Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sutanto

Air Terjun Penawangan di Srunggo, Sangat Indah Menawan

Wisata | 2022-12-05 07:15:52
Indahnya air terjun Penawangan

Kapanewon Imogiri yang ada di ujung Selatan Kota Yogyakarta menyimpan banyak potensi. Selain ada aneka kerajinan seperti batik tulis, kerajinan keris, tatah sungging, banyak juga destinasi wisata alam yang indah. Salahsatunya, adalah Air Terjun Penawangan yang berada di Srunggo Selopamioro Imogiri.

Untuk sampai ke lokasi, jika lalulintas normal dari Terminal Giwangan Yogyakarta ditempuh dengan kendaraan bermotor membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit (sekitar 18 km). Menyusuri jalan Imogiri Timur terus lurus ke selatan akhirnya akan sampai di jembatan Siluk. Nah dari jembatan ini ada pertigaan ambil kanan ikuti jalan beraspal yang menanjak menuju arah Goa Cerme sampai menemui papan petunjuk yang mengarahkan kita menuju lokasi air terjun.

Bila mengendarai roda empat parkirnya agak jauh, harus berjalan kaki sekitar 1 km, namun jika naik sepeda motor langsung bisa menyusur jalan corblok yang tidak terlalu lebar dan akan disambut petugas parkir dari warga yang sangat ramah.

Tidak ada tiket masuk di obyek yang lagi viral di medsos ini, namun pengunjung hanya disediakan kotak dan memasukkan dana pemeliharaan seikhlasnya.

Dari tempat parkir pengunjung mesti harus berjalan kaki sekitar 500meter menyusuri jalan setapak di pinggir sawah yang padinya sedang menghijau. Kita harus berhati-hati agar tidak terpeleset, karena usai hujan jalanan cukup licin. Namun jangan khawatir, kelelahan menempuh perjalanan tersebut akan terbayar tuntas begitu melihat lokasi yang masih alami berupa air terjun dengan aliran yang cukup deras berasal dari Goa Cerme. Aliran air terjun yang sangat jernih, dipadu dengan bongkahan bebatuan berlatarbelakang alam nan hijau menumbuhkan rasa bahagia tak terkira.

Adi, salahsatu pengelola obwis air terjun Penawangan Srunggo

Adi salahsatu pengelola menjelaskan, secara resmi obyek ini belum dilaunching dan mulai ramai di awal November 2022 lalu. Melihat banyaknya pengunjung, warga Srunggo mulai tergerak untuk membersihkan lokasi, membuat akses jalan setapak menuju puncak air terjun. Namun sampai saat ini lokasi belum tertata sempurna, karena khusus di Sabtu-Minggu warga menggunakannya untuk menyambut banyaknya pengunjung. Rata-rata pengunjung yang datang untuk membuktikan lokasi yang masih perawan ini.

“Karena setiap Sabtu Minggu banyak yang datang, kita fokus menyambut mereka dahulu. Otomatis kerja bakti kebersihan dan penyiapan obyek sedikit terhambat. Upaya pembenahan yang kita lakukan adalah memasang banner sebagai papan petunjuk menuju obyek,” terang Adi, Minggu (4/12/2022).

Adi menambahkan, masyarakat selalu menambahkan nama dusun Srunggo di belakang nama air terjun sebagai upaya menyatukan masyarakat Srunggo 1 dan Srunggo 2 agar lebih kompak. Terkait dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), untuk saat ini warga belum memikirkan, karena akan fokus dulu menata lokasi agar makin sempurna barulah membentuk Pokdarwis.

“Kami akan membuktikan dulu bahwa masyarakat secara swadaya bisa membangun wisata baru dan ada perubahan ekonomi masyarakat barulah kami membentuk Podarwis. Namun kami tetap mengharap pihak Kalurahan, Kapanewon dan Dinas Pariwisata memperthatikan kami sehingga wisata ini akan bertambah maju dan lebih baik lagi,” pungkas Adi.

Sutanto, pengunjung dari Srigading Sanden

Salahsatu pengunjung dari Srigading Sanden, Sutanto mengaku senang bisa sampai di air terjun yang lagi ramai diperbincangkan di medsos ini. Penyuka wisata alam ini selalu penasaran ingin membuktikan lokasi yang baru dan istagramable.

“Setelah beberapa waktu lalu membuktikan air terjun Pucung Seloharjo Pundong, Kedung Tolok Kajor Kulon Selopamioro, sekarang giliran membuktikan air terjun di kaki Goa Cerme. Ternyata benar-benar masih alami, mulai puncak air terjun sampai di bagian bawah airnya sangat bening. Berada di lokasi ini hati rasanya tenteram, menikmati air terjun dan hijaunya pepohonan, udaranya sejuk ditopang pemandangan indah menawan,” ujar sutanto bahagia.

Setelah kaki lelah menapaki jalanan setapak, pengunjung bisa menikmati kuliner sederhana dari warga masyarakat, berupa aneka minuman dan makanan dengan harga murah tentunya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image