Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dini Penulis Lepas

Cara Pemupukan Kelapa Sawit Agar Hasilnya Maksimal

Bisnis | Monday, 31 Oct 2022, 21:23 WIB

Setiap tanaman memiliki ciri tersendiri dan teknik berbeda untuk pemupukan. Begitu juga dengan kelapa sawit cara pemupukan membutuhkan trik tertentu. Cara pemupukan pupuk Cu pada kelapa sawit membutuhkan metode agar hasilnya sesuai harapan.

Pupuk merupakan hal terpenting dalam tumbuh kembang tanaman. Tidak heran jika pupuk baik unsur makro dan mikro tetap saja terpenuhi dengan baik. Apabila semuanya tercukupi secara berkesinambungan, tanaman akan bertumbuh secara optimal.

Metode Pemupukan Kelapa Sawit

Membahas kelapa sawit dan pertumbuhannya artinya tentang kunci dari metode pemupukan yang Anda lakukan. Mungkin belum banyak yang tahu bahwa pupuk dengan segala kelebihannya adalah investasi terbesar.

Sebanyak 20% - 25 % daripada biasa produksi yang digunakan untuk urusan pupuk. Memiliki produktivitas optimal dari kelapa sawit tentunya menjadi salah satu harapan setiap petani. Salah satu yang perlu Anda tahu adalah metode pemupukan dan kecukupan akan unsur hara.

Kenapa kedua hal itu penting karena menyangkut tumbuh kembang, baik itu dari lahan dan tanamannya. Lahan yang baik dengan unsur hara tercukupi artinya memenuhi makanan untuk tanaman itu sendiri.

Ada 5 metode yang dapat Anda gunakan dalam pemupukan kelapa sawit, yaitu:

1. Tepat Jenis

Tepat jenis untuk metode pertama dalam pemupukan yaitu dengan menyesuaikan formulasi pupuk. Formulasi harus menyeseuaikan dengan unsur hara yang akan Anda gunakan untuk tanaman.

2. Tepat Dosis

Tanaman membutuhkan dosis yang tepat pada usia tertentu dan jenis tertentu. Untuk itu dosis sangat penting agar tepat, tidak terlalu banyak dan tidak boleh kurang.

3. Tepat Waktu

Tiap fase pertumbuhan tanaman membutuhkan pupuk yang tepat baik itu dari pembibitan hingga tanaman yang telah menghasilkan. Pada setiap fase ini Anda butuhkan penanganan tepat hingga tanaman optimal produktivitasnya.

4. Tepat Cara

Setiap pupuk memiliki cara tersendiri ketika Anda gunakan. Ada yang disemprot atau dibenamkan dalam tanah dan sekedar disebar. Baca dengan cermat caranya pada kemasan pupuk yang digunakan dan sesuaikan caranya dengan benar.

5. Tepat Sasaran

Faktor lingkungan mempengaruhi setiap jenis kelapa sawit. Untuk itu perlu adanya sasaran tepat sesuai dengan lingkungan sekitar. Jika perlu Anda dapat mendiskusikannya pada agronomis untuk optimalisasi hasil.

Pemupukan yang dilakukan harus efisien, efektif dan tepat sesuai dengan kebutuhan kelapa sawit. Pemenuhan pupuk yang baik akan menghasilkan produktivitas tinggi dengan kualitas jaminan mutu.

Cara pemupukan pupuk Cu pada kelapa sawit perlu Anda perhatikan dengan benar begitu juga pemberian NPK. Pada setiap fase perkembangannya ada perbandingan yang harus Anda perhatikan pada setiap jenis pupuk tersebut.

Pemupukan Pada Kelapa Sawit di Tiap Fase Pertumbuhan

Ada fase dalam rentang waktu tertentu dan dosis tertentu untuk pupuk kelapa sawit. Dengan pupuk yang benar, maka tanaman akan tumbuh sesuai harapan. Tentunya untuk hasil maksimal, perlu Anda perhatikan pemupukan mulai dari pembibitan.

1. Pembibitan

Usia 1-12 bulan merupakan usia pembibitan kelapa sawit. Fase ini membutuhkan pupuk NPK 15 - 15 – 6 – 4 dengan kandungan N dan P lebih tinggi. Gunanya untuk pembentukan secara maksimal pada akar dan batang di awal pertumbuhan.

2. TBM

Tanaman belum menghasilkan memiliki istilah TBM pada usia 1-3 tahun. Gunakan NPK dengan kadar berimbang mengingat fase pertumbuhannya lebih menua. Dengan NPK 12 – 12 – 12 – 17 – 2 + TE guna pertumbuhan vegetatif secara maksimal.

3. TM

Disebut juga tanaman menghasilkan biasa disingkat TM menggunakan pupuk dengan melihat karakter tanah. Usia menghasilkan ini sekitar 4 hingga 20 tahun. Pupuk yang digunakan NPK 13 – 6 – 27 – 4 + 0,65B. Dominan pada K karena fase optimalisasi buah.

Setiap pupuk yang Anda gunakan tetap harus Anda kondisikan sesuai lingkungan. Dengan begitu ketersediaan unsur hara pada tanah benar-benar terpenuhi. Ada lagi unsur mikro yang dibutuhkan yaitu Cu atau tembaga. Bagaimana cara pemupukannya?

Cara Pemupukan Pupuk Cu Pada Kelapa Sawit

Unsur makro dibutuhkan pada dosis yang besar tapi ada pula unsur pupuk mikro. Unsur ini kebutuhannya kecil tapi tidak dapat Anda abaikan begitu saja. Salah satunya adalah Cu. Pada kelapa sawit, Cu memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang tanaman.

Cara pemupukan Cu untuk kelapa sawit bisa Anda lakukan dengan cara seperti ini:

Dengan cara melarutkan pupuk ke dalam air. Tentunya sesuai dengan yang tertera di kemasan ukuran air serta seberapa pupuknya. Kemudian semprotkan secara berkala pada kelapa sawit. Jangan lupa pada usia tertentu dengan dosis tertentu.Penggunaan pupuk Cu jangan bersamaan dengan pupuk urea. Lebih baik Anda beri jeda waktu kurang lebih 4 minggu. Dengan begitu pupuk yang Anda berikan akan berperan secara maksimal.Jangan pernah menggunakan pupuk secara berlebihan. Perlu mencari informasi yang benar pada penggunaan pupuk kelapa sawit. Pada kemasan pupuk biasanya telah tercantum dengan jelas cara penggunaannya.

Cu memiliki manfaat yang bagus untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman yang kekurangan Cu akan mengalami beberapa hal yang tampak pada daun hingga tumbuhnya tanaman. Ciri tanaman kelapa sawit yang kekurangan Cu bisa Anda lihat di sini.

- Daun terlihat pertumbuhannya pendek dengan warna kuning yang kurang sehat. Warna kuning ini jika hanya Anda biarkan saja dan tidak Anda obati dengan pemenuhan pupuk yang baik maka tanaman akan mati.

- Ujung dari kelapa sawit terlihat seperti terbakar dan akan tampak kurang raja jika kekurangan unsur tembaga.

- Pada klorosis kelapa sawit muncul bercak kuning.

- Di tengah anak daun kelapa sawit muncul bercak dan warna kuning sehingga daun terlihat tidak berwarna hijau sehat.

Bagaimanapun juga pupuk menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan kelapa sawit secara optimal. Cara pemupukan pupuk Cu pada kelapa sawit dan sesuai fase tumbuh akan memperkaya produktivitas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image