Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Rafi Athallah

Budaya ala Pengendara Vespa yang Patut untuk Diketahui!

Edukasi | 2023-01-05 21:54:37
*source: Komunitas Vespa Riding Bareng ke Piaggio Jakarta Timur-Otomotif Tempo.co

Siapa yang tidak tahu kendaraan skuter buatan Italia yaitu Vespa. Baru menyebut namanya saja kita sudah bisa langsung terbayang unsur klasik yang dimiliki oleh Vespa ini. Kehadiran Vespa pertama kali dan mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1950-an dan hingga saat ini masih berkembang hingga pada era Vespa matic.

Para pengendara Vespa ini terkenal akan dengan solidaritasnya yang tinggi. Walaupun kini Vespa terbagi menjadi dua generasi yaitu si tua dengan keantikannya dan si muda dengan modern dan tetap klasik, solidaritas tersebut tetap terjaga loh.

Hal ini dapat dibuktikan ketika ada anak Vespa yang sedang mogok dalam perjalanan, maka anak Vespa lainnya yang kebetulan melintas akan membantu dan memberikan pertolongan. Jadi tidak mengherankan jika budaya antar anak Vespa masih terjaga hingga saat ini dan selalu eksis.

Berikut merupakan 5 budaya anak Vespa yang harus kalian ketahui!

1. Saling menyapa walau tidak saling kenal

Apakah kalian sempat bingung ketika melihat Vespa yang melintas kemudian saling membunyikan klakson? Maka kalian tak perlu bingung, karena itulah cara mereka saling tegur dan menyapa. Budaya ini sudah ada sejak pengendara Vespa klasik atau biasa disebut dengan Scooterist dan kini Vespa matic juga tetap menjalankan budaya tersebut. Biasanya mereka saling menegur dengan membunyikan klakson atau dengan melambaikan tangan mereka sambil tersenyum.

2. Kehangatan antar sesama pengendara Vespa

Para pengendara Vespa terutama pada komunitas terkenal akan keramahan dan kebersamaannya. Tidak peduli para pengendara Vespa itu berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, mereka akan tetap memperlakukannya dengan cara yang baik.

Seperti salah satu cerita yang dikutip oleh kumparan.com dalam artikelnya yaitu seorang pengendara skuter perempuan bernama Tasya yang ikut dalam sebuah komunitas Vespa di Jakarta. Dalam tulisannya Tasya mengutip bahwa para komunitas Vespa tersebut ia merasa sangat dirangkul, walaupun dengan tanda kutip terbilang sedikit jumlah pecinta Vespa di kalangan perempuan. Salah satu yang membuat Tasya menjadi sangat kagum pada komunitas Vespa ini adalah ketika ia touring. Pada saat perjalanan Tasya selalu dikawal oleh anggota komunitas lain dari belakang dan selalu menanyakan kondisi Tasya untuk beristirahat sebentar dalam perjalanan atau lainnya.

3. Solidaritas yang kuat antar sesama pengendara

Ketika seorang scooterist sedang mengalami masalah pada motornya, maka sering kita lihat para scooterist lainnya yang berpapasan dengannya akan segera membantu. Walaupun tidak saling kenal, mereka akan tetap membantu karena solidaritas yang sangat tinggi diantara sesama pengendara Vespa/Scooter.

Pengalaman tersebut juga pernah penulis rasakan sebagai salah satu pengendara Vespa/Skuter. Pada waktu itu Vespa yang saya kendarai kebetulan mengalami masalah sehingga kondisi Vespa saya mati saat tengan dalam perjalanan. Tidak lama kemudian datang seorang pengendara Vespa tua yang menghampiri saya dan menawari dirinya untuk membantu saya dan membantu mendorong motor saya ke bengkel Vespa terdekat dengan cara ‘menyetut’. Pada saat itu saya merasa bahwa sangat beruntung sekali menjadi bagian dari pengendara Vespa atau skuter karena solidaritas yang sangat kuat antar sesama pengendara.

4. Membangun kedekatan dengan mengadakan Event bersama komunitas

Ada banyak sekali event besar yang diadakan oleh anak Vespa yang membuat kedekatan diantara sesama pengendara semakin terjaga. Contoh Event yang biasa diadakan adalah Vespa Day, Gentlemen Ride, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak komunitas Vespa yang berada eksistensinya. Komunitas Vespa ini tak memiliki jabatan yang berstruktur seperti organisasi pada umumnya. Semua anggota termasuk ke dalam anggota suatu komunitas. Banyak sekali pelajaran yang dapat didapatkan dari komunitas Vespa, salah satunya yaitu saling mempererat persaudaraan dengan cara solidaritas yang tinggi.

5. “Semua Vespa bersaudara!”

Vespa modern maupun Vespa klasik, mereka semua sling menghormati dan menganggap saling bersaudara satu dengan lainnya. Slogan diatas juga berarti entah berasal dari latar belakang keluarga seperti apa, berasal dari kota mana saja, intinya mereka semua bersaudara.

Kemudian ucap salah satu anggota komunitas yang mengartikan ‘semua Vespa bersaudara’ yaitu “Yang dimaksud semua pengguna Vespa dimana-pun berada adalah saudara. Entah berasal dari keluarga kaya atau miskin, berasal dari daerah mana-pun, dari sabang sampai merauke, tanpa memandang perbedaan jarak antar suai, jenis kelamin, warna kulit, penampilan, pendidikan, bahasa, ras, suku, dan faktor lainnya. Asalkan memiliki Vespa, maka dianggap bersaudara. Landasan itulah yag berlaku pada semua Scooterist sejati, agar semua pengguna Vespa dapat merasa aman dan nyaman di jalan, terlebih Vespa kan merupakan motor yang unik.” ujar seorang salah satu anggota komunitas Vespa. Jadi ujaran semua Vespa bersaudara bukanlah sebuah simbol saja, akan tetapi merupakan sebuah slogan dan salah satu budaya yang berada dalam diri pengendara skuter ini.

Jadi itulah beberapa budaya Vespa yang patut kalian ketahui. Pada umumnya budaya ini bukan hanya bisa dilakukan antar sesama Vespa saja, akan tetapi bisa kalian terapkan tanpa harus mengendarai Vespa. Kembali lagi, budaya yang mereka jalani memang sangat pautu untuk di contoh antar sesama manusia. Ambil baiknya dan buang buruknya, karena pada dasarnya tidk semua budaya dapat kita ikuti.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image