PERANAN KEBIJAKAN MONETER DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL DAN PENGENDALIAN MONETER OLEH BANK IND
Ekonomi Syariah | 2022-10-18 23:08:23PERANAN KEBIJAKAN MONETER DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL
Terlihat jelas bahwa tujuan umum pembangunan ekonomi pada dasarnya adalah untuk kesejahteraan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Perencanaaan pembangunan ekonomi dapat dilihat sebagai upaya untuk menhasilkan kebijakan yang konsisten dan terencana sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengabaikan keseimbangan neraca pembayaran dan laju inflasi.suatu perencanaan pembangunan ekonomi perlu ditopang khusunya oleh kebijakan moneter dan kebijakan fiskal,yang memainkan peranan dalam menentukan keseimbangan terhadap makro ekonomi.
Kebijakan fiskal dilakukan oleh pemerintah dalam mempengaruhi sektor rill,sementara kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral yakni Bank Indonesia dalam mengatur jumlah uang yang beredar. Nampak,jelas bahwa kebijakan fiskal dan kebijakan moneter ini tidak dapat berdiri sendiri karena masing masing memiliki keterkaitan atau biasa disebut dengan kebijakan ekonomi.
Kebijakan moneter ditujukan untuk menjaga kestabilan nilai rupiah (termasuk didalamnya kestabilan nilai inflasi dan nilai tukar) yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.kebijakan moneter pada dasarnya diarahkan pada tercapainya keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang. Sebagai gambaran, jika jumlah uang yang beredar lebih banyak dari uang yang dibutuhkan maka akan mendorong meningkatnya permintaan akan barang dan jasa sehingga akan meningkatnya laju inflasi.
PENGENDALIAN MONETER OLEH BANK INDONESIA
Pengendalian moneter oleh Bank Indonesia dalam rangka mencapai tujuan kestabilan harga atau laju inflasi tertentu dilakukan dengan sejumlah instrument moneter melalui pencapaian sasaran operasional,sasaran antara dan sasaran akhir.
Instrument moneter atau alat yang digunakan untuk mempengaruhi sasaran operasional terdiri dari :
· Operasi Pasar Terbuka (OPT) atau Open Market Operation (OMO)
· Statutory Reserve (Cadangan Wajib Minimum)
· Fasilitas Diskonto
· Suku Bunga
· Intervensi Valas
· Pengaturan kredit
· Persuasi Moral (Moral Suassicn)
Sasaran opersional diharapkan mempengaruhi sejumlah sasaran antara uang beredar,kredit perbankan dan suku bunga deposit/kredit.
KENDALA PENGENDALIAN MONETER
Dalam implementasinya berbagai kendala dapat muncul sehingga menganggu efektifitas kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral (Bank Indonesia). Kendala tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua hal yaitu, pentargetan besar besaran moneter (monetary targeting) dan penargetan nilai tukar (exchange rate targeting).
Kendala yang terkait dengan monetary targeting dapat disebabkan oleh gangguan aliran moda keluarl dan masuk,perekonomian dunia yang semakin terbuka,serta ketidakstabilan permintaan uang akibat kondisi yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Kendala yang terkait dengan exchange rate targeting disebabkan oleh sulitnya menentukan nilai tukar yang tepat. Hal tersebut dapat berdampak pada nilai tukar yang tidak tepat (over valued) jika pengendalian laju inflasi tidak berhasil.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi nasional tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan moneter,tetapi juga dipengaruhi oleh kebijakan lainnya,baik kebijakan fiskal atau kebijakan yang dapat berpengaruh terhadap kondisi sosial politik.
Bank Indonesia mentargetkan inflasi sebagai sasaran akhir,dengan inflasi inti atau inflasi yang khusus disebabkan oleh kebijakan moneter sebagai sasaran operasional dan akuntabilitas. Kurs rupiah bukan merupakan sasaran akhir,tetapi BI tetap menjaga volatilitas kurs dalam rangka mencapai target inflasi. Sasaran sasaran kebijakan Bank Indonesia dapat menjadi acuan bagi para pelaku ekonomi dan mempengaruhi ekspetasi inflasi dimasyarakat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.