energi panel surya dibanding dengan sistem Off-Grid, namun sistem ini tidak memberikan daya cadangan selama pemadaman jaringan.

Faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memasang sistem PLTS secara On-Grid :

· Lokasi yang memiliki akses listrik PLN 24 jam

· Lokasi perkotaan dan sekitarnya, merupakan lokasi pemasangan ideal

· Lokasi rumah, bangunan bisnis, kantor pemerintahan dan bangunan layanan lainnya yang tertarik untuk melakukan efisiensi dan pengurangan biaya listrik bulanan

· Lokasi yang telah memiliki atau yang akan memiliki sertifikat SLO untuk koneksi terpasang

· Lokasi yang telah terpasang kWh meter EXIM (Export-Import) atau yang akan dan sedang dalam pengurusan pemasangan kWh meter EXIM

Off-Grid

Sistem Off-Grid ini memungkinkan untuk menyimpan tenaga surya dalam baterai untuk digunakan ketika jaringan listrik mati atau jika tidak ada di jaringan. Sistem hibrida menyediakan daya untuk mengimbangi daya jaringan setiap kali matahari bersinar sekaligus akan mengirim daya berlebih ke jaringan untuk kredit untuk digunakan nanti.

Sistem Off-Grid ini tidak dapat diharapkan memberikan daya untuk semua beban listrik yang digunakan karena biaya dan volume baterai akan menjadi penghalang. Sistem Off-Grid membutuhkan lebih banyak peralatan khusus yang lebih mahal dan lebih rumit untuk dipasang. Khususnya mereka memerlukan inverter sentral/ string, meteran kWh dan baterai.

Faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memasang sistem PLTS secara Off-Grid :

· Lokasi yang tidak memiliki sambungan PLN

· Lokasi yang belum memiliki sambungan PLN, namun berencana dalam 5-10 tahun kedepan akan ada penyambungan daya

· Lokasi yang memiliki sambungan PLN, namun belum berfungsi 24 jam. Sehingga membutuhkan cadangan daya ketika listrik mati

· Lokasi yang menggunakan genset atau sistem pembangkit daya lainnya, dan menginginkan bantuan daya dari energi surya

· Lokasi yang jauh, terpencil, pulau terluar dan kepulauan, perbatasan, pedalaman hutan, lautan lepas, dan lokasi ekstrim lainnya, yang tidak memiliki sumber listrik mandiri

Dari paparan klasifikasi tersebut,perlu untuk diperhatikan kepada pihak terkait yang ingin melakukan transisi suplai energi menggunakan EBT berbasis tenaga surya.Sehingga bisa memenuhi aspek afektifitas dan efisiensi dalam menjalankan system suplai energinya.selain itu,supaya system panel yang dipasang bisa memiliki daya tahan yang tergolong tinggi karena pemakaiannya dirasi sesuai dengan spesifikasinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image