Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image PASHA SHABRINA AULIA UINJKT

Kecerdasan dalam Pandangan Pendidikan Islam

Edukasi | Friday, 16 Dec 2022, 10:24 WIB

Kecerdasan dalam Pandangan Pendidikan Islam. Interaksi Manusia dengan sesamanya sangat dipengaruhi oleh kesanggupannya dalam berfikir begitu juga dengan kemampuan memahami pelajaran,oleh sebab itu kita tidak boleh memaksa seseorang harus bisa dan memiliki kemampuan denga napa yang kita inginkan karna setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda,kecerdasan bukanlah yang hanya dinilai dari segi nilai di raport dan ijazah saja akan tetapi kecerdasan banyak contohnya misalkan si A tidak mendapat juara dikelas akan tetapi dia memiliki bakat di segi ekstrakulikuler dan selalu mendapatkan juara Ketika sedang lomba,hal itu dapat menjadi tolak ukur seseorang dalam menilai orang lain,bahwa kecerdasan bukanlah dalam perihal nilai saja akan tetapi kecerdasan dapat berupa prestasi dan juga dapat berupa sikap seseorang.oleh karena itu dalam dunia Pendidikan guru bertugas untuk mengembangkan bakat anak didiknya tanpa memaksakan anak didiknya harus bisa dengan bakat yang sama karna sesungguhnya allah menciptakan manusia dengan karakteristik dan kecerdasan yang berbeda-beda.akan tetapi kecerdasan banyak macamnya ada kecerdasan yang berdampak positive dan ada kecerdasan yang berdampak negative,kecerdasan yang berdampak positive contohnya seseorang yng mengembangkan dirinnya dan bekerja keras untuk mengubah nasibnya,dan adapun kecerdasan yang berdampak negative contohnya adalah pembuatan tekhnologi baru seperti robot untuk mempermudah kehidupan manusia akan tetapi,,hal tersebut dapat membuat manusia semakin males karena terlalu ketergantungan dengan tekhnologi.dalam dunia Pendidikan islam juga kecerdasan ada yang berdampak positive dan negative.kecerdasan yang berdampak positive contohnya seorang murid yang mengembangkan bakatnya dalam bidang olahraga dan membuktikan bahwa Pendidikan islam bukan hanya dibidang agama saja dan islam juga tidak menutup bakat dan hobby seseorang,dan adapun kecerdasan yang berdampak negative contohnya seorang guru yang melarang anak muridnya mengembangkan bakatnya dalam bidang seni tari dengan alasan bahwa pakaian seorang penari tidak sesuai dengan kaidah yang di ajarkan oleh agama islam,padahal pada zaman sekarang ini banyak tarian yang sudah sesuai dengan norma agama Islam contohnya tari saman yang berasal dari Banda Aceh.

Menurut Bahasa,kecerdasan adalah kemampuan seseorang dalam memehami sesuatu yang abstrak,yang mana mereka dapat memahami sesuatu yang terkadang tidak dapat di pahami oleh otak dan sedangkan menurut istilah kecerdasan adalah kesanggupan seseorang untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan dapat diabstraksaksikan pada suatu kualitas yang sama,sedangkan menurut William Stern kecerdasan adalah kesanggupan jiwa untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan-kesulitan baru dan sadar,dengan berfikir cepat dan tepat,menurut Gardner kecerdasan yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia, kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan,dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang,dapat diambilkan kesimpulan bahwa kecerdasan ialah usaha manusia dalam mempertahankan hidupnya sedangkan menurut pandangan islam kecerdasan adalah keimanan dan amal sholeh yang mana allah tidak akan mengubah nasib seseorang sebelum orang tersebut berusaha merubah nasibnya sendiri. Dapat diambil kesimpulan bahwa Allah akan mengubah nasib seseorang jika orang tersebut ingin mengubah nasibnya,

Nasib itu terbagi menjadi 2 macam ada nasib yang udah kekal dari allah dan tidak akan bisa diubah dan ada nasib yang bisa diubah jikalau manusia itu sendiri ingin berusaha dan bekerja keras untuk mengubah nasibnya,jika manusia ingin mengubah nasibnya maka Allah akan mengubah nasib manusia tersebut.akan tetapi kita tidak boleh menyamakan kelebihan yang ada pada diri kita dengan kelebihan yang ada pada diri orang lain karna sesungguhnya manusia itu di ciptakan oleh Allah dengan sikap,kecerdasan,dan karakteristik yang berbeda-beda tugas kita sebagai makhlukanya adalah berusaha mengembangkan segenap potensi kemanusian yang kita miliki,dengan melalui upaya belajar (learning to do, learning to know (IQ), learning to be (SQ), dan learning to live together (EQ), serta berusaha untuk memperbaiki kualitas diri-pribadi secara terus-menerus, hingga pada akhirnya dapat memperoleh aktualisasi diri dan prestasi hidup yang sesungguhnya dan dapat menjalankan fitrah manusia dengan sebaik-baiknya tanpa mempertimbangkan mana yang lebih penting antara kecerdasan intelektual,kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual karna itu semua saling berdampingan karna apabila seseorang hanya pintar saja akan tetapi tidak beratitude baik maka akan bermunculan masalah ekonomi dan akan menjadi kacau balau karena sikap dan perilaku manusia yang mengabaikan kejujuran dan Amanah, oleh sebab itu tugas seorang guru adalah memberikan dan mengajarkan pelajaran dengan metode yang sebaik-baiknya sehingga anak didiknya mudah dan tertarik untuk belajar,tugas seorang guru bukanlah hanya mengajar akan tetapi tugas seorang guru ialah mengetahui bakat dan minat anak didiknya sehingga seorang guru tidak memaksakan kepada siswa nya untuk bisa dan suka dengan bakat dan minat yang sama dengan keinginannya.selai itu seorang guru juga berperan dalam membentuk karakter seorang anak didik yang mana seorang anak yang berpendidikan baik akan jauh lebih beratitude baik dibanding dengan anak yang tidak berpendidikan baik.selain itu selain harus berakhlak baik manusia juga harus memiliki kecerdasan yang baik juga yang mana jikalau manusia tidak memiliki pengetahuan yang luas dan hanya bermalas-malasan saja maka dunia ini akan hancur,karena juga bertugas untuk menciptakan teknologi-tekhnolodi baru yang mana dapat memberikan manfaat bagi kepentingan hidup manusia itu sendiri.karna pada zaman sekarang manusia tidak hanya bersaing dengan manusia lainnya saja akan tetapi manusia juga harus bersaing dengan robot-robot yang mana robot tersebut juga di program oleh manusia itu sendiri,

Pada zaman sekarang ini banyak manusia yang sudah menyelesaikan pendidikannya akan tetapi izajah nya tidak terpakai dikarenakan tidak dapat bersaing oleh robot sehingga pekerjaannya atau tugasnya sudah banyak digantikan oleh robot dan perusahaan banyak yang melakukan PHK(pemutusan hubungan kerja) karena manusia hanya memiliki kecerdasan intektual saja akan tetapi tidak memiliki kecerdasan spiritual sehinnga banyak perusahan memilih untuk mempekerjakan robot yang bisa di program dengan waktu yang lebih cepat dibanding mempekerjakan manusia dengan waktu yang lebih lama dan harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal akan tetapi pekerjaan yang dengan jangka waktu yang lebih lama.sehingga pengangguran semakin banyak dan kemiskinan juga menjadi semakin meningkat karena banyak pekerjaan yang telah digantikan oleh robot,mungkin beberapa tahun kedepan bisa saja manusia sudah menjadi budak sebuah robot karena sudah tersaingi oleh sebuah robot oleh sebab itu sebelum itu terjadi maka kita sebagai makhluk tuhan yang paling sempurna harus menjalankan fitrah kita sebagai manusia dengan cara mengembangkan diri dan tidak membeda-bedakan antara kecerdasan intelektual,kecerdasan emosional,dan kecerdasan spiritual harus saling berdampingan sehingga kehidupan menjadi lebih Makmur dan sejahtera. Selain itu kita juga harus terus mengembangkan dan mendidik para membelajarkan para penerus bangsa untuk dapat mengembangkan segenap potensi (fitrah) kemanusian yang dimilikinya, melalui pendekatan dan proses pembelajaran yang bermakna (SQ), menyenangkan (EQ) dan menantang atau problematis (IQ), sehingga pada gilirannya dapat dihasilkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, baik, benar, dan pintar. Dan juga agar SDM (sumber daya Manusia) semakin berpotensi dan dapat menciptakan perubah-perubahan baru dimuka bumi karena jika penerus bangsa rusak lantas siapa yang akan melanjutkan perkembangan-perkembangan dan perubahan-perubahan di dunia,begitu pun juga dari segi agama jika generasi penerusnya rusak lantas siapa yang akan menjaga dan meneruskan agama karena Kembali manusia Kembali lagi kepada kuadratnya yaitu makhluk allah yang allah ciptakan untuk mempelajari dan memahami ilmu-Ilmu yang ada di bumi agar dapat melihat betapa besar ciptaan Allah sehingga tidak akan habisnya jika kita terus mencari dan mempelajari ilmu Allah dan agar untuk kita lebih bersyukur atas nikmat yang allah berikan kepada kita dan agar selalu inget bahwa sepintar-pintarnya manusia tidak akan ada yang lebih pinter selain Allah karena ilmu manusia itu diibaratkan hanya sebutir debu dibandingkan ilmu Allah.

Pasha Shabrina Aulia,Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image