Ade Sudaryat

    FOLLOW  

Makna empat kalimat yang selalu berpasangan dalam ayat Al Quran

Agama | Tuesday, 25 Oct 2022, 06:32 WIB

Dalam Al Qur’an sekurang-kurangnya terdapat empat ayat yang letaknya selalu berpasangan atau setidaknya selalu berdekatan. Kalimat perintah beriman kepada Allah selalu berpasangan dengan kalimat perintah beramal saleh. Selanjutnya kalimat perintah mendirikan shalat selalu berpasangan dengan perintah mengeluarkan zakat; kalimat perintah beribadah kepada Allah selalu berpasangan dengan kalimat perintah berbakti kepada kedua orang tua; dan kalimat perintah taat kepada Allah selalu berpasangan dengan kalimat perintah taat kepada Rasulullah.

Setiap susunan kalimat dalam Al Qur’an sudah pasti memiliki makna dan hikmah, termasuk dalam hal susunan ayat-ayat yang berpasangan tersebut. Apabila kita memperhatikan tiga ayat berpasangan yang pertama yakni iman dan amal saleh (salah satunya tercantum dalam surat asy-Syu’ara : 277) ; shalat dan zakat (salah satunya tercantum dalam surat al Baqarah : 43); dan ibadah dan berbakti kepada kedua orang tua (salah satunya tercantum dalam surat Luqman : 14) bermakna keimanan dan ibadah yang kita lakukan harus memberikan dampak terhadap sikap dan perilaku kita terhadap sesama manusia dan lingkungan sekitarnya.

Keimanan yang sempurna yang tertanam dalam hati harus diimplementasikan dalam nilai-nilai kemanusiaan. Sikap empati dan simpati, dan peduli terhadap nasib sesama harus selalu menghiasi kehidupan sehari-hari. Kesempurnaan iman kita akan berkurang bahkan hilang manakala kita tidak berkata dengan baik; tidak memuliakan tamu; tidak menghormati tetangga; dan membiarkan orang-orang di sekitar kita kelaparan seraya kita mampu menolong mereka.

Ibadah shalat yang kita lakukan tak akan berarti apa-apa manakala kita tidak mewujudkannya dalam akhlak yang baik dan tak mendorong hati kita tergerak untuk menolong sesama. Allah telah menggolongkan pendusta agama bagi orang-orang yang membiarkan orang-orang di sekitarnya kelaparan dan tak memiliki kepedulian terhadap nasib anak-anak yatim. Rasulullah saw sudah mengingatkan kita, tidak ada nilai apapun dari shalat seseorang yang sudah nishab untuk mengeluarkan zakat, namun ia enggan melakukannya.

Sementara berbakti kepada kedua orang tua merupakan wujud nyata ketaatan kita kepada Allah. Berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua menjadi salah satu syarat diterimanya ibadah. Lebih dari itu, berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan perbuatan yang bersifat universal. Sekalipun orang tua kita berlainan agama dan keyakinan, kita masih memiliki kewajiban untuk menghormati, menyayangi, dan berbuat baik kepada keduanya.

Ayat berpasangan berikutnya, yakni perintah taat kepada Allah diikuti dengan taat kepada Rasulullah. Kita tidak mungkin dapat melaksanakan perintah Allah tanpa ada contoh dari Rasulullah saw. Setinggi apapun kecintaan kita kepada Rasulullah saw tak akan berarti apa-apa tanpa keyakinan kepada Allah dan mengikuti segala titah dan perintah-Nya (salah satunya tercantum dalam surat Ali Imran : 31).

Berkenaan dengan ayat-ayat berpasangan (maqrunah) ini, Syaikh Nashr bin Muhammad bin Ibrahim Al Samarqandi dalam karyanya, Tanbih al Ghafilin, Bab Haqqu al Walidain, hal.44 menyebutkan ayat-ayat al Qur’an yang berpasangan harus dipahami dan diimplementasikan secara utuh. Kita tak bisa melaksanakan salah satu perintah yang terkandung dalam ayat tersebut dan meninggalkan yang lainnya seraya kita mampu untuk melaksanakannya.