Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ZULFIKAR ALI MUHAMMAD 2020

Bahaya Pengunaan Styrofoam Bagi Lingkungan dan Kesehatan

Eduaksi | 2022-12-21 18:20:37


Salah satu jenis wadah makanan yang paling sering ditemukan saat ini adalah styrofoam.Pedagang yang selama ini menggunakan styrofoam sebagai wadah minuman atau makanannya harus siap untuk menggantinya dengan kemasan lain .Styrofoam memang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena dapat di daur ulang, praktis, dan murah. Namun, ternyata styrofoam dapat dikatakan sebagai sampah abadi yang sangat sulit untuk terurai oleh tanah.

Mengapa demikian , dilansir dari Instagram resmi Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, styrofoam membutuhkan waktu sekitar 500 – 1 juta tahun untuk dapat terurai oleh tanah. Namun, styrofoam tersebut tidak sepenuhnya terurai, melainkan berubah menjadi mikroplastik yang dapat mencemari lingkungan.

Bahkan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah melakukan penelitian di 18 kota utama Indonesia. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa sebanyak 270.000 hingga 590.000 ton sampah masuk ke laut Indonesia selama 2018. Dari jumlah sampah tersebut, didominasi oleh styrofoam dan akan terus bertambah jika tidak ada penanggulangan yang serius terhadap penggunaan styrofoam.

Tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan penggunaan styrofoam sebagai bungkus makanan juga berdampak buruk terhadap kesehatan . Hal ini bisa terjadi karena styrofoam mengandung benzena dan stirena yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Badan kesehatan dunia, World Health Organization menyatakan benzena adalah zat kimia yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh.

Styrofoam berbahaya bagi kesehatan apabila digunakan secara terus-menerus dan dalam jangka panjang. Bahaya styrofoam berasal dari kontaminasi stirena ke dalam makanan terutama makanan panas dan berkuah. Perpindahan zat kimia ini didasari beberapa faktor, diantaranya suhu makanan, lama kontak dengan makanan, dan tingginya lemak makanan.Apabila styrofoam digunakan sebagai wadah makanan dalam keaadaan panas maka perpindahan stirena ke dalam makanan akan semakin mudah dan sangat cepat. Oleh karena itu hindari penggunaan styrofoam untuk makan dalam keadaan panas. Lamannya kontak makanan dengan styrofoam juga berbahaya bagi kesehatan karena zat stirena yang melekat pada makanan akan memicu penyakit berbahaya.Tingginya kandungan lemak akan menyebabkan kontaminasi stirena lebih banyak dibandingkan dengan makanan yang lemaknya sedikit. Walaupun demikian, baik makanan berlemak tinggi maupun rendah apabila sudah terkontaminasi dengan zat stirena akan berbahaya bagi kesehatan.

Dikutip dari BBC Indonesia, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pernah menyatakan larangan penggunaan styrofoam. Meskipun memiliki harga yang relatif murah, tetapi styrofoam memiliki dampak yang sangat signifikan, terutama bagi kesehatan dan lingkungan.

Oleh karena itu marilah kita kurangi penggunaan styrofoam dengan menggantinya dengan wadah wadah yang di buat dengan bahan yang mudah ter urai di lingkungan serta yang tidak berdampak buruk bagi kesehatan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya