Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Akhirnya Aku Akan Membiarkanmu Pergi

Sastra | Wednesday, 01 Feb 2023, 20:39 WIB
image: tiny buddha

hari-hari ini, momen itu menghantuiku

tatkala pertama kita bertemu

engkau adalah visi dari surga

bahwa aku tidak akan pernah lupa

.

aku melihatmu dari kejauhan

ingin tahu apakah engkau nyata

aku pikir mungkin jika aku hanya berkedip

engkau akan tiba-tiba menghilang

.

tetapi aku tahu bahwa tiada jalan keluar

senyummu menyita jiwaku

sentuhan malu-malumu menembus pertahananku

hatiku kehilangan kendali

.

matamu, matahari terbit nan cemerlang

dari mana aku tidak mampu berpaling

suara lembutmu, melodi termanis

yang bermain di pikiranku sepanjang hari

.

cintaku tumbuh seperti penyakit

dan tidak ada yang bisa aku lakukan

aku tahu pasti satu-satunya obat

adalah mengikrarkan hidupku untukmu

.

aku tidak berdaya tetapi bersemangat

aku merasa kagum pada setiap hari baru

dan pikiran konstanku hanya tentangmu

tempat yang manis aku diperbudak

.

oh, tetapi engkau cukup menantang

engkau tidak melepaskannya dengan mudah

aku harus bertarung tuk memenangkan hatimu

sementara engkau bermain malu-malu tak henti

.

tetapi aku tidak akan pernah setuju

dari rancanganku di hatimu

dan setelah aku terbukti menang

kita tidak akan pernah berpisah

.

hidup kita menjadi perjalanan berharga

berlangsung melalui pasang surut

kita adalah keluarga petualang

sebuah kekuatan melawan dunia kita tuju

.

dan saat engkau berbaring di sana tidur

hidup kita tercermin di wajahmu

setiap baris dan lipatan pengakuan

semua cinta dan kekuatan yang engkau berikan

.

ini menceritakan kisah anak-anak kita

memberi kegembiraan melalui waktu panjang dan sulit

yang mengungkapkan kesulitan yang kita atasi

dengan tawa bersyukur dan air mata

.

matamu sekarang terbuka untuk kegelapan

cahaya di dalam mata itu masih terang

wajahmu menghadap ke atas begitu pucat dan cantik

nafasku masih tercekat melihat pemandangan itu

.

saatnya menghadapi kenyataan pahit

dari ujung yang mendekat dengan cepat

tidak ada masa depan sekarang bagi kita tuk berbagi

hanya tempat-tempat yang pernah kita kunjungi

.

kesedihanku terasa berat di dadaku

tatkala engkau tersenyum padaku

aku hanya seorang pengecut yang tak berdaya

memohon padamu untuk tidak pergi

.

aku telah melawan dengan keras kepala

negosiasi untuk lebih banyak waktu

satu hari lagi untuk menatap wajah itu

dan merasakan detak jantungmu di sisiku

.

bertahun-tahun kita hidup berdampingan

engkaulah yang membuat aku berani

dan jika engkau meninggalkan aku sendirian

aku takut aku tidak bisa diselamatkan

.

suaramu kini menjadi bisikan

pernapasanmu datang dengan lambat, terengah-engah

dalam pelukanku engkau seperti bulu

tanganmu terasa rapuh dalam genggamanku

.

kata-katamu tegas tetapi penuh kasih

akhirnya aku harus melepaskanmu

dan bersyukurlah atas karunia yang kita bagikan

bahwa begitu banyak tidak pernah tahu

.

lalu aku dengan lembut mencium pipimu yang dingin dan basah

serta melihatmu perlahan menyelinap pergi

aku merasa nyaman dalam kedamaian yang engkau temukan

dan dalam kedamaian itu, kita akan berbagi suatu hari nanti

.

dan kemudian momen itu muncul kembali

ketika pertama kita bertemu

aku berterima kasih kepada-Nya tuk setiap saat sejak itu

dan membiarkanmu pergi tanpa penyesalan

.

***

Solo, Rabu, 1 Februari 2023. 8:09 pm

'salam hangat penuh cinta'

Suko Waspodo

suka idea

antologi puisi suko

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image