Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ilham Bayu

Semakin sering digunakan, apa sebenarnya pengertian dan kegunaan Expected Goals?

Olahraga | 2022-12-28 07:41:22

Sepakbola mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Perkembangan sepakbola tidak hanya terbatas pada segi taktik, gaya permainan, dan format pertandingan saja, namun juga mencakup aspek-aspek eksternal seperti istilah-istilah yang dipakai dalam statistik sepakbola untuk merangkum setiap momen yang terjadi selama pertandingan berlangsung. Statistik tersebut nantinya dipakai untuk mengevaluasi permainan setiap tim yang bertanding setelah pertandingan usai. Oleh karena itu dalam sepakbola modern tim yang memenangkan sebuah pertandingan belum tentu dinilai bermain bagus, karena di samping skor akhir yang menjadi acuan penilaian, statistik akhir juga menjadi pertimbangan untuk menilai tingkat efektivitas permainan sebuah tim. Salah satu statistik yang sedang populer saat ini adalah Expected goals yang digunakan untuk mengukur kualitas peluang yang dihasilkan. Beberapa platform penyiaran mainstream seperti BBC dan Sky Sports mulai menampilkan statistik expected goals. Lalu apa sebenarnya expected goals dan kegunaannya di dalam sepakbola?

Apa itu Expected goals?

Secara bahasa Expected goals atau biasa disngkat menjadi xG adalah gol yang diharapkan. Secara istilah xG adalah kemungkinan gol yang bisa dicetak oleh seorang pemain dari peluang yang didapat. Kualitas peluang ini dihitung dari sebelum tendangan dilakukan. Kualitas peluang dihitung mulai dari nol untuk peluang yang tidak mungkin dikonversi menjadi gol dan satu untuk peluang yang dipastikan menjadi gol. Artinya semakin tinggi nilai sebuah peluang maka semakin besar kemungkinan peluang tersebut untuk dikonversi menjadi gol.

Bagaimana sistem penilaian xG?

Expected goals dinilai berdasarkan tingkat kemudahan maupun tingkat kesulitan sebuah peluang untuk dikonversi menjadi gol. Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian kualitas peluang diantaranya adalah jarak antara bola dan gawang sebelum tendangan dilepaskan, tipe umpan yang diterima, posisi bek lawan saat tendangan dilakukan, posisi pemain saat melakukan tendangan, tipe tendangan, bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan tembakan, pola permainan (apakah dari open play, tendangan bebas, tendangan sudut, tendangan penalti, lemparan ke dalam dan seterusnya). Sebagai contoh sebuah tembakan dari dalam kotak penalti diberi nilai 0.1 (10%) xG yang berarti rata-rata seorang pemain diharapkan dapat mencetak satu gol dalam sepuluh percobaan tembakan di dalam kotak penalti. Atau dalam situasi tendangan penalti maka akan diberi nilai 0.79 (79%) xG karena tingginya peluang untuk mencetak gol dari situasi tersebut.

Awal mula penggunaan xG

Penggunaan xG sebenarnya sudah dilakukan sejak 2012 oleh Sam Green, seorang analis dari perusahaan statistik olahraga Opta. Kala itu Sam Green berinovasi untuk menilai kinerja penyerang Liga Iggris. Meskipun telah digunakan sejak 2012, tetapi xG baru populer pada awal musim 2017/2018 saat BBC memulai penggunaan xG oleh pandit mereka sendiri. Sejak saat itu xG banyak diperbincangkan oleh para penggemar sepakbola.

Dalam menentukan model xG, Sam Green dan Opta menganalisis lebih dari 300000 data aksi dalam permainan. Analsisnya meliputi beberapa variabel, diantaranya jenis tembakan, jenis umpan, lokasi tembakan, situasi dalam permainan, jarak bek lawan, dan jarak tembakan dari gawang.

Kegunaan xG dalam sepakbola

xG berfungsi untuk menghitung tingkat efektivitas seorang pemain maupun sebuah tim dalam satu pertandingan tertentu, babak tertentu, musim tertentu, maupun dalam kompetisi tertentu. Sebagai contoh Mohamed Salah Heung-Min Son sama-sama mencetak 23 gol di Liga Premier pada musim 2021/2022. Meskipun mengemas jumlah gol yang sama, akan tetapi keduanya memiliki tingkat ketajaman yang berbeda. Salah membutuhkan 23.70 xG untuk mencetak 23 gol, sedangkan Son hanya membutuhkan 15.76 xG untuk mencetak jumlah gol yang sama. Artinya peluang-peluang yang didapat Son lebih sulit untuk dikonversi menjadi gol dibandingkan dengan peluang yang didapat oleh Salah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Son memiliki tingkat ketajaman lebih baik dibandingkan Salah.

Ringkasnya, kehadiran xG memberikan sudut pandang yang lebih luas bagi penggemar dalam menikmati sepakbola. Di samping itu xG juga sangat berguna dalam menganalisa pemain maupun sebuah tim secara keseluruhan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image