Mengatasi Kecemasan dengan Hal yang Positif
Eduaksi | 2022-12-20 03:20:14
Pernahkah Anda mengalami suatu masalah atau mendapat tekanan? Pada akhirnya, mungkin akan muncul rasa cemas yang berlebihan. Sebenarnya, rasa cemas merupakan suatu hal yang wajar loh teman-teman. Akan tetapi, rasa cemas yang berlebihan akan berubah menjadi hal yang kurang wajar dan akhirnya akan mengganggu diri kita sendiri. Perasaan hati bisa menjadi tidak nyaman, mood berubah-ubah, yang kemudian tindakan atau keputusan yang diambil dalam hidup tidak optimal karena berdasarkan mood yang tidak stabil.
Cemas seakan akan sudah menjadi bagian dalam perasaan sehari-hari. Tuntutan pekerjaan yang seharusnya nyaris sempurna, tuntutan akademik yang menuntut untuk selalu berprestasi, bahkan tuntutan dari lingkungan sosial.
Sebelum melanjutkan ke pembahasan berikutnya, Anda harus tahu terlebih dahulu apa arti kecemasan. Menurut Kholil Lur Rochman ( 2010 : 104) dalam (Sari 2020), kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Pada dasarnya kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan rasa takut dan khawatir, di mana perasaan takut dan khawatir akan sesuatu hal yang belum pasti akan terjadi.
Apa Saja Penyebab Kecemasan?
Tentunya, penyebab kecemasan tiap orang itu pasti berbeda-beda karena tiap orang mempunyai masalah dan tekanan dalam hidupnya yang bervariasi. Namun, secara medis, kecemasan disebabkan oleh hormon yang ada di dalam tubuh. Hormon kortisol, adrenalin, dan norepinefrin yang banyak berperan dalam kecemasan.
Apakah Kita Bisa Benar-Benar Sembuh Dari Kecemasan?
Kalau kita bicara soal kesembuhan, tentunya kita harus menyamakan persepsi terlebih dahulu, yang disebut sembuh itu seperti apa? Coba kita analogikan kalau kita berbicara tentang kesembuhan pada gangguan jiwa tertentu, pastinya tidak akan sama dengan yang lainnya. Misalnya seseorang mengalami diabetes mellitus, untuk mencapai kesembuhannya, mereka perlu mengontrol diri seperti gula darahnya terkontrol, baik dengan obat ataupun dengan selain obat seperti diet, olahraga, dan membatasi mengkonsumsi makanan yang manis. Nah, sama halnya ketika kita ingin sembuh dari gangguan kecemasan, yang disebut sembuh dalam kecemasan itu adalah bisa mengontrol pikiran, mengontrol rasa panik, dan mengontrol emosi serta situasi. Faktor yang dapat membantu agar sembuh dari kecemasan yaitu faktor lingkungan yang berupa dukungan, baik dari keluarga, teman, maupun kerabat terdekat.
Lalu, Bagaimana Cara Mengatasi Kecemasan?
Ada beberapa cara yang mudah untuk mengatasi kecemasan yang berlebihan yaitu:
1. Ubah Pola Hidup Agar Lebih Menyenangkan
Olahraga adalah salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan Ketika melawan kecemasan. Dengan rutin berolahraga kita akan menurunkan hormon stress pada tubuh dalam jangka Panjang, bisa meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan rasa percaya diri. Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, cukup luangkan waktu Anda untuk melakukan olahraga yang ringan saja seperti berjalan, berlari, yoga, push up dan masih banyak yang lain-nya
2. Journaling (menulis apa yang kita rasakan)
Kebanyakan dari kita kurang mau untuk melakukan hal ini karena mereka pikir "apa sih kaya anak kecil nulis diary’’ padahal, menulis perasaan kita dapat mempermudah kita memahami perasaan kita. Kenapa kita merasa gelisah atau cemas? Hal itu karena kita pendam dalam diri kita. Mungkin Anda juga pernah merasa ketika sedang cemas lalu mengobrol dengan orang lain, sesudah curhat akhirnya Anda merasa lega, kurang lebih sama seperti kita menuangkan isi hati kita ke dalam sebuah kertas. Jadi dimana pun, kapan pun ketika Anda sedang merasa cemas ambillah buku dan tulis apa yang sedang Anda rasakan. Nantinya, kita bisa berpikir lebih jernih dan bisa mengambil keputusan yang lebih baik.
3. Mendengarkan Pesan Emosi Positif
Sebenernya rasa cemas itu baik karena membuat kita lebih aware, lebih bersiap-siap untuk masa depan kita. Ibaratnya rasa cemas itu termasuk rasa waspada kita ketika dihadapi oleh sebuah situasi. Contohnya saat kita ingin menyebrang jalan pastinya kita melihat kanan dan kiri sampai akhirnya dirasa aman, baru kita bisa menyebrang. Kalau kita sampai merasa tidak punya rasa cemas, lalu kita jalan saja, kita bisa ditabrak mobil. Akan tetapi, kalau kita merasa cemas berlebihan, akhirnya kita tidak melakukan apa-apa, akhirnya kita tidak bisa menyebrang jalan. Nah, gunakan rasa cemas tadi itu justru untuk membantu kita untuk menjadi jauh lebih baik, untuk jauh lebih siap untuk meraih tujuan kita. Seringkali rasa cemas muncul sebagai tanda bahwa kalau kita belum sepenuhnya siap dengan apa yang akan terjadi, karena itu kita harus mempersiapkan diri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
