Mengenal Tokoh Pemimpin Indonesia dari Masa ke Masa
Eduaksi | 2023-01-05 15:18:31Kemerdekaan Indonesia bukanlah hal yang mudah untuk didapatkan. Banyak sekali usaha dan pengorbanan yang dilakukan demi terwujudnya kemerdekaan indonesia. Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah yang diberikan oleh negara lain, melainkan sebuah usaha yang diperjuangkan oleh seluruh rakyat Indonesia. 77 tahun merdekanya Indonesia, bukanlah kurun waktu yang sedikit, banyak sekali gejolak pro-kontra yang sudah banyak dilewati. Tentunya hal itu tak lepas dari pengaruh gaya pemimpin di Indonesia. Setidaknya ada 7 orang yang telah memimpin negeri ini, pastinya setiap pemimpin tersebut memiliki karakteristik kepemimpinannya masing-masing. Dengan demikian, untuk mengenal para tokoh tesebut berikut ini tokoh-tokoh pemimpin negara dan gaya kepemimpinannya
1. Kepemimpinan Presiden Soekarno
Presiden soekarno merupakan orang yang pertama kali menjadi presiden di Indonesia. Sebagai seorang pemimpin, soekarno kerapkali dipandang sebagai pemimpin yang sempurna. Kepiawaiannya dalam berpidato seringkali membuat orang merasa kagum terhadapnya. Soekarno merupakan seorang cendekiawan dan ideolog, hal itu dibuktikan melalui karyanya yang sampai saat ini menjadi dasar negara, yaitu pancasila. Presiden Soekarno memiliki gaya kepemimpinan yang kharismatik, dirinya memiliki daya tarik dan mampu memengaruhi orang lain. Namun meski begitu, presiden soekarno adalah orang yang temperamental. Meskipun soekano banyak dikagumi semua orang, kebijakannya dinilai banyak sekali menuai kritik mulai dari sikapnya yang terlalu berpihak pada PKI, mencetuskan konsep Nasakom, hingga pengangkatan dirinya yang sebagai Presiden Seumur Hidup yang dinilai inkonstitusional.
2. Kepemimpinan Presiden Soeharto
Presiden Soeharto merupakan presiden kedua yang menggantikan Presiden Soekarno. Beliau dikenal sebagai bapak pembangunan karena pada masa pemerintahannya banyak melakukan pembangunan baik pendidikan, fasilitas umum, infrastruktur, dan masih banyak hal lainnya. Pada masa pemerintahannya, stabilitas nasional sangat terjaga. Presiden Soeharto memiliki gaya kepemimpinan proaktif-ekstraktif dengan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat ancaman sebagai tantangan yang positif serta memiliki visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian. Pada masa pemerintahannya, Indonesia sempat memiliki industri pesawat terbang nasional. Namun meski begitu, kepemimpinannya banyak mendapatkan kritik karena sikapnya yang diktaktor-militeristik, keterlibatannya pada praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, penangkapan para aktivis HAM, dan lain sebagainya.
3. Kepemimpinan Presiden B.J Habibie
Presiden B.J Habibie merupakan Presiden yang menggantikan Presiden Soeharto pada saat lengsernya Presiden Soeharto akibat krisis moneter 1998. Presiden Habibie merupaka Presiden dengan periode waktu tersingkat, yaitu hanya berkisar 2 tahun saja. Pada masa pemerintahannya kebebasan pers dibuka selebar-lebarnya sehingga melahirkan demokratisasi yang jauh lebih besar. Habibie memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis dan fasilitatif yang merupakan kunci dalam kepemimpinan demokratis. Pada masa kepemerintahannya, Habibie mampu mengatasi krisis ekonomi hanya dalam kurun waktu dua tahun. Namun meskipun mempunyai reputasi yang baik dikalangan internasional sebagai akademisi, beliau juga menuai kritik akibat keluguannya dalam berpolitik, termasuk sikapnya atas Timor-Timur.
4. Kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid merupakan Presiden yang menjabat setelah Presiden Habibie, beliau dikenal sebagai Bapak Pluralitas dan Toleransi. Pada masa kepemimpinannya, beliau menyadarkan kepada masyarakat tentang pentingnya penghargaan terhadap etnis. Pada masanya juga, beliau menanamkan kesadaran pada generasi muda tentang pentingnya menjunjung pluralisme dan toleransi kepada perbedaan ras atau golongan. Gaya kepemimpinannya cenderung responsif dan akomodatif, beliau selalu berusaha untuk mengagregasifan semua kepentingan dengan beranekaragam. Meskipun demikian, beliau sering menerima kritik karena sifatnya yang berubah-ubah, ceplas-ceplos, dan kerap kali dinilai ngawur. Serta kebijakannya yang membekukan MPR dianggap inkonstitusional dan tidak prosedural.
5. Kepemimpinan Presiden Megawati
Megawati merupakan presiden perempuan pertama di Indonesia, pada masa pemerintahannya beliau cukup berjasa pada perbaikan faslitas dan institusi kepolisian. Megawati merupakan sosok yang cukup demokratis, namun juga dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan cepat emosional. Ia alergi pada kritik. Presiden Megawati memiliki gaya kepemimpinan yang anti terhadap kekerasan. Pada masanya tidak banyak terjadi kasus besar atau konflik. Pemerintahan Megawati merupakan Pemerintahan yang paling minim prestasi. Beliau dikritik atas penjualan saham beberapa BUMN serta aset-aset penting negara.
6. Kepemimpinan Presiden SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki gaya kepemimpinan yang responsif, demokratis, dan proaktif. Pada masa pemerintahannya, kebebasan berpendapat sangat dijunjung tinggi. Bila tadinya mengkritik pemerintah adalah hal yang tabu, pada pemerintahannya tidak lagi. SBY berjasa pada pendirian KPK, perbaikan mutu pendidikan melalui sertifikasi guru, kenaikan anggaran, dan program LPDP. Presiden SBY memiliki andil yang sangat dalam recovery Aceh pasca bencana tsunasi yang menewaskan sekitar 280.000 orang pada tahun 2004. Kebijakan fiskal dan perekonomian yang diambil pada masa kepemimpinan SBY membuat ekonomi Indonesia tumbuh menjadi nomor 2 yang terkuat di Asia. Walaupun begitu, pemerintahannya kerap dikritik karena sikapnya yang dianggap peragu, lambat, dan terlalu defensif terhadap kritik.
7. Kepemimpinan Presiden Jokowi
Presiden Jokowi merupakan presiden yang saat ini sedang menjabat dikursi pemerintahan Indonesia. Presiden Jokowi memiliki gaya kepemimpinan transformasional. Pada masa pemerintahannya, pembangunan infrastruktur terjadi dimana-mana. Hal itu membuat pemerataan pembangunan lebih merata. Pada masa pemerintahannya juga birokrasi menjadi jauh lebih transparan. Namun meski begitu beliau dikritik karena pemerintahannya yang bersifat oligarki, tanggapannya mengenai isu SARA, dan dianggap ingin melemahkan KPK serta sikapnya yang lambat dan khawatir dalam memberikan solusi atau masalah negara.
Itulah 7 perbedaan yang dimiliki pemimpin negara di Indonesia, perbedaan dalam kepemimpinan adalah hal yang lumrah terjadi. Sebagai rakyat, kita perlu menyikapinya dengan bijaksana
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.