Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamadnurhi Dayah

Pamali Duduk di Depan Pintu, Apakah Sulit Dapat Jodoh?

Sejarah | Friday, 21 Oct 2022, 15:46 WIB

Di Indonesia banyak sekali budaya yang berkembang pesat mulai dari nenek moyang kita, hingga kini sampai kepada kita. Salah satu budaya yang sering kita jumpai adalah Pamali atau Mitos, biasanya alasan yang dikemukakan oleh orang tua kita berkaitan dengan mitos yang diyakini secara turun temurun.

Pamali yang kerap sekali di ucapkan adalah jangan duduk di depan pintu. Dan pada umumnya larangan tersebut selalu dikaitkan akan susah mendapatkan jodoh dan seretnya rezeki. Namun apakah hal itu benar adanya?

Arti dari mitos terkait larangan duduk depan pintu yang paling populer di masyarakat adalah akan sulitnya mendapatkan jodoh. Secara logika, sebagian besar orang percaya tidak ada hubungannya antara duduk di depan pintu dengan jodoh. Namun, mitos ini sangat kuat karena berbagai alasan dan bahkan masih bertahan hingga saat ini. Mungkin yang dimaksudkan oleh mitos tersebut adalah bagaimana caranya orang bisa datang untuk melamar apabila kita menghalangi jalan masuknya.

Lalu adalagi terkait dengan seretnya rezeki seseorang kerap dikaitkan jika kita berada di area rumah yang strategis, depan pintu. Orang tua zaman dahulu percaya apabila rezeki seseorang akan seret andai berada di kawasan tersebut. Secara logika hal ini dapat dimaknai bagaimana caranya orang bisa keluar untuk mencari rezeki apabila ada penghalang untuk keluar.

Selanjutnya ada keyakinan masyarakat terkait larangan wanita hamil duduk di depan pintu. Banyak yang percaya apabila hal ini dilakukan, maka proses persalinan bakal mengalami kesulitan. Tentu saja, karena dalam keadaan ini wanita hamil cenderung fisiknya mengalami penurunan kekebalan tubuh disebabkan oleh bayi yang sedang dikandungnya.

Dan cerita bersandar di area pintu ini juga banyak yang percaya akan mendatangkan rasa sakit. Hal ini karena biasanya orang berlama-lama dalam keadaan duduk sehingga bukan tidak mungkin mengalami rasa pegal dan lain sebagainya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image