Elizabeth Setiaatmadja Womenpreneur Indonesia Dorong UMKM Maju
Filantropi | 2022-12-13 11:40:12Apa yang terlintas di pikiran kita bila membaca tentang Womenpreneur Indonesia. Mungkinkan di tengah berbagai multi peran seorang perempuan dalam keluarga juga bisa menjadi pebisnis handal?
Ternyata bisa!
Inilah yang dibuktikan oleh Elizabeth Setiaatmadja, perempuan entrepreneur yang multitalenta dan aktif di dunia sosial.
Hal ini saya peroleh ketika menjadi kontak person pada sebuah acara sharing beliau dengan tim Blogger Indscript Creative bulan November 2022 yang lalu.
Ibu Liz begitu lah nama panggilan beliau, orangnya ramah, kalau berbicara renyah, dan berbicara amat cepat. Begitulah memang karakter Liz Setiaatmadja seorang pakar komunikasi yang tergerak aktif di dunia sosial untuk menjadi sociopreneur. Sebagai seorang pakar komunikasi yang aktif menghubungkan berbagai pihak, terutama UKM untuk maju bersama.
Fokusnya adalah membangun sistem bisnis bersama-sama dengan berbagai stakeholder dalam masyarakat.
Potensi beliau ini rupanya sudah menjadi bakatnya sejak kecil.
Contohnya ketika SD Liz kecil bisa menjual aneka kartu ucapan selamat ke teman-temannya dan laku keras. Langkah beli 4 dapat 5 sudah diterapkan di antara teman-temannya.
Sebagai putri dari CEO bank BCA Jahja Setiaatmadja, bukan berarti tanpa usaha dan berleha-leha saja.
Buktinya walaupun mengikuti aneka les, misalnya les musik, menari, dan lain-lain, Liz tetap semangat belajar dan giat mencari tambahan uang saku. Ketika SMP sempat menjadi asisten guru organnya dan mengajar organ di sebuah kursus musik.
Begitu pula ketika akhirnya menempuh pendidikan di Macquarie University, Sidney, Australia di bidang akunting, tak menghentikan untuk berbisnis di antara sesama mahasiswa Indonesia di sana.
Uniknya Liz selalu mengedepankan tolong-menolong dalam berbisnis.
Hal itulah yang diajarkan oleh ayahnya, bahwa seseorang harus siap tangan di atas untuk memberi. Perkara akhirnya mendapatkan keuntungan itu adalah urusan belakang.
Liz Setiaatmadja Networking Expert
Berkat keahliannya dalam bidang komunikasi, bisa dibilang, Liz Setiaatmadja adalah seorang networking expert.
Akibat autoimun yang dideritanya, Liz berhasil sembuh melalui pakaian kesehatan yang kemudian berhasil dipasarkan hingga laku keras. Intinya produk dengan brand Easecox dengan cara MLM ini bisa menolong banyak orang.
Hal ini terbukti nyata pada saat pandemi dua tahun yang lalu.
Waktu itu tenaga medis sangat kesulitan memperoleh APD (alat pelindung diri) yang sangat dibutuhkan di rumah sakit untuk melindungi dari virus Covid-19. Harga beli persatuannya bisa mencapai Rp250.000,-. Berkat jaringan pertemanan dan keluhannya di media sosial, dalam waktu cepat, salah seorang temannya pengusaha konveksi bersedia bekerjasama.
Dalam waktu singkat sebanyak 365.000 APD bisa diproduksi dan dijual dari Sabang sampai Merauke hanya harga produksi saja yaitu Rp50.000,-. Ribuan donatur pun turut kontribusi dalam gerakan Peduli Medis yang dia lakukan.
Sekarang ini Liz Setiaatmadja juga membuat channel Youtube bernama @journaliz dan @showliz hasil kerjasama dengan Chronicles Production. Sebuah production house yang dibangun bersama suami tercinta sejak awal menikah.
Channel Youtube ini lebih banyak berisi sharing tentang komunikasi, kesehatan, parenting, hingga resep.
Selain itu bisnis utamanya yaitu Belle Couture bisa kalian cek di market place yang menjual produk kesehatan berupa masker Caremax dan Aviair, yaitu penjernih udara yang praktis.
Dalam waktu dekat bahkan Liz Setiaatmadja juga akan memproduksi snack kesehatan untuk penyandang autis dan diabetes terbuat dari sorgum. Semua ini merupakan produk UMKM yang memang menjadi tujuan Liz untuk membangkitkan produk-produk buatan Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.