2 Macam Sebab Terkabulnya Doa
Agama | 2023-01-04 11:19:12Doa mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah. Ia merupakan amalan yang paling mulia menurut Allah, serta dapat menolak takdir. Doa seorang muslim tentu saja dikabulkan, jika sebab-sebab terkabulnya doa terpenuhi dan tidak ada hal-hal yang menghalanginya.
Orang yang berdoa akan diberi salah satu dari hal-hal yang disebutkan oleh Rasulullah dalam sabdanya, artinya:
“Tidaklah seorang muslim berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan tali silaturahmi, kecuali Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal: akan segera dikabulkan doanya, atau Allah akan menjadikannya ka tabungan (pahala) di akhirat kelak, atau dengan doa itu Allah akan menjauhkannya dari kejelekan yang setara dengan doanya" Mereka berkata: "Kalau begitu kami akan memperbanyak (doa)? Nabi menjawab: "Apa yang dimiliki) Allah lebih banyak." (HR. Ahmad)
Lalu apa saja sebab-sebab terkabulnya doa?
Mengutip dari Tafsir Al-‘Usyr Al-Akhir dari Al-Qur’an Al Karim menyebutkan bahwa ada dua macam sebab terkabulnya doa, yaitu:
1) Sebab-sebab zhahir: Didahului dengan amalan-amalan shalih, seperti: sedekah, wudhu, shalat, menghadap ke kiblat, mengangkat kedua tangan, memuji Allah, berdoa dengan menggunakan asma dan sifat Allah yang sesuai dengan doa yang dipanjatkan. Jika berdoa memohon surga, umat berdoa dengan memohon kebaikan dan rahmat-Nya, dan jika mendoakan orang yang zalim agar celaka misalnya maka janganlah menggunakan asma Allah Ar-Rahman atau Al-Karim, tetapi menggunakan Al-Jabbar, Al -Qahhar
Di antara sebab terkabulnya doa. bershalawat kepada Nabi SAW, pada permulaan, pertengahan dan akhir doa, mengakui segala dosa yang telah diperbuat, bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya, dan memanfaatkan waktu-waktu khusus yang memiliki keutamaan terkabulnya doa pada saat tersebut.
Waktu-waktu khusus ini banyak sekali, di antaranya: Pada setiap hari dan malam, yaitu sepertiga malam terakhir ketika Allah turun ke langit dunia, antara adzan dan iqamah, setelah wudhu, pada waktu sujud, sebelum salam dalam shalat, setelah selesai shalat fardhu, ketika khatam Al-Qur'an, ketika mendengar ayam berkokok, ketika dalam perjalanan, doa orang yang terzhalimi, doa orang yang dalam kesulitan, doa seorang ayah untuk anaknya, doa seorang mu'min untuk saudaranya yang mu'min tanpa sepengetahuannya, ketika menghadapi musuh di medan perang. Pada setiap pekan: hari Jum'at, terutama pada saat-saat terakhirnya. Pada bulan-bulan tertentu: bulan Ramadhan di saat berbuka dan sahur, malam Lailatul Qadar, dan hari Arafah. Pada tempat-tempat yang mulia: di semua masjid, di Ka'bah terutama di Multazam, di maqam Ibrahim a'laihissalam, di atas Shafa dan Marwah, di Arafah,Muzdalifah dan Mina pada musim haji, ketika minum air zam-zam dan sebagainya.
2) Sebab-sebab batin:
Sebelum berdoa: dengan mendahulukan taubat yang benar, mengembalikan hak-hak orang, memperbaiki makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal, hendaknya dari usaha yang halal, memperbanyak ketaatan, menjauhi hal-hal yang diharamkan, menjaga diri dari perkara syubhat dan syahwat.
Ketika berdoa: Menghadirkan hati, harapan yang kuat, berserah diri kepada Allah. merendahkan diri di haribaanNya, terus menerus meminta, menyerahkan segala urusan kepada-Nya, dan tidak berpaling sedikitpun kepada selain-Nya dan yakin akan terkabulnya doa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.