Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Melalui Pembentukan Kader Smart Cegah Stunting di Desa Manggihan
Guru Menulis | 2022-12-09 07:49:41OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK MELALUI PEMBENTUKAN KADER SMART CEGAH STUNTING DI DESA MANGGIHAN
Stunting merupakan salah satu permasalahan utama di Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%. Stunting pada masa kanak-kanak adalah salah satu hambatan paling signifikan bagi perkembangan manusia, secara global mempengaruhi sekitar 162 juta anak di bawah usia 5 tahun. Stunting, atau terlalu pendek untuk usia seseorang, didefinisikan sebagai tinggi badan yang lebih dari dua standar deviasi di bawah median standar pertumbuhan anak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Stunting seringkali dimulai sejak dalam kandungan dan berlanjut setidaknya selama 2 tahun pertama kehidupan setelah bayi dilahirkan. Di beberapa tempat, determinan stunting prenatal tampaknya lebih berpengaruh daripada yang lain. Dalam sebuah penelitian di Indonesia (Schmidt et al. 2002), panjang bayi baru lahir merupakan penentu yang lebih kuat dari panjang badan menurut usia pada 12 bulan dibandingkan dengan faktor lain yang diteliti.
Dalam upaya membantu pemerintah dalam percepatan menurunkan dan mencegah angka stunting di Desa Manggihan Kabupaten Semarang. Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang adalah Ns. Kurnia Wijayanti, M.Kep, Dr. Erna Melastuti, M.Kep; Dr Imam Kusmaryono, M.Pd, dan beberapa mahasiswa dari prodi Keperawatan. Program Pengabdian masyarakat ini terlaksana atas supporting pendanaa dari KemendikbudRistek dalam Hibah Pengabdian Masyarakat Terintegrasi MBKM 2022. Kegiatan pengabdian masyarakat yang bertema pemberdayaan kader sebagai upaya pencegahan resiko stunting dan optimalisasi tumbuh kembang anak usia dini. “Dengan inisiasi pembentukan kader dan memaksimalkan community support yang ada di desa Manggihan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pencegahan stunting dan memaksimalkan tumbuh kembang anak usia dini” tutur Ns. Kurnia Wijayanti, M.Kep sebagai ketua pengabdian masyarakat dalam pembukaan kegiatan.
Kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan koordinasi dan sosialisasi kebijakan konvergensi pencegahan stunting tim pengabdian masyarakat UNISSULA dengan kepala desa Manggihan dengan kader kesehatan. Kegiatan selanjutnya pendidikan dan pelatihan tentang stunting dan deteksi cegah stunting yang disampaikan oleh nara sumber yaitu ibu Siti Haryani, S.Kp., M.Kes yang juga menuturkan rasa terimakasihnya karena diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan tim pengabdian masyarakat UNISSULA, kemudian tim juga melakukan penyusunan gizi seimbang, pendidikan dan pelatihan optimalisasi tumbuh kembang anak usia dini, Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kader kesehatan di Desa Manggihan beserta ibu dengan balita sejumlah 126 anak, dan remaja putri.
Pencegahan dan penurunan prevalensi stunting menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional. Upaya program pencegahan dan penurunan ini hendaknya melibatkan seluruh peran serta masyarakat. Pada kesempatan tersebut telah dibentuk 30 tenaga sukarela oleh ibu Hartini sebagai Ibu Kepala Desa Manggihan Kecamatan Getasan kabupaten Semarang dengan nama “Kader Smart Cegah Stunting” termasuk didalamnya adalah kader kesehatan yang ada di Posyandu. Dalam kesempatan ini ibu Hartini juga menyampaikan bahwa “Kader kesehatan sebagai penggerak atau promotor kesehatan. Kader Smart Cegah Stunting berperan penting sebagai penggerak posyandu ini diharapkan mempunyai pengetahuan yang baik dan motivasi yang tinggi dalam upaya pencegahan stunting di desa Manggihan”
Tujuan pembentukan Kader Smart Cegah Stunting adalah pemberdayaan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi tentang pencegahan stunting. Hal tersebut disebabkan karena kader merupakan masyarakat setempat sehingga alih pengetahuan dan alih ketrampilan dari kader kepada masyarakat sekitar menjadi lebih cepat dan efektif.
Pada kesempatan tersebut, selain memberikan materi pelatihan cegah stunting Tim pengabdian masyarakat UNISSULA juga memberikan bantuan kepada pengelola Posyandu berupa set alat deteksi tumbuh kembang kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP), set food models sebagai salah satu upaya edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian gizi seimbang pada anak, dan set alat pengukuran pencegahan resiko stunting.”Kami sangat berharap apa yang kami lakukan dapat memberikan banyak manfaat yang berkesinambungan untuk masyarakat desa Manggihan” tutur Dr. Imam Kusmaryono, M.Pd sebagai closing statementnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.