Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anita Hastika Sari

Masalah Sampah di Depok tak Kunjung Usai

Info Terkini | Wednesday, 21 Dec 2022, 15:49 WIB
Sumber foto: unsplash.com

Masalah yang seringkali diperbincangkan di Depok ini adalah masalah sampah,padahal Depok sudah berumur 22 tahun namun, masalah tersebut belum terselesaikan juga. Dilansir dari kompas.com bahwa depok mempunyai TPA yang berada di Cipayung,namun TPA tersebut dikabarkan sudah overload karena banyaknya sampah yang menumpuk. Faktor yang dapat mempengaruhi sampah overload karna masyarakat masih sering menggunakan plastik,masyarakat terlalu konsumtif sehingga banyak barang yang tidak terpakai lalu menjadi sampah.

Terdapat 1.000 ton lebih sampah setiap harinya,sangat miris bukan. Sedangkan sebagian besar dari sampah yang tertimbun itu adalah sampah yang sulit diuraikan contohnya seperti plastik,styrofoam,dll. Tidak terbayangkan beberapa tahun ke depan akan menjadi seperti apa TPA Cipayung jika tidak segera diambil tindakan. Lahan tanah akan semakin berkurang karena terdapat pencemaran tanah yang disebabkan oleh sampah,ekosistem akan terganggu.

Untuk menanggulangi masalah ini pemerintah Depok mengambil tindakan untuk pembuangan sampah akan dialihkan ke Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut- Nambo di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Namun, tindakan tersebut belum disetujui oleh PEMPROV Jawab Barat,padahal tindakan ini harus segera direalisasikan.

Namun, terdapat hal yang tak kalah penting yaitu juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat yaitu:

1. Cara Memilah Sampah yang Benar (Organik dan Anorganik)

Sumber foto: unsplash.com

Sampah organik dan anorganik harus dipisahkan karena cara pengolahannya pun berbeda. Sampah organik berupa sisa makanan atau minuman,daun kering yang nantinya dapat diolah menjadi pupuk dll. Sedangkan sampah anorganik seperti plastik,styrofoam dll.

2. Mengajarkan Kepada Masyarakat untuk Mendaur Ulang

Sumber foto: unsplash.com

Masyarakat harus dilatih untuk mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai agar sampah berkurang.

3. Memberikan Edukasi Kepada Masyarakat Untuk Membuat Suatu Karya dari Limbah yang Dapat Dijual

Sumber foto: selasar.com

Limbah juga dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan seperti gucci,hiasan,asbak,dll yang nantinya dapat dijual untuk menghasilkan uang. Hal tersebut dapat mengurangi membludaknya jumlah sampah.

4. Mengajak Masyarakat Agar Senantiasa Menjaga Kebersihan Lingkungan

Sumber foto: unsplash.com

Masyarakat harus menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan agar dapat terhindar dari berbagai penyakit,hidup menjadi nyaman.

Jadi, yang bertanggung jawab untuk menangani masalah ini bukan hanya pemerintah saja, masyarakat pun harus ikut serta membantu dengan melakukan cara seperti diatas. Karena jika pihak pemerintah saja yang melakukan maka masalah tersebut tidak dapat teratasi karena sampah tersebut juga berasal dari masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image