Perjalanan Mixue Es Krim Asal Negeri Tirai Bambu
Bisnis | 2023-01-12 10:15:38Nama Mixue Ice Cream & Tea mendadak trending di Instagram hingga Twitter. Hal tersebut terjadi bukan tanpa sebab, pasalnya sampai saat ini Mixue Ice Cream & Tea menjamur di sejumlah kota di Indonesia. Tersebar di seluruh Kota di Indonesia. Keberadaannya yang kini telah menjamur membuat Mixue Ice Cream & Tea menjadi trending di Twitter Indonesia. Bahkan, nama Mixue Ice Cream & Tea sedang trending topik nomor 1 di Twitter.
Mixue Ice Cream & Tea merupakan sebuah perusahaan waralaba yang menjual es krim. Perusahaan waralaba itu menjual es krim dalam bentuk soft serve. Selain menjual Mixue Ice Cream & Tea juga menjual minuman teh. Teh yang dijual pun bukan teh sembarangan. Sebab, Mixue Ice Cream & Tea menjual teh khas Tiongkok. Teh tersebut merupakan ciri khas asal daerah Zhang Hongchao.
Zhang Hongchao merupakan pendiri dari perusahaan waralaba Mixue. Diusianya yang relative masih muda, Zhang sudah memiliki pemikiran jernih terhadap dunia bisnis. Zhang ingin menghadirkan es krim kekinian untuk generasi muda saat itu. Selain itu, Zhang juga ingin memperkenalkan cita rasa teh yang menyegarkan khas Zhengzhou kepada anak muda.
Membawa produk berkualitas tinggi dan terjangkau bagi semua orang diseluruh dunia. Kedainya pun semakin laris dan memiliki sejumlah cabang. Setelah lebih dari satu dekade mengelola Mixue, perusahaan akhirnya berhasil membangun pabrik dan rantai pasok sendiri.
Logo Mixue
Pada 2018, Mixue meluncurkan logo baru bernama Snow King. Logo Snow King ini dapat ditemui dibanyak gerai Mixue di Tanah Air. Snow King memiliki jabatan di Mixue, yaitu Chief Quality Officer, Juru Bicara Mixue Ice Cream & Tea seumur hidup.
Hobi Snow King adalah menyanyi, menari, menjelajahi cara baru melahap es krim dan teh, serta selalu tergiur saat melihat toko teh susu favorit. Dalam memperkenalkan diri, Snow King akan mengatakan "Saya Snow King. Saya memegang tongkat es krim. Saya selamanya suka es krim dan teh."
Kondisi Franchise Mixue
Mixue kini memiliki kurang lebih 20 ribu kedai di negara kelahirannya, China. Kesuksesan Mixue di negeri asalnya membuatnya ingin merambah ke pasar Asia. Perusahaan waralaba tersebut akhirnya membuka kedai tersebut di sejumlah negara Asia Tenggara.
Hingga kini, kedai Mixue telah menjamur di Asia Tenggara. Kini, Mixue memiliki setidaknya seribu kedai franchise di negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Vietnam merupakan negara pertama tempat franchise Mixue pertama kali didirikan di luar negeri. Pada akhir Maret 2022, Mixue telah membuka 249 toko di negara tersebut. Selain itu, Mixue juga telah memiliki 317 toko di Indonesia Menurut data terbaru yang dikutip dari Nikkei Asia, Mixue kini memiliki 22.276 toko di seluruh dunia. Nikkei Asia melaporkan angka itu akan terus bertambah. Diperkirakan total akan ada 30 ribu kedai Mixue di seluruh dunia pada penghujung 2022.
Disebabkan beredarnya gerai Mixue terdapat kekurangan dan kelebihannya, kelebihannya adalah dengan banyaknya cabang yang dibuka jadi banyak juga lapangan kerja yang dibuka untuk orang-orang terutama orang yang bertempat tinggal di daerah tersebut yang bisa mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Selain itu ada juga kekurangannya yaitu, UMKM dengan jenis produk jual yang sama otomatis akan bertambah saingan apalagi persebaran gerai Mixue cukup signifikan. Dampak terparah yang dapat ditimbulkan dari masalah itu adalah UMKM tadi bisa terancam tutup karena tidak dapat bersaing dengan Mixue.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.