Tidak Mungkin Ada Rawon Bila Tidak Ada Kluwek
Gaya Hidup | 2022-12-21 17:59:52Rawon merupakan masakan khas Indonesia berupa sup daging berkuah hitam dengan campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek. Rawon dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur. Di luar negeri, rawon disebut sebagai black soup. Rawon biasanya disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge berekor pendek, telur asin, tempe goreng, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng (empal), dan sambal.
Cara pengolahan rawon tidak terlalu rumit. Daging sapi dipotong kecil-kecil. Bumbu kuah supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, kemiri, serai, kunir, cabai, kluwek, garam, serta minyak nabati. Semua bahan ini dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging hingga matang.
Yang unik dari rawon ini adalah warna hitamnya yang berasal dari kluwek. Lalu apa itu kluwek ?
Mari kita sedikit berkenalan dengan kluwek.
Kluwek (Pangium edule) adalah salah satu rempah khas Indonesia. Masyarakat Sunda menyebutnya sebagai picung atau pucung. Sementara orang Jawa Tengah dan Jawa Timur menyebutnya kluwek dan daerah lain menyebutnya kepayang.
Buah kluwek memiliki kulit yang keras seperti kemiri dan biasanya banyak dijumpai sebagai bumbu makanan tradisional. Menu masakan yang menggunakan kluwek sebagai bahan dasar salah satunya adalah rawon. Isi kluwek yang bagus adalah yang bentuknya bulat seperti batoknya dan utuh, tetapi jika mendapatkan kluwek yang telah mengering dan menempel pada batok jangan ragu-ragu juga untuk menggunakannya, asalkan warnanya hitam pekat dan tidak pahit. Rendam sebentar dengan air panas agar dagingnya menjadi empuk sehingga mudah dihaluskan. Di samping itu, kluwek bila dimakan dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan mabuk karena beracun sianogenik.
Warna kluwek yang hitam mungkin tampak kurang menarik. Namun, dari segi rasa, tidak diragukan lagi sebab kluwek mengandung asam glutamat yang biasa terkandung di dalam bumbu penyedap masakan.
Tak hanya itu, dilansir dari www.klikdokter.com, kluwek juga mengandung berbagai nutrisi penting di dalamnya. Berikut ini adalah manfaat kluwek untuk kesehatan :
1. Menjaga Daya Tahan Tubuh
Kandungan vitamin C dalam kluwek dapat membantu melawan berbagai penyebab infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, vitamin C mampu menjaga kesehatan kulit dengan meregenerasi sel-sel tubuh. Vitamin ini berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh yang dapat menetralkan radikal bebas.
2. Mencegah Anemia
Buah kluwek kaya akan kandungan zat besi. Zat besi dibutuhkan tubuh untuk mencegah anemia atau kekurangan sel darah merah.
3. Memelihara Kesehatan Usus
Kluwek mengandung banyak serat yang baik untuk usus. Selain itu, serat dari kluwek bermanfaat untuk membantu memperlancar buang air besar.
4. Menurunkan Risiko Radang Sendi Akibat Asam Urat
Kandungan vitamin C pada kluwek dapat mencegah radang sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam tubuh terutama di bagian sendi sekitar jempol kaki.
5. Menghindari Terjadinya Penyakit Jantung dan Stroke
Magnesium yang ada di dalam buah kluwek dihubungkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Di samping itu, berbagai penelitian menunjukkan bahwa memenuhi asupan magnesium dapat membantu menurunkan risiko stroke.
6. Mencegah Lemas dan Kelelahan Otot
Kluwek mengandung mineral fosfor yang membantu tubuh Anda menjadi tetap fit dan aktif, mengatasi masalah kelemahan otot, mati rasa, dan lemas.
7. Menurunkan Kolesterol
Konsumsi kluwek juga bermanfaat untuk mencegah kolesterol tinggi, tetapi untuk menurunkan kolesterol tinggi, tentunya tak hanya dengan mengonsumsi buah kluwek.
Berdasarkan sedikit uraian di atas tentu kita tahu bahwa rawon sebagai sajian makanan khas Indonesia tidak hanya lezat tetapi juga baik untuk kesehatan apabila dimasak dan dikonsumsi secara tepat. Rawon sebagai ikon Jawa Timur perlu untuk dilestarikan bahkan dikenalkan kepada dunia luar :)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.