Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zahra Kamilah

Konsep Kepemimpinan Karismatik

Politik | Wednesday, 04 Jan 2023, 23:22 WIB
Ir. Soekarno adalah contoh seorang pemimpin karismatik di Indonesia
Ir. Soekarno adalah contoh seorang pemimpin karismatik di Indonesia

Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau sekelompok orang agar memiliki visi misi yang sama dalam upaya mencapai tujuan di dalam suatu situasi tertentu. Kepemimpinan adalah dimensi kompeten yang menentukan efisiensi atau keberhasilan suatu organisasi. Esensi kepemimpinan yang paling penting adalah mempengaruhi orang lain untuk bertindak. Menurut Wijono (2018, hal. 4) kepemimpinan merupakan suatu usaha dari seorang pemimpin untuk dapat merealisasikan tujuan individu ataupun tujuan organisasi. Oleh karena itu pemimpin diharapkan dapat memengaruhi, mendukung, dan memberikan motivasi agar para pengikutnya tersebut mau melaksanakannya secara antusias dalam mencapai tujuan yang diinginkan individu maupun organisasi. Menurut Mustafa dan Maryadi (2017, hal. 46) kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, sehingga dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Teori kepemimpinan telah berkembang dan dijelaskan secara lengkap menurut para ahli saat ini, salah satunya adalah teori kepemimpinan karismatik. Karisma berarti anugerah, yang dapat digambarkan sebagai kemampuan atau aura luar biasa yang jarang dimiliki orang pada umumnya. Karismatik merupakan seorang pemimpin yang harus mampu memberikan visi dan misi, memunculkan rasa bangga, dan mendapatkan respek serta kepercayaan. Kepemimpinan karismatik dapat memotivasi pengikutnya untuk mengeluarkan upaya kerja ekstra karena kecintaannya kepada pemimpin.

Kepemimpinan karismatik ini menekankan adanya aura khusus dari pemimpin, yang menyebabkan banyak pengikut yang mau patuh dan taat kepadanya. Disimpulkan bahwa seorang pemimpin karismatik hendaknya tetap menjaga keistimewaannya atas para pengikutnya agar ketaatan mereka tidak hilang, inilah pemimpin karismatik. Seseorang harus mempelajari dan memahami berbagai efek dan risiko yang dihadapi dalam mengelola suatu organisasi. Padahal diketahui bahwa seorang pemimpin yang karismatik memiliki sense of self yang kuat dan berani mengambil segala resiko besar dari kepemimpinannya. Namun, keberlangsungan organisasi juga harus dijaga dan dilestarikan.

Pemimpin karismatik menginspirasi dan memotivasi pengikut mereka untuk bekerja menuju tujuan. Mereka cocok untuk lingkungan di mana orang membutuhkan kehadiran orang yang dapat bergerak dan mengubah situasi yang ada. Gaya kepemimpinan karismatik bekerja dengan baik dalam perubahan organisasi yang mendesak. Mereka juga penting ketika terjadi perubahan mendasar dalam organisasi. Mereka sangat pandai memotivasi pengikut untuk melakukan apa saja. Dalam situasi ini, pemimpin dianggap memiliki kemampuan luar biasa. Bawahan dan pemangku kepentingan lainnya percaya dan yakin bahwa pemimpin menciptakan perubahan yang lebih baik. Ini memunculkan energi positif di antara pengikut. Mereka rela mengikuti perintah dengan sangat percaya diri.

Contoh pemimpin yang karismatik di Indonesia yaitu Soekarno. Beliau adalah contoh seorang pemimpin karismatik yang sulit ditemui lagi di masa sekarang. Kemampuan Soekarno menggerakkan, mempengaruhi dan berdiplomasi telah menyatukan berbagai suku, agama, golongan menjadi satu kesatuan yang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beberapa contoh pemimpin karismatik lainnya adalah Martin Luther King yang memperjuangkan hak-hak sipil dan menghilangkan diskriminasi ras di Amerika Serikat. Di bidang bisnis, ada Jack Welch mantan CEO General Electric.

Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image