Imlek, Kekuatan Etos Kerja dan Nilai Ekonomi
Info Terkini | 2023-01-18 10:29:01Shio Imlek 2023 adalah Kelinci Air yang dimulai pada 22 Januari hingga 9 Februari 2024. Arti shio kelinci adalah umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran dalam budaya Tiongkok.Sehingga, arti kelinci air dimaknai sebagai tahun penuh harapan.
Berharap peringatan tahun baru Imlek 2574 menimbulkan pengaruh positip bagi perekonomian dunia hingga perekonomian lokal yang tersebar dipelosok tanah air. Semua kalangan bisa memetik potensi ekonomi Imlek. Dari pengrajin, produsen makanan, petani hingga pengelola destinasi wisata perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya.
Bagi etnis Tionghoa, Tahun Kelinci menimbulkan resolusi bagi setiap individu untuk bekerja lebih cerdas dan lebih lincah dalam berbisnis. Berani melompat untuk menggapai kemakmuran merupakan spirit Imlek tahun ini. Spirit diatas akan berdampak bagi lapangan kerja di Tiongkok dan di seluruh dunia yang bakal diwarnai dengan persaingan sengit.
Etnis Tionghoa di Indonesia memperoleh kebebasan merayakan Imlek pada 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif atau hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya. Baru pada 2002,Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri mulai tahun 2003.
Sebenarnya WNI keturunan Tiongkok sejak awal kemerdekaan RI telah memiliki landasan tentang kebebasan melakukan kegiatan beribadah. Pada 1946 Presiden Soekarno mengeluarkan Penetapan Pemerintah tentang hari-hari raya umat beragama No.2/OEM-1946 yang menetapkan 4 hari raya etnis Tionghoa yang terdiri dari Tahun Baru Imlek, hari wafatnya Khonghucu yakni tanggal 18 bulan 2 Imlek, Ceng Beng dan hari lahirnya Khonghucu yakni tanggal 27 bulan 2 Imlek.
Pertama kali Imlek dihitung berdasarkan tahun pertama kelahiran Kongfuzi atau Confucius. Penentuan itu dilakukan oleh Kaisar Han Wudi sebagai penghormatan kepada Kongfuzi yang telah mencanangkan agar menggunakan sistem penanggalan Dinasti Xia dimana Tahun Baru dimulai pada tanggal 1 bulan kesatu. Oleh sebab itu sistem penanggalan ini dikenal pula dengan Kongzili.
Kekuatan Etos Kerja
Imlek kali ini ditandai dengan ancaman krisis ekonomi dunia dan pergolakan diberbagai belahan bumi. Kekuatan etos kerja sangat menentukan kemenangan dalam persaingan bangsa-bangsa dibidang ekonomi dan industri. Perlu mendalami filosofi yang menjadi faktor kekuatan etos kerja etnis Tionghoa. Etos kerja itu dilandasi spirit dari Konfusianisme. Spirit itu teramat penting, Sehingga banyak pemimpin dunia yang memberi perhatian serius terkait spirit diatas. Salah satunya adalah pemimpin Singapura yang melakukan proyek nasional yang sangat penting berupa social engineering atau revolusi mental terhadap rakyatnya. Dengan cara reinventing spirit dari Konfusianisme. Yakni dengan mendatangkan beberapa pakar dari seluruh dunia untuk menerapkan spirit Konfusius utamanya kepada generasi mudanya. Salah satu Pakar Konfusius yang cukup terkenal adalah Profesor Tu Weiming, seorang guru besar yang mengajar sejarah dan filsafat Cina di Harvard University. Prof. Tu datang ke Singapura untuk mengajarkan Etika Konfusius bagi murid sekolah menengah, sebagai salah satu pilihan wajib pendidikan moral.
Proyek diatas terbukti telah memberikan daya dorong pertumbuhan ekonomi Singapura yang luar biasa. Selain itu proyek itu berhasil mencambuk generasi muda agar tidak manja. Bagi para pemimpin Singapura, yang gemar merekayasa kehidupan masyarakatnya, terapinya sangat jelas yakni mengarahkan generasi muda Singapura untuk total mempelajari etika Konfusius.
Memetik Nilai Ekonomi Imlek
Saatnya bagi pelaku UMKM di tanah air untuk memetik potensi ekonomi Imlek. Potensi ekonomi yang muncul dari Imlek cukup signifikan. Malai dari produk kerajinan, produk makanan, tanaman hias dan Pernik-pernik perhiasan. Industri kerajinan tangan yang membuat lampion di berbagai kota banyak dicari pembeli..
Menjelang Imlek kita bisa melihat denyut ekonomi di Pusat kerajinan tradisional di Desa Jodipan Kabupaten Malangkarena kebanjiran permintaan untuk memproduksi pernak-pernik kerajinan dan pakaian yang bernuansa budaya Tiongkok. Produk kerajinan lampion dari Malang itu dikirim ke kota-kota di Indonesia.
Destinasi wisata lokal yang bernuasa Imlek selalu menyongsong Imlek dengan caranya masing-masing. Seperti terlihat di Pasar Petak Sembilan di Jakarta. Untuk warga Ibukota, tentunya pasar Petak Sembilan tidak asing lagi. Pasar yang terletak di seberang pusat perdagangan elektronik Glodok, Jakarta Barat, ini khusus menjual pernak-pernik Imlek dan jajanan khas Imlek, seperti kue keranjang, jeruk, leci dan plum. Nuansa oriental sangat khas dengan hiasan lampion dan pernak-pernik merah.
Di Kota Suarabaya juga ada destinasi Klenteng Hong Tiek Hian. Setiap perayaan Imlek, Klenteng Hong Tiek Hian menjadi pusat perayaan Imlek bagi etnis Tionghoa di Surabaya. Klenteng tertua di Surabaya ini adalah tempat ibadah umat Konghucu, Tao dan Buddha Tri Dharma. Selain itu, tempat yang tak kalah menariknya di kota Pahlawan untuk merayakan Imlek di Surabaya adalah Kya-Kya Kembang Jepun yang merupakan surga kuliner. Sedang di Kota Semarang, keberadaan Klenteng Sam Poo Kong menjadi destinasi wisata unggulan saat perayaan Imlek. Klenteng itu merupakan bukti akulturasi budaya. Klenteng yang dahulu menjadi tempat pertama kali Laksamana Cheng Ho berlabuh di Pulau Jawa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.