Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ghozi Al Ghif

Keutamaan dan Hikmah Dalam Sholat Dhuha

Agama | 2022-10-23 20:35:11

Hadits dari Aisyah ra bahwasanya Nabi SAW sholat dhuha sebanyak empat rokaat dan menambah menurut kehendak Allah [HR. Muslim dan Ahmad].

Sholat dhuha mengandung banyak keutamaan dan hikmah diantaranya :

1. Sholat Dhuha adalah sedekah, sebagaimana Rosul SAW bersabda, “Bagi masing-masing ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan mengerjakan sholat dhuha dua rokaat (HR. Muslim dari Abu Dzar].

2. Allah memberikan kelapangan rejeki, sebagaimana Rosul SAW bersabda, “Wahai anak Adam, rukuklah karena Aku pada awal siang (sholat dhuha), maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu pada siang hari” [HR. Tirmidzi dari Abu Darda].

3. Allah akan mengampuni dosa orang yang membiasakan sholat dhuha, walau dosa-dosanya itu sebanyak buih di laut. Rosul SAW bersabda, “Barangsiapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan [HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dari Abu Hurairoh].

4. Allah akan membangun istana di surga bagi orang yang gemar sholat dhuha, sebagaimana Rosul SAW bersabda, “Barangsiapa sholat dhuha dua belas rokaat, maka Allah akan membangun istana dari emas di surga [HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dari Anas bin Malik].

5. Orang yang sholat subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit kemudian sholat dua rokaat baginya seperti paala haji dan umroh, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya [HR. Tirmidzi dari Anas bin Malik].

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image