Ketua MASINDO Ajak Masyarakat Sadar Risiko di Era Digital
Info Terkini | 2022-10-22 15:38:21Hidup di tengah era serba digital seperti saat ini, tentu mendatangkan banyak keuntungan. Segala kemudahan akses tak hanya milik masyarakat kota, tapi juga dinikmati oleh mereka yang hidup di desa. Namun tentu saja, di balik teknologi digital, pasti ada risiko yang menyertai.Keadaan serba digital ini sangat memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, hingga mempermudah dalam melakukan proses transaksi jual beli di berbagai media digital.Semua kemudahan ini tentu tidak selalu membuahkan hasil yang baik, Dimas Syailendra, Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) mengatakan bahwa risiko ekonomi harus disadari, dimulai dengan pentingnya menabung dan sadar dalam berinvestasi.Dia menuturkan, era digital dengan segala kemudahannya tentu beriringan dengan segala risiko yang bisa diperoleh. Contohnya saat berbelanja di salah satu e-commerce yang menyediakan fasilitas beli sekarang bayar nanti. Fasilitas ini merupakan salah satu kemudahan saat kita memang sangat memerlukan barang tersebut dan tidak memiliki uang. Tapi dari fasilitas itu, ternyata bisa menjadi risiko atau bumerang bagi para penggunanya di kemudian hari, jika kondisi keuangan sedang tidak stabil. Jika terlambat melakukan pembayaran, tentu mereka akan terus menghubungi nomor yang tercantum sebagai nomor pengguna dan juga menghubungi nomor darurat yang tercantum. Tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan orang lain yang tercantum pada nomor darurat.Suatu kebiasaan di era digital ini tentu bisa sangat memudahkan dan menguntungkan jika dipergunakan dengan bijak. Terlebih, ada banyak aplikasi yang bisa diunduh pada ponsel untuk melakukan tabungan digital, bahkan berinvestasi pada aplikasi tersebut. Dengan menggunakan fasilitas secara bijak di era digital ini, kita bisa lebih mudah mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan dan berinvertasi jangka panjang. Dalam podcast yang ditayangkan kanal youtube JPNN.com, Dimas Syailendra mengatakan, untuk bisa menerapkan budaya sadar akan risiko adalah menanamkan pemikiran “nanti bagaimana” bukan “bagaimana nanti”.
Dimas memperingati waspada terjadinya kebocoran data pribadi di tengah kemajuan digital, seperti penyalahgunaan untuk membobol rekening, pencurian identitas secara ilegal yang digunakan untuk pinjaman online, serta modus pemerasan secara daring. “Hal-hal seperti ini sangat bisa terjadi di era digital, dan bisa dicegah dengan disiplin menjaga data pribadi ataupun orang lain, memperbaharui sandi secara berkala, dan yang terpenting berhati-hati saat mengunggah informasi secara daring, ungkap Dimas.Budaya sadar risiko ini sangat membantu untuk meminimalisir segala kemungkinan risiko yang akan didapat. Segala hal dan tindakan harus sudah diperhitungkan. Penerimaan informasi saat membaca di media online pun harus dipastikan dulu apakah informasi yang didapat merupakan fakta atau berita bohong.Dimas menegaskan, Gerakan MASINDO bertujuan ingin membangun pola pikir masyarakat mengenai pentingnya budaya sadar risiko dalam menanggulangi sebuah permasalahan dan sadar akan risiko yang bisa diterima.(*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.