Berbagi Pengalaman, Berbagi Kebahagiaan
Eduaksi | 2022-12-26 22:23:53
Hujan yang mengguyur di seantero Daerah Istimewa Yogyakarta tak menyurutkan semangat para penulis dari berbagai penjuru tanah air untuk berkumpul berbagi pengalaman dan berbagi kebahagiaan. 64 anggota Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati berkumpul dengan penuh kegembiraan di Gubuk Watu Kali Resto, JL RAYA ASIA, Karanglo, Sukoharjo, Yapah, Sleman, Ahad (25/12/2022).
Guru MTsN 3 Bantul, Sutanto yang bergabung di KYM sejak Maret 2020 telah merasakan nikmatnya berkarya sampai tercetak menjadi sebuah buku. Pengalamannya menulis 15 buku menumbuhkan rasa bahagia tak tergambarkan karena bisa berteman dengan berbagai kalangan, menggandeng tokoh publik, seniman, anggota dewan dan sebagainya.
Dari buku yang ditulis bisa sebagai sarana untuk bersedekah, bahkan mengantarnya menjadi pemenang dalam beberapa lomba.
“Membuat buku awalnya bagai mimpi saja, namun ternyata melalui Komunitas Yuk Menulis, impian memiliki buku menjadi nyata,” sambungnya.
Guru SD Negeri 2 Pedes, Sedayu, Bantul Siti Nurrohmah juga merasa sangat bahagia ketika bisa launching 4 buku bersama KYM. Tidak hanya saat launching saja dia merasakan kebahagiaan ini. Berkarya di KYM baginya adalah salah satu sumber kebahagiaan.
“Di sini saya dapat menuangkan ide, gagasan dan juga mendapatkan kemerdekaan dalam menulis. Tulisan kita bisa kita tuangkan dalam sebuah buku dan selama di KYM saya banyak mengikuti event menulis yang saya anggap sebagai liburan di saat kita lelah bekerja. Yakinlah bahwa berkarya di KYM adalah sesuatu yang membahagiakan dan membantu dalam meningkatkan keprofesionalan kita sebagai guru,” ujarnya mantab.
Sri Ayomi, S.Pd. guru SD negeri Guwosari Pajangan Bantul Yogyakarta mengungkapkan, tahun 2021 adalah tahun dia mengenal Komunitas Yuk Menulus (KYM). Awalnya dia hanya ikut dalam even buku antologi, namun pada tahun 2022 bertekad untuk membuat karya solo saya.
“Minggu, 25 November 2022 adalah hari spesial yang saya nantikan. Sungguh bahagia hati ini bisa berkarya di Komunitas Yuk Menulis. Alhamdulilah terbitlah karya solo perdana saya buku kumpulan puisidengan judul Senja Indah Terasa,” tuturnya Bahagia.
Guru SMPN 3 Jatiwangi Majalengka, Elis Susilawati menjelaskan, saat menulis buku solo, seluruhnya adalah ide dan ekspresi yang berasal dari diri sendiri walau inspirasinya dari mana saja khususnya terinspirasi dari group KYM. Saat menulis dilakukan dengan melihat alam, benda-benda hidup dan mati di lingkungan sekitar. Bukan hanya menulis soal perasaan hati emosi, ketidak nyamanan, kebahagiaan, sedih, kacau dan kecewa, tetapi juga lingkungan, keluarga, sosial, ekonomi, budaya, agama dan lain-lain. Biasanya inspirasi menulis berasal dari diri yang ingin diekspresikan.
“Alhamdulillah ilmu-ilmu saya mulai bertambah, hati senang ketika mengikuti Workshop/ pelatihan di KYM seperti kemarin yang di laksanakan di Gubuk Watu Kali Resto Sleman. Semoga KYM semakin jaya,” harapnya.
Eti Kustiati Sleman menyampaikan rasa syukur tak henti, tatkala berkumpul bersama para penulis hebat penuh semangat berkarya menebarkan gelora literasi. Karya perdana solo berjudul "Manajemen Sekolah Adiwiyata Di Masa Pandemi Covid-19" bisa lolos dengan stempel "Exclusive, Limited Edition".
“Suatu kebahagiaan tersendiri tentunya, serta rasa terimakasih kepada Founder KYM Vitriya Mardiyati yang telah mewujudkan impianku selama ini. Berharap akan menghasilkan karya-karya berikutnya,menulis sebagai penyempurnaan healingku selama ini. Asyiknya menulis, toreh jejak kata lewat jemari lentik, dapat poin koinpun kudapat,” terangnya.
Penulis dari Jogja, Yunarti Wulandari senang sekali berkarya di KYM karena tidak dipersulit untuk lolos asal sesuai aturan yang dibuat, banyak dibantu berkarya sampai bisa sukses selaluIst
Guru SD Negeri Ngetal, Seyegan, Sleman. Istiani Rahayu, merasskan senang sekali bisa ikut dalam acara launching buku bersama Komunitas Yuk Menulis.
“Dengan mengikuti acara semacam ini banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan. Diantaranya menambah banyak teman, bisa berbagi pengalaman dan ngangsu kawruh dengan teman-teman penulis yang sangat inspiratif. Harapan saya semoga saya bisa berkarya untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta Indonesia,” katanya penuh harap.
Penulis Yogyakarta, Titin Mulyaningsih menyatakan, bahwa sebelum mengenal KYM, karya tulis hanya tersimpan di lembar-lembar buku. Namun, bersama KYM tumbuh percaya dirinya untuk mempublikasikan bahkan terbit dalam bentuk buku.
“Mbak Vitriya Mardiyati yang inspiratif tak pernah kehabisan ide tulisan. Dari beliau ini keterampilan saya makin terasah dan senantiasa tak lelah belajar berkarya. Lima buku solo dan puluhan karya antologi menjadi pelenting pena semakin bermakna,” pungkasnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
