Kades Gebangan: Penyaluran Bantuan Paket Sembako Dinas Sosial Tak Tepat Sasaran
Kabar | 2022-12-15 21:16:40Protes yang dilakukan Joko Sabar tersebut disampaikan dihadapan Wakil Bupati Situbondo Nyai Hj. Khoirani dan Muspika Kecamatan Kapongan saat penyaluran sembako yang berlangsung di Pendopo Desa Gebangan. Joko Sabar menilai penyaluran paket sembako tersebut tidak tepat sasaran dan tidak transfran.
“Penyaluran paket sembako yang berisi 5 kilogram beras, mie instan dan minyak goreng tersebut, pendataannya tidak melibatkan Kepala Desa maupun perangkat Desa Gebangan. Dulu penyaluran paket sembako dari Dinas Sosial dilakukan di rumah-rumah warga dan pihak desa juga tidak dilibatkan,” jelas Kepala Desa Gebangan Joko Sabar.
Lebih lanjut, Joko Sabar mengatakan, dari 300 penerima sembako pihak desa tidak dilibatkan dalam pendataan. Yang mendata kordinator bernama Tunisia warga Desa Gebangan dan yang ke dua yang mendata paket sembako tersebut warga Desa Kesambirampak bernama Marzuki. “Jadi, Perangkat Desa Gebangan tidak mendata penyaluran paket sembako ini. Padahal, di Desa Gebangan ada Pak Kampung dan Ketua RT, namun tidak dilibatkan dalam pendataan penerima paket sembako dari Dinas Sosial Kabupaten Situbondo,” jelas Joko Sabar.
Tak hanya itu yang disampaikan Joko Sabar, namun dia mengungkapkan bahwa, fungsi pemerintahan desa apa jika tidak dilibatkan dalam pendataan penerima bantuan sosial paket sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 dan Inflasi serta dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak. “Penyaluran paket sembako ini dalam satu keluarga bisa menerima 4 hingga 5 paket sembako,” beber Joko Sabar.
Joko Sabar menambahkan, dari 6 dusun di Desa Gebangan hanya masyarakat di 2 dusun masyarakat yang mendapatkan jatah bantuan, sedangkan yang 4 dusun lainnya tidak mendapatkan. "Desa Gebangan tiba-tiba hanya di kasih data 100 orang dari pihak kecamatan. Berdasarkan data yang diterima Desa Gebangan dari kordinator pendata, diketahui bahwa banyak data ganda serta masyarakat penerimaan hanya dari 2 dusun saja,” ungkap Joko.
Harapannya, kata Joko, semoga kedepannya desa bisa dilibatkan dalam pendataan penerima bantuan sosial, sebab desa merupakan ujung tombak terlaksananya program pemerintah dipelosok - pelosok desa dan mengetahui mana masyarakat miskin dan mana masyarakat yang kaya. “Semoga ke depan, desa dilibatkan dalam pendataan bantuan sosial," pungkasnya.
Sementara itu, Samsuri, Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo, membantah kalau data tersebut dari kordinator atau orang yang dipercaya parpol untuk mendata. “Data yang diserahkan kepada desa yakni data masyarakat yang tercatat dalam terdaftar data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Situbondo,” tuturnya.
Bantuan diberikan Bupati Situbondo kepada masyarakat Situbondo, kata Samsuri, dilakukan secara umum, tidak ada istilah pilih kasih apalagi membeda-bedakan. “Apabila pihak desa merasa tidak dilibatkan itu aneh. Sebab acara penyaluran bantuan sembako tersebut dilaksanakannya di pendopo desa", jelas Samsuri.
Sekedar informasi, bukan hanya di Desa Gebangan saja penyaluran paket sembako yang menuai persoalan. Namun, hal serupa juga terjadi di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Dalam pendataan penerima bantuan sosial paket sembako ini, Kepala Desa (Kades) dan perangkatnya tidak dilibatkan.
Dari jumlah total enam dusun di Desa Paowan, hanya dua dusun yang mendapat jatah paket sembako, yakni dusun Ardiwilis dan Dusun Locacang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.