Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurul Mardhiyyah

Apakah Merasa Lelah Itu Lebay? Jangan Diremehkan!

Eduaksi | Thursday, 16 Dec 2021, 19:01 WIB

“Aduh aku capek banget.”

“Yaelah, lebay banget, semua orang juga capek kali.”

Pasti banyak diantara kita-kita sering mendengar perkataan ini, terutama di kehidupan sehari-hari, saya sendiri pun sering mendengar perkataan ini dan pastinya sangat menusuk hati, karena pada saat itu posisi saya benar-benar sedang lelah dan butuh motivasi atau semangat. Dari sini saya merasa bahwa sebenarnya merasa lelah itu harus perlu kita waspadai karena bisa saja mengganggu aktivitas kita bahkan hingga membuat kita overthink sampai jatuh sakit atau stress. Jadi kita harus hati-hati ya guys.

Kelelahan adalah suatu keluhan umum yang sering terjadi. Nah, menurut Hallowell, kelelahan ini terbagi menjadi dua yaitu kelelahan fisik dan kelelahan mental. Kelelahan fisik bisa disebut dengan kelelahan otot, seperti kita memaksa diri kita melakukan aktivitas hingga akhirnya otot menjadi tegang. Sedangkan, kelelahan mental terjadi jika seseorang mulai merasa malas untuk melakukan pekerjaan. Namun sering sekali kita temukan banyak menyamakan diantara keduanya, untuk itu saya akan membahas secara dalam tentang kelelahan mental yang sering sekali diremehkan banyak orang sekitar.

Sumber: rawpixel

Lalu apa saja tanda dan penyebab kita menjadi lelah secara mental?

Banyak sekali hal yang dapat membuat kita lelah seperti karena banyaknya pekerjaan, tugas sekolah atau kuliah, bahkan dalam hubungan. Karena kita sebagai manusia juga pasti memiliki kekurangan hingga bertemu banyaknya masalah dan kita suatu hari akan kehabisan energi jika kita tidak menjaga tubuh kita dengan baik. Nah, sebelum kamu merasakan tanda-tanda ini ada baiknya untuk segera berhati-hati dan mulai istirahat sebelum kamu benar-benar merasa lelah, terutama kamu yang memiliki riwayat penyakit, karena akan lebih rentan untuk mudah kelelahan.

Tanda-tanda kelelahan mental dapat dilihat dari

1. Kurangnya motivasi dalam melakukan aktifitas

2. Menurunnya performa kerja

3. Penurunan aktivitas mental dan fisik

4. Perasaan banyaknya beban dalam bekerja atau beraktivitas

Penyebab Kelelahan Mental

1. Kurangnya istirahat secara fisik maupun mental

2. Lingkungan fisik yang buruk hingga mengganggu aktivitas

3. Konflik dalam aktivitas atau pekerjaan

4. Dan masih banyak lagi, tergantung kepada tiap individu seseorang, karena setiap manusia memiliki kapasitas berbeda-beda dalam beraktivitas

Jadi ini nih kenapa kamu tidak boleh langsung meremehkan teman-teman kamu yang curhat bahwa mereka sedang lelah atau capek, karena tiap individu itu berbeda-beda, tidak semua orang dapat dengan mudah mengatasi masalah hidupnya, bisa saja yang kamu ketahui tentang temanmu itu hanya 20% dari apa yang mereka sampaikan, jadi kamu tidak tahu beban apa saja yang ditimpa oleh temanmu itu. Jadi hati-hati ya, guys, mereka bisa saja sakit hati dan tersinggung karena ucapanmu. Jadilah teman yang bijak dan baik!

Sumber: freepik

Bagaimana supaya kita bisa membantu teman kita yang sedang kelelahan mental?

Ini nih, saya akan membahas beberapa hal yang bisa kamu lakukan saat kamu sedang merasakan kelelahan secara mental atau kamu yang ingin membantu temanmu.

1. Jangan dipendam!

Kok tidak boleh dipendam, sih? Gini nih guys, masalah-masalah yang membuat kamu lelah itu suatu hari akan ada waktu dimana kamu tidak bisa mengontrol emosi kamu, bisa saja kamu melm,ampiaskan rasa lelah itu dengan hal yang tidak baik bagi diri kamu sendiri, seperti sampai timbul niat untuk menyakiti diri sendiri. Ada baiknya kamu cerita ke orang-orang yang kamu percayai atau jika kamu memiliki masalah dalam mempercayai orang karena takut akan respon orang lain, kamu bisa pergi ke konsultasi atau psikolog, atau kamu juga bisa menulis masalah kamu ke dalam buku diary untuk melampiaskannya.

Juga untuk kamu yang menjadi sebagai teman cerita yang dipercaya, dengarkan teman kamu dengan baik-baik, jika kamu tidak bisa membantu banyak, kamu bisa meminta maaf dengan baik lalu membantu temanmu agar tetap semangat dan menyebarkan kalimat positif, Jadilah pendengar yang baik untuk temanmu!

2. Istirahat yang cukup dan mengatur pola hidup sehat

Merasa lelah ialah suatu hal yang pasti sering terjadi dan juga merupakan tanda bahwa tubuh kamu harus segera beristirahat, luangkan waktu setidaknya 10 menit untuk kamu beristirahat sebelum merasa lelah, usahakan kamu memiliki waktu tidur yang berkualitas. Juga kamu harus meningkatkan kebugaran tubuhmu, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi dengan mengatur pola makan.

Sumber: Ilustrasi oleh Jeannie Phan

3. Melakukan Meditasi

Meditasi adalah suatu teknik untuk relaksasi yang sudah dilakukan sejak jaman dahulu. Caranya adalah jika kamu sudah mulai merasa lelah, kamu hanya cukup memperhatikan keluar masuknya napas lalu memperbaiki posisi tubuh dan mengurangi pikiran untuk beraktivitas, disini kamu akan merasakan “titik hening” sehingga tingkat emosional kamu akan lebih stabil.Seiring berkembangnya tradisi dan budaya, biasanya meditasi dapat berbentuk “zikir” jika kamu adalah seorang muslim, atau “Tai-Chi” yaitu mengharmonisasikan relaksasi pikiran dan gerakan tubuh.

Sumber: Camille Styles

Jadi itu saja guys yang bisa saya sampaikan untuk kali ini, semoga dengan adanya artikel ini kita semua bisa meningkatkan wawasan terhadap kesehatan mental pada seseorang dan kita bisa dijauhkan dari kelelahan mental yang berat, dan menjadikan mental kita untuk tetap stabil dan terjaga.

Referensi:

Setyowati, Dina Lusiana, Zahroh Shaluhiyah, and Baju Widjasena. "Penyebab kelelahan kerja pada pekerja mebel." Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal) 8.8 (2014): 386-392.

Hakim, Andri. Hipnoterapi: Cara Tepat & Cepat Mengatasi Stres, Fobia, Trauma, dan Gangguan Mental Lainnya. VisiMedia, 2010.

Nisa, Agustina Zahrotun, and Tri Martiana. "Faktor yang Mempengaruhi Keluhan Kelelahan pada Teknisi Gigi di Laboratorium Gigi Surabaya." The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health 2.1 (2013): 61-66.

Kurniawaty, Ria. "Dinamika psikologis pelaku self-injury (Studi kasus pada wanita dewasa awal)." JPPP-Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi 1.1 (2012): 13-22.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image