Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hery Setyawan

Penyakit yang Banyak Dialami Oleh Guru

Guru Menulis | Sunday, 15 Jan 2023, 08:53 WIB

Sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) pemerintah sudah mulai memperhatikan kesejahteraan guru. Hal tersebut dapat dilihat dari materiil (uang) dan non material yang diperoleh dari hasil berprofesi menjadi guru. Kesejahteraan adalah hal penting bagi guru, sebab dengan kesejahteraan yang memadai dapat diharapkan banyak pada guru dalam meningkatkan mutu proses belajar mengajarnya, di samping tentu saja kemampuan profesionalnya, atau dengan kata lainnya jika disediakan fasilitasi profesi maka guru akan termotivasi mengembangkan profesionalismenya.

Kegiatan Upacara Penanaman kedispilinan Siswa

Berkembangnya profesionalisme guru sudah pasti akan menghasilkan guru yang bermutu. Dan pastinya akan berdampak pada kinerja tinggi yang mampu memaksimalkan kompetensinya sebagai seorang pendidik. Kinerja guru ini bisa berkaitan dengan kemampuan dan kecakapan yang dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dalam rangka pembinaan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dalam kenyataannya meningkatnya kesejahteraan guru ini tidak didukung perbaikan kinerja ketika guru melaksanakan tupoksinya. Berbagai penyakit yang banyak dialami oleh guru, sehingga memperburuk kinerja guru beberapa penyakit tersebut diantaranya:

AIDS (Alpa, Izin, Dikit dikit Sakit)

Penyakit yang sangat berbahaya yang banyak dialami oleh siapapun tidak terkecuali seorang guru. Apabila kita mengidap penyakit ini maka akan berdampak pada kinerja kita, terutama pada peserta didik. Hal ini harus bisa mendapatkan penanganan yang serius untuk segera diperbaiki. Segera konsultasikan kepada pimpinan sekolah agar penyakit ini sembuh.

KUDIS (Kurang Disiplin)

Walaupun penyakit ini tergolong ringan hanya saja kalau tidak segera ditangani maka bisa menjadi penyakit yang berbahaya. Penyakit ini bisa sembuh dari dalam diri kita sendiri dengan niat yang kuat sehingga penyakit ini bisa dihilangkan.

ASMA (Asal Mengisi Absen)

Penyakit ini tergolong berbahaya apabila tidak segera diobati maka akan menimbulkan penyakit penyakit yang lain. Segera menghubungi pimpinan sekolah agar kita bisa mengobati penyakit ini.

TBC (Tidak Bisa Computer)

Penyakit ini tergolong berbahaya apabila tidak segera ditangani dengan baik maka akan semakin berbahaya. Karena guru dalam kesehariannya selalu menggunakan sarana komputer, mulai dari perencanaan pembelajaran yang dibuat di awal tahun pelajaran. Ketika pelaksanaan mengajar sampai ketika guru membuat evaluasi pembelajaran. Mulailah untuk segera membuka diri untuk belajar sedikit demi sedikit agar penyakit ini dapat sembuh. Apalagi sekarang banyak pelatihan yang bis akita ikuti untuk menunjang kegiatan pembelajaran didalam kelas.

KRAM (Kurang Terampil)

Penyakit ini tidak hanya dialami oleh guru tetapi dialami juga oleh tendik kita, dari dulu kemampuan nya hanya itu itu saja sehingga ketika diberikan pekerjaan yang lain mereka kurang terampil. Mulailah belajar melakukan sesuatu diluar dari pekerjaan yang biasa kita lakukan, belajar dengan teman sejawat atau kita bisa mengikuti berbagai pelatihan yang menambah kemampuan kita.

ASAM URAT (Asal Sampai Kantor Terus Uring uringan Atau Tidur)

Tidur memang suatu anugrah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia, waktu tidur bisa kita gunakan untuk istirahat dan harapannya ketika kembali melakukan aktivitas bisa lebih bersemangat. Penyakit ini tidak banyak guru yang mengalami karena padatnya aktivitas yang dilakukan oleh guru sejak kehadirannya di sekolah. Tetapi apabila tidak segera disembuhkan maka makin berbahaya segera hubungi pimpinan sekolah untuk bisa sembuh dari penyakit ini.

Masih banyak penyakit yang dialami oleh guru sehingga dapat berdampak buruk bagi kinerja. Sebaiknya segera membuka diri untuk belajar dan memperbaiki sebelum terlambat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image