Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Najmuddin Saifullah

Argumentasi Ayat Al-Qur'an antara Bumi Datar vs Bumi Bulat

Agama | Saturday, 17 Dec 2022, 10:28 WIB
flat earth vs globe - Bing images" />
flat earth vs globe - Bing images

Bentuk bumi sudah dibicarakan oleh para mufassir sejak zaman dahulu. Mufassir menafsirkan bentuk bumi yang ada dalam al-qur’an sebatas pengetahun mereka saat itu. Sehingga ada beberapa yang mengetakan bentuk bumi datar, dan ada pula yang mengatakan bentuk bumi bulat.

Mufassir yang menyatakan bahwa bentuk bumi datar adalah Jalaluddin As-Suyuthi. Beliau menafsirkan ayat sebagaimana tertulis apa adanya, sehingga mengatakan bahwa surat al-ghasyiyah ayat 20 menjelaskan bentuk bumi yang dihamparkan/datar.

وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

Pemikiran tentang bumi datar juga dianut oleh imam Al-Qurthubi. Beliau menafsirkan surat al-Hijr ayat 19 pada lafal مَدَدْنَاهَا sebagai hamparan/datar. Berikut ini ayat-ayat yang dianggap sebagai dasar bentuk bumi datar, diantaranya:

1. Al-baqarah: 22

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

2. Adz-Dzariat: 48

وَالْأَرْضَ فَرَشْنَاهَا فَنِعْمَ الْمَاهِدُونَ

Dan bumi itu Kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).

3. Ar ra’d:3

وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَارًا ۖ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ ۖ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

4. Al hijr:19

وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.

5. Qaf: 7

وَٱلْأَرْضَ مَدَدْنَٰهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَٰسِىَ وَأَنۢبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍۭ بَهِيجٍ

Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandangmata,

6. Al-insyiqaq: 3

وَإِذَا ٱلْأَرْضُ مُدَّتْ

Dan apabila bumi diratakan.

7. Thaha:53

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّن نَّبَاتٍ شَتَّىٰ

Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yangbermacam-macam.

8. Az-zukhruf: 10

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَجَعَلَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk.

9. An naba’: 6

أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ مِهَٰدًا

Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?

10. Nuh: 19

وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ بِسَاطًا

Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,

11. an-naziat: 30

وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ

Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

12. Al-ghasyiyah: 20

وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

13. Asy-syams: 6

وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا

dan bumi serta penghamparannya,

Pandangan tentang bumi datar di atas telah dibantah oleh sains modern yang ada saat ini. Kalau dilihat sekilas, tidak ada ayat al-Qur’an yang menyebutkan secara jelas tentang bentuk bumi. Akan tetapi, dengan pemahaman lebih lanjut dan teliti, akan ada beberapa ayat yang menolak adanya konsep bumi datar. Sebagaimana beberapa ayat di bawah ini:

1. Az-zumar:5

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۗ أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

2. Ar-rahman: 33

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

3. Ali-Imran: 27

تُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَتُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ ٱلْحَىَّ مِنَ ٱلْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ ٱلْمَيِّتَ مِنَ ٱلْحَىِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".

4. Al-Hajj: 61

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

5. Luqman: 29

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَأَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

6. Faathir: 13

يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ ٱلْمُلْكُ ۚ وَٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍ

Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.

Tafsir yang menyatakan bentuk bumi bulat salah satunya Tafsir al-Fakhri Ar-razi al-Muystahidu bi al-Tafsir al-kabir wa mafatihu al-ghaib atau sering disebut dengan tafsir Mafatihul Ghaib. Dalam tafsirnya, Ar-Razi menjelaskan surat Az-Zumar ayat 5 pada kata يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ tentang malam pergantantian kondisi bumi antara malam dan siang. Ia menyebutkan bahwa durasi antara malam dan siang tidaklah sama. Melainkan terkadang malam memiliki waktu yang lebih panjang, kadang pula sebaliknya. Hal ini terbukti ketika musim panas di daerah lintang tinggi, maka waktu siang lebih panjang daripada waktu malam. Bentuk bumi yang memungkinkan terjadinya malam di satu daerah dan siang di daerah lain adalah bumi bulat. Karena satu bagian bumi menutupi bagian yang lain. Selain itu, kata يُكَوِّرُ secara bahasa memiliki arti “melilitkan di kepala”, menggulung, lingkaran sorban, dan sesuatu yang berbentuk bulat. Sehingga hal ini juga mengisyaratkan tentang bentuk bumi yang bulat. Dalam bahasa arab, karta كُرَّةٌ juga diartikan sebagai bola, ia memiliki kata dasar yang sama dengan يُكَوِّرُ.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image