Toto Mulyoto Abi Ihsan
Pesan Buat Para F1er
Curhat | Thursday, 16 Feb 2023, 09:47 WIB
Atas informasi dan kebaikan seorang teman, saya bisa menjadi peserta Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) angkatan 28 yang diadakan oleh PGRI. (Kisah tentang asal-usul ikut kegiatan, ini tak lolos saringan redaktur, jadi tidak bisa diikuti di sini).
Yang mau saya ceritakan adalah kejadian-kejadian saat mengikuti KBMN, terutama kegesitan para peserta. Eh, kegesitan sebagian peserta (tidak termasuk saya, pastinya)
=o0o=
Di dalam KBMN, ada tugas untuk membuat resume setiap pertemuan dan resume tersebut harus dimuat di blog masing-masing. Resume ini menjadi bagian dari persyaratan kelulusan, jadi harus lengkap meresume seluruh pertemuan.
Sejak awal saya terkejut-kejut dengan kegesitan sebagian peserta. Mereka mampu menerbitkan resume sebelum berlalu satu jam sejak pertemuan selesai!
Saya ga habis pikir, bagaimana mungkin mereka bisa menuliskan resume secepat itu? Apakah karena sudah menjadi kebiasaan sehari-hari? Saya memang belum terbiasa dengan atmosfir KBMN sehingga saya masih lamban dalam menerima dan meresume hasil pertemuan.
Saya merasa tertantang.
Pada pertemuan berikutnya saya mencoba lebih berkonsentrasi. Mencoba merekam dengan baik hal-hal yang dibicarakan dan mencoba merangkai skenario resume bahkan saat pertemuan masih berlangsung.
Resume saya memang bisa diselesaikan lebih cepat. Tapi itu juga masih memakan waktu dua jam sejak pertemuan berakhir. Sementara para F1 (itu sebutan bagi para peserta yang mampu menyelesaikan resumenya secara cepat), sudah menyerahkan hasil karya mereka lama sebelum saya selesai.
If you can’t beat them, join them!
Kekalahan berulang membuat saya berpikir, bagaimana kalau saya mengikuti pola yang mereka lakukan.
Untungnya ada seorang F1er yang "membocorkan" rahasia kecepatan peresumeannya. "Disiapkan sejak sebelum pertemuan", begitu katanya.
Ah, ini sepertinya familiar. Dan memang formula yang ampuh.
Duluuuu, seorang Dosen Bahasa Inggris yang kelasnya saya ikuti pernah bilang ke saya, kira-kira begini: "Kamu itu tidak pintar, tetapi kamu rajin. Kamu bisa lulus kelas saya asal kamu datang ke kelas 'well prepared'..."
Pas banget. Dan jitu, karena saya lulus dari kelasnya dengan nilai "A".
Maka, intinya adalah persiapan.
Jadilah pertemuan berikutnya saya persiapkan diri. Apa yang bisa diresume, sudah diresume terlebih dahulu, misalnya data diri narasumber. Tambah baca-baca sedikit tentang materi yang akan disampaikan. Well prepared? Indeed.
Dengan semangat menggebu, saya ikuti pertemuan dengan seksama dan dalam tempo yang secepat-cepatnya.
Eh, malah saya terkejut-kejut lagi. Resume pertemuan sebelumnya, saya berhasil mempercepat hingga bisa masuk di nomer 30an. Kali ini, meski dengan persiapan, saya terlempar jauh. Sewaktu akan mempublish resume, saya lihat listnya sudah mencapai 60!
Bukan formulanya yang salah. Formulanya sangat benar. Rupanya banyak peserta lain yang juga mempraktekkan. Dan mereka jadi lebih cepat dari saya. Maka saya kembali terlempar ke barisan kaum masbuk.
Bagaimana lagi?
Sudah habis ide saya. Tak ada lagi.
Tak bisa mengalahkan F1ers itu. Bahkan mengiringi mereka pun tidak.
Mesti ada siasat supaya saya tidak kena mental (breakdown). jadi saya kirim pesan ke para F1er dari sini:
Silakan kalian melaju menuju garis finis
Tapi dengarkan kata-kataku sampai habis
Setiba di sana, jangan segera beranjak
Perhatikan, saya kan datang meski dengan merangkak!
Tto
#Keep on crawling. You’ll be there. Someday.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
