Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Malang Bersama YABHYSA
Edukasi | 2023-01-18 11:28:06TBC (Tuberkulosis) menjadi momok tersendiri bagi bangsa kita. Indonesia emas di tahun 2045 akan menjadi angan belaka ketika kesehatan bangsanya ternyata tidak bisa maksimal.
Namun ternyata angka TBC di tahun 2022 lalu masih berada di angka yang mengkhawatirkan, yakni sebanyak 969.000 kasus TBC yang ditemukan di Indonesia dengan angka kematian 144.000/tahun. angka tersebut setara dengan 354 penduduk yang terkena TBC di setiap 100.000 penduduk yang ada di Indonesia.
Apakah segawat itu? Tentu saja, karena jika dibiarkan dan tidak ditemukan (penderitanya) penderita TBC biasa akan menjadi penderita yang kebal obat atau yang biasa disebut dengan MDR (Multi Drug Resistant).
Pengobatan yang harus dilakukan oleh penderita TBC MDR tentu akan lebih lama (kurang lebih setahun pengobatan) dibanding penderita TBC biasa yang harus menelan obat selama 6 bulan hingga dinyatakan sembuh.
Oleh karena itu keberhasilan dalam penanggulangan TBC di suatu wilayah ini tentu saja tidak bisa lepas dari adanya peran serta masyarakat yang diupayakan melalui proses pemberdayaan masyarakat, kolaborasi dengan media massa (elektronik hingga cetak), blogger hingga vlogger untuk menjadi corong dari Dinas Kesehatan agar masyarakat lebih aware terhadap kasus TBC ini.
Selain itu keterbatasan Pemerintah, YABHYSA dan juga pihak terkait dalam menemukan kasus baru TBC oleh petugas fasilitas kesehatan memerlukan bantuan masyarakat umum.
Hari ini, ketika YABHYSA mengundang awak media dan juga beberapa pihak terkait seperti KOPI (Koalisi Organisasi Profesi Indonesia) yang terdiri dari dokter-dokter spesialis yang peduli dengan kasus TBC (seperti dokter spesialis paru-paru, penyakit dalam, bedah, THT, bedah tulang, hingga ortho). Lalu ada juga P2PM (Pencegahan dan Pengendalian) yang diwakili oleh dr. Bayu mengatakan bahwa acara hari ini penting agar para awak media ikut bersama-sama membantu pencegahan dan pengendalian kasus TBC di Indonesia.
Harapan ini nantinya agar di tahun 2030 nanti eliminasi TBC bisa tercapai, serta di tahun 2035 akan tercapai "End Tuberculosis". Jadi yuk kita gaungkan bersama kebaikan ini agar sampai di telinga masyarakat dan menjadi awareness dalam kehidupan mereka.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.