Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dahlia-Ku

Gagal Ginjal Akut dan Berharganya Sebuah Nyawa

Agama | Saturday, 22 Oct 2022, 14:32 WIB

Gagal Ginjal Akut dan Berharganya Sebuah Nyawa
Kabut kesedihan masih terus mengelilingi negeri ini. Terbaru maraknya kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak-anak dengan pasien paling banyak yaitu anak-anak dengan usia di bawah lima tahun (balita). Perkembangan data terbaru sudah teridentifikasi sebanyak 241 kasus gangguan ginjal akut di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Gedung Adhyatma Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (21/10).
Ibarat tubuh yang belum 100 persen bangkit dari tsunami pandemi covid 19, kini masyarakat (terkhusus para orangtua) harus siap-siap pasang badan dengan tenaga penuh menghadapi kasus gagal ginjal akut yang masih belum diketahui penyebabnya.
Kematian anak yang mencapai angka 133 tentu bukan angka yang kecil menyangkut nyawa manusia yang seharusnya mendapatkan perlindungan lebih. Dalam pandangan Islam, nyawa satu manusia saja sangat berharga nilainya.
Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani).
Bahkan Allah Ta'ala mendorong manusia untuk menjaga jiwa manusia, sebagaimana firmanNya di dalam surah Al-Ma'idah ayat 32, yang artinya
"...Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan semua manusia...”.
Urgen Langkah Serius
Urgen sekali agar negara menyikapi kasus ini dengan serius dan cepat, mengingat kita berkejaran dengan nyawa generasi bangsa. Mitigasi kasus gagal ginjal akut harus dilakukan secara komprehensif, cepat, dan transparan sehingga bisa diambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan lebih baik lagi. Mitigasi harus benar-benar menemukan apa penyebab kasus gagal ginjal akut ini, sehingga tidak terjadi kebingungan dan kepanikan di tengah-tengah masyarakat.
Edukasi ke masyarakat pun harus gencar dilakukan, mengingat tidak semua warga bisa dan terbiasa mencari info perkembangan terkini dari kasus ini. Sehingga urgen dilakukan transfer info dengan jemput bola ke tengah-tengah masyarakat, harapannya masyarakat bisa sigap ketika menangani anak-anak.
Yang tak kalah penting, sebagai pelayan umat, negara seharusnya bisa memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bisa dirasakan semua lapisan masyarakat, mengingat kasus gagal ginjal akut ini bisa menimpa siapapun dengan latar belakang yang bermacam-macam.
Ibnu Umar ra berkata : Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan dimintai pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya...".
Semoga kasus ini segera bisa dituntaskan dan kabut kesedihan di negeri ini berangsur menghilang.
Dahlia-Ku, Pendidik

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image