Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jats Blog

Cara Mendapatkan Uang Dari Jualan Foto di Internet

Teknologi | Thursday, 17 Nov 2022, 19:52 WIB


Kamu suka motret tapi hanya memenuhi galeri foto di Hp atau di laptop? Sudah tahu belum kalau gambar Kamu dapat jadi cuan? Metode yang sangat instan merupakan dengan melisensikannya di tempat jual gambar online.

Di internet sendiri ada banyak web yang bisa menolong Kamu menjual stok gambar. Dengan dorongan platform tersebut, hasil gambar Kamu dapat dibeli oleh siapapun buat kebutuhan apapun. Misalnya, buat blogging, advertising, dll.

Tertarik menguangkan gambar? Ikuti saran tempat buat jual gambar online serta panduan ampuh supaya gambar laku, sepenuhnya di artikel ini.

Tempat Jual Gambar Online Terbaik

Banyak sekali platform yang membolehkan Kamu menjual gambar. Tetapi, Kamu tidak butuh bimbang memilah platform yang pas. Berikut merupakan sebagian tempat jual gambar online terbaik yang dapat Kamu coba:

1. Shutterstock( shutterstock. com)

2. Adobe Stock( stock. adobe. com)

3. Dreamstime( dreamstime. com)

4. iStockphoto. com

5. Alamy( Alamy. com)

6. FreeDigitalPhotos. net

7. 500px( 500px. com)

Ingin ketahui sebabnya? Ayo kita bahas satu per satu!

1. Shutterstock

Siapa yang tidak ketahui Shutterstock? Platform berskala global yang bisa menghubungkan gambar Kamu dengan para pembeli dari segala dunia. Jadi, jangkauan pasarnya luas sekali!

Platform ini jadi tempat jual gambar online terbanyak, dengan nilai transaksi lebih dari 1 miliyar dolar dalam 15 tahun terakhir.

Apalagi di Indonesia sendiri, tercatat transaksi jual beli gambar di Shutterstock bertambah 49% masing- masing tahunnya. Wow!

Platform ini banyak diminati sebab sangat menolong para kontributornya. Misalnya, dengan sarana panduan serta support dari komunitas yang besar di segala dunia.

Tidak hanya itu, Shutterstock mempunyai semacam dashboard yang dapat diakses melalui web maupun aplikasi.

Dashboard ini mempunyai fitur yang sangat lengkap. Mulai dari upload gambar, taman portofolio sendiri, keywording buat masing- masing konten, content status, status tracker, fitur Catalog Manager, sampai melacak berapa pemasukan dari potret- potret yang Kamu jual.

Buat penghitungan royalti, bergantung dari tingkat konten Kamu. Terus menjadi banyak konten yang dilisensikan ataupun di- download oleh konsumen, hingga tingkat konten Kamu kian besar serta terus menjadi besar pula persenan yang hendak Kamu miliki.

Semacam rincian pemasukan buat gambar, ilustrasi, serta vektor, di atas. Sebaliknya, penghitungan buat konten video agak sedikit berbeda.

Keunggulan:

a. Platform dengan kegiatan jual- beli stok gambar terbanyak di Indonesia;

b. Jangkauan pembeli dari bermacam negeri;

c. Dashboard kontributor yang bisa diakses via web ataupun aplikasi;

d. Membagikan royalti yang terus menjadi besar bersamaan banyaknya lisensi.

2. Adobe Stock

Mendengar kata Adobe, pastinya sering di dengar dengan dunia desain, grafis, visual, serta semacamnya, bukan?

Keunggulan utama platform yang sebelumnya bernama Fotolia ini yakni integrasi dengan bermacam tools Adobe. Misalnya, Photoshop, InDesign, Illustrator, Lightroom, serta aplikasi Adobe yang lain.

Dengan integrasi tersebut, Kamu dapat upload langsung dari Adobe Lightroom. Sebaliknya konsumen dapat langsung mengedit gambar Kamu yang sudah dilisensikan di aplikasi- aplikasi tersebut.

Konsumen mana sih yang tidak suka perihal instan? Hingga dari itu, kesempatan gambar Kamu hendak dibeli di Adobe Stock pula bertambah.

Sama semacam Shutterstock, kontributor dibekali dashboard buat meng- upload serta setting gambar.

Di dalamnya, Kamu dapat mengendalikan keywords, alt text image, serta yang yang lain supaya gambar lebih teroptimasi. Sehingga bisa jadi urutan paling atas dikala pencarian di dalam web, serta pula timbul di Google Image.

Web Adobe Stock pula telah terintegrasi otomatis dengan aplikasi Adobe Creative Cloud. Jadi, upload gambar serta pembelian gambar bisa dicoba di web maupun aplikasi.

Buat royalti, Kamu hendak memperoleh sampai 35% dari tiap konten yang sukses terjual.

Keunggulan:

a. Platform yang telah mempunyai nama besar;

b. Integrasi otomatis dengan bermacam tools Adobe yang lain;

c. Upload stok gambar instan via Adobe Lightroom;

d. Dashboard kontributor buat upload serta setting gambar;

e. Terdapatnya sarana optimasi gambar;

f. Salah satu platform dengan royalti terbanyak.

3. Dreamstime

Platform tempat menjual gambar ini telah berdiri lumayan lama, ialah dari tahun 2000. Penggunanya juga pula telah tembus angka 34 juta dengan nyaris 700. 000 kontributor.

Sebab itu pula, konten yang diterima Dreamstime pula lebih bermacam- macam. Mulai dari gambar, ilustrasi, vektor, video, sampai klip audio.

Besarnya komunitas Dreamstime, membuat Kamu wajib menaati sebagian peraturan buat meng- upload konten. Semacam, bukan gambar plagiat, bukan konten yang beresiko, mempunyai deskripsi yang relevan, dll.

Sepenuhnya, semacam foto di dasar ini. Tujuannya, buat melindungi mutu konten- konten di platform ini.

Skema untuk hasil buat kontributor bermacam- macam bergantung konten apa yang di- upload serta seberapa besar tingkat( banyaknya unduh).

Keunggulan:

a. Konten yang dapat di upload lebih bermacam- macam;

b. Melindungi mutu konten dengan sebagian kriteria harus;

c. Skema royalti yang membolehkan buat meningkat.

4. iStockphoto

Sama semacam Dreamstime, iStockphoto pula didirikan pada tahun 2000. Sebab ialah bagian dari Getty Images, Kamu wajib mendaftar di aplikasi Getty Images dikala pendaftaran kontributor.

Buat konten video, Kamu diwajibkan mengupload 3 sampai 6 konten via YouTube. Sebaliknya, Kamu dapat mengirim via Google Drive ataupun Dropbox buat konten foto serta ilustrasi. Nantinya konten- konten hendak di- review oleh regu editor iStock.

Setelahnya, barulah ketuk palu apakah Kamu dapat jadi kontributor ataupun tidak. Terdengar rumit ya?

Perihal itu sebab jumlah pelanggan iStockPhoto menggapai 1, 5 juta pelanggan dari 200 negeri di segala dunia. Proses pilih yang rumit itu dipakai buat membenarkan para kontributor mempunyai konten bermutu.

Tidak hanya itu, pastinya Kamu wajib penuhi persyaratan serta syarat pilih.

Perihal itu pula mempengaruhi pada pemasukan. Buat konten non- exclusive, di mana gambar Kamu pula dijual di platform lain, royalti yang didapat mulai dari 15%. Serta buat konten eksklusif ataupun cuma dijual di iStockPhoto, royalti yang diberikan menggapai 45%.

Persentase tersebut telah tercantum besar dibanding platform tempat jual gambar online yang lain.

Keunggulan:

a. Memacu Kamu membagikan konten yang bermutu;

b. Persentase royalti tercantum besar buat kontributor;

c. Kamu hendak otomatis jadi kontributor di Getty Image pula.

5. Alamy

Berikutnya merupakan Alamy, platform yang sudah mempunyai konsumen dari 173 negeri ini teratur meningkatkan sampai 100. 000 foto masing- masing harinya.

Dengan royalti sampai 50%, tidak heran Alamy masuk ke jajaran platform jualan gambar online dengan bayaran besar. Berikut ditaksir harga konten di Alamy.

Bayangkan dari satu gambar saja sangat tidak Kamu dapat bisa 10 dolar, gimana bila lebih?

Terlebih bila Kamu mempunyai kemampuan menangkap foto panorama 360 derajat, Kamu dapat cuan banyak di Alamy!

Keunggulan:

a. Royalti sampai 50% dari penjualan;

b. Terdapatnya Alamy tools buat menganalisis kebutuhan konsumen serta trend foto;

c. Konten tidak diedit, sehingga kontributor mempunyai kontrol penuh terhadap konten;

d. Buat kontributor yang masih pelajar hendak memperoleh 100% royalti pada 2 tahun awal.

6. FreeDigitalPhotos

Platform tempat jual gambar online asal Hong Kong ini mempunyai taktik marketingnya sendiri.

Awal mulanya gambar konten Kamu hendak dipasarkan secara free, tetapi dengan resolusi sedikit. Bila pelanggan memerlukan resolusi yang besar, barulah gambar konten Kamu hendak bisa dibeli.

Kekurangannya, siapa juga dapat bisa dengan leluasa memakai gambar Kamu tanpa membayar. Tetapi, tipe free senantiasa dalam resolusi rendah serta mencatut nama Kamu selaku hak cipta.

Kelebihannya, FreeDigitalPhotos. net membagikan royalti 70% dari tiap penjualan! Jauh lebih besar dibandingkan platform ternama yang lain.

Tiap foto pula hendak dijual dengan resolusi yang berbeda, mulai dari 10 sampai 50 dolar. Misalnya kecil, lagi, serta besar. Jadi, pemasukan Kamu pula hendak bermacam- macam dari masing- masing gambar yang terjual.

Keunggulan:

a. Metode marketing berbeda dari yang yang lain;

b. Royalti buat kontributor sampai 70%;

c. Harga gambar bermacam- macam bergantung resolusi, membolehkan Kamu memperoleh pemasukan yang lebih besar bila gambar beresolusi besar dilisensikan.

7. 500px

Platform berikutnya merupakan 500px, yang membolehkan konten Kamu bisa dibeli serta digunakan buat kebutuhan komersial ataupun editorial. Misalnya, digital campaign, web, cover novel, dll.

Uniknya, 500px mempunyai algoritmanya sendiri. Konten dari kontributor baru hendak timbul lebih dahulu. Sehingga kontributor baru bisa bersaing dengan kontributor lama yang sudah mempunyai banyak konten.

Tidak hanya itu, yang membuat 500px diminati merupakan royalti 60% buat kontributor dan submit konten yang gampang.

Sesungguhnya 500px telah mempunyai pangsa pasar global. Tetapi, buat menjangkau pasar yang lebih luas, platform ini pula bekerja sama dengan Getty Images serta VCG( Visual Cina Group) buat distribusi konten.

Kelebihan:

a. Algoritma web yang menunjang kontributor baru;

b. Pemberian royalti buat kontributor sampai 60%;

c. Submit konten yang gampang dicoba;

d. Berpeluang dibeli oleh konsumen global;

e. Sudah bekerja sama dengan platform besar di dunia( Getty Image serta Visual Group Cina).

Akhir Kata

Jangan sia- siakan bakat serta keahlian mengambil gambar yang kamu miliki meski cuma lewat Hp. Stok gambar maupun konten Kamu dapat jadi cuan asalkan dipasarkan dengan benar.

Sumber: www.jatsatria.my.id

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image