Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image anisa 1307

Pahlawanku adalah inspirasiku

Sejarah | Friday, 11 Nov 2022, 15:37 WIB

10 November yang dikenal dan peringati sebagai Hari Pahlawan merupakan kristalisasi nilai perjuangan tanpa pamrih dari para pahlawan kusuma bangsa yang berupaya memerdekakan bangsanya dari belenggu penjajahan. Bermuara dari hal tersebut, dapat dipahami bahwa eksistensi Indonesia bukan merupakan hal yang secara otomatis didapatkan, berdiri sendiri tanpa sebab, melainkan lahir dari buah perjuangan tanpa henti dari para patriotik. Nilai perjuangan yang gigih, konsisten, tanpa pamrih, bahu membahu bersinergi dari para pahlawan sesungguhnya merupakan nilai abadi dan universal, bisa diterapkan di setiap zaman dan dalam situasi apapun.

Meneladani dan melestarikan spirit kepahlawanan merupakan tanggungjawab dan kewajiban bersama seluruh anak bangsa. Sikap abai dan tidak menghargai nilai kepahlawanan jelas merupakan tindakan yang ahistoris dan sikap tidak tahu berterima kasih. Penting untuk terus diingat, kesejahteraan sebuah bangsa dapat dicapai jika suatu generasi menghargai jasa leluhurnya dan meneladaninya. Sebaliknya, jika kebajikan leluhur tidak dihargai dan dilestarikan, maka bangsa akan merosot menuju ambang kehancuran (Maha Parinibbana Sutta, D.II.16).

Ini sebagaimana yang diajarkan oleh Guru Agung Buddha, bahwa menghormati dan berbakti kepada leluhur menjadi fondasi yang tidak kalah pentingnya bagi penopang kesejahteraan sebuah bangsa, selain persatuan dan kesatuan dalam bingkai musyawarah, memedomani regulasi yang berlaku, menghargai kaum wanita, menghormati tempat dan orang suci.

Nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa itu perlu untuk dikontekstualisasikan oleh para generasi muda penerus perjuangan bangsa. Benar bahwa musuh yang dihadapi sudah berbeda dengan musuh yang dihadapi para pahlawan pada masa itu. Namun spirit untuk merdeka, terbebas dari belenggu penderitaan menjadi sangat relevan dengan perkembangan peradaban bangsa. Menjadi orang yang terpilih, yang turut berperan dalam pembangunan bangsa dan negara merupakan tugas besar bersama.

Dalam Dullabha Sutta, Angguttara Nikaya 2. 119, Guru Agung Buddha menjelaskan bahwa terdapat dua manusia yang sangat sukar ditemukan di dunia ini, yaitu

pubbakari dan katannukatavedi. Pubbakari merupakan predikat bagi manusia yang memberikan pertolongan sejati. Katannukatavedi merupakan seseorang yang tahu balas budi.

Dalam konteks kepahlawanan para pahlawan merupakan pihak yang dapat dikategorikan sebagai pubbakari. Mereka semua berjuang tanpa pamrih untuk memberikan pertolongan pada generasi mendatang, pertolongan yang sangat esensial bagi sebuah bangsa, yakni kemerdekaan. Tanpa kemerdekaan dan kebebasan, maka kebahagiaan akan sangat sukar diperoleh, yang mendominasi dalam kehidupan hanya belenggu ketakutan dan kesedihan, keterbelakangan dan kebodohan sebagai dampak dari sulitnya akses pendidikan dan ekonomi.

Generasi masa kini tentu harus dapat memahami sejarah dan membentuk karakter tahu balas budi (katannukatavedi). Yang dimaksud tahu balas budi dalam konteks kepahlawanan memiliki dua tahap, yakni tahap pemahaman dan tahap perilaku. Tahap pemahaman bahwa generasi muda harus kaya akan akses literasi terhadap sejarah bangsanya, memahami dengan sungguh-sungguh bagaimana jasa perjuangan para pahlawan bagi bangsa dan negara. Tahap pemahaman literasi ini penting sebagai kognisi dan fondasi awal untuk menggugah rasa tahu balas budi dalam aspek yang lebih besar yaitu perilaku. Tahap perilaku hanya bisa dicapai bila tahap pemahaman telah terpenuhi dengan baik. Tahap perilaku merupakan tahap aksi dimana kreativitas dimunculkan dalam aksi nyata meneruskan spirit kepahlawanan dalam mengisi kemerdekaan.

Dalam konteks pandemi Covid-19 misalnya, tentu sebagai generasi yang tahu balas budi, harus berusaha menjadi bagian dari solusi, bukan malah menjadi bagian dari masalah. Disiplin diri, taat kepada protokol kesehatan, membantu pihak yang terdampak Covid-19 pada hakikatnya adalah aksi kepahlawanan masa kini. Belajar dan terus meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia juga merupakan aksi nyata kepahlawanan masa kini, dengan Sumber Daya Manusia yang maju tentu akan berdampak bagi kemajuan bangsa dan negara dalam lini yang lebih luas karena keberlangsungan pembangunan senyatanya lebih banyak bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia daripada kekayaan Sumber Daya Alamnya.

Pada akhirnya setiap anak bangsa yang berkontribusi positif terhadap bangsanya sesuai kapasitas dan bidangnya masing-masing dapat dikategorikan sebagai generasi yang tahu balas budi, tahu menaklukkan ego-nya sendiri.

Selamat hari pahlawan. Pahlawanku adalah Inspirasiku.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image