Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ina Febriany

Tak Pernah Puas Menyusuri Sungai Kapuas

Jalan Jalan | 2022-10-15 12:02:13

Sebagai negara yang terkenal dengan kekayaan beragam suku dan budaya, Indonesia juga memiliki potensi alam yang banyak difungsikan oleh masyarakat sekitar, sungai Kapuas salah satunya. Tercatat sebagai sungai terpanjang di Indonesia, sungai Kapuas memiliki panjang mencapai 1.143 km yang hampir setara dengan panjang Pulau Jawa (1.316 km) dengan hulu di Pegunungan Muller dan hilirnya di Selat Karimata. Tak ayal panjang sungai Kapuas setara dengan panjang Pulau Jawa! Karena didaulat sebagai sungai terpanjang di Indonesia inilah menjadikan sungai ini menjadi salah satu aspek penting yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Salah satu cafe di atas sungai yang dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata (doc. pribadi, 13/10)

Bukan saja menjadi sungai dengan kekayaan bahari yang menjadi tempat bernaung lebih dari 250 spesies (antaranews.com) sungai Kapuas juga menjadi sumber penghidupan masyarakat sekitar. Pemanfaatan ini tentunya juga sejalan dengan kesadaran individu untuk bersama-sama menjaga kelestarian sungai. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, setiap warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pengelolaan lingkungan termasuk sungai. Disebabkan banyaknya masyarakat di Kalimantan Barat yang sangat bergantung pada keberadaan Sungai Kapuas, mulai dari aktivitas permukiman, pelayaran, perdagangan, industri serta pariwisata. Konsekuensinya, dampak dari berbagai aktivitas tersebut menyebabkan penurunan kualitas lingkungan sungai dan kehidupan penduduk di sekitarnya.

Salah satu kapal besar berhias ornamen lampu warna-warni yang disewakan untuk berkeliling sekitar sungai Kapuas. Dengan merogoh kocek 15.000 saja, masyarakat dimanjakan oleh keindahan sungai Kapuas dan menghirup segarnya udara di sekitarnya. (doc pribadi)

Mengingat betapa pentingnya Sungai Kapuas bagi kehidupan masyarakat di sekitar, maka untuk mengurangi penurunan kualitas air perlu dilakukan pengelolaan air. Yakni dengan cara menghindari penebangan pohon skala besar di sekitar Sungai Kapuas, menghindari pembuangan sampah ke sungai, pengendalian aktivitas tambang dengan mengurangi penyedotan perut bumi yang menghasilkan lumpur hitam pekat sebagai sumber penyebab kekeruhan maupun pendangkalan air sungai, serta dengan tidak membuang limbah industri ke badan sungai.

Kapal yang juga dihias dan dimanfaatkan untuk menarik daya tarik wisatawan (doc pribadi)

Membangun kesadaran untuk turut serta menjaga alam termasuk sungai Kapuas, bisa dimulai dari diri sendiri. Hal ini juga bisa didukung oleh regulasi pemerintah, segenap aparat, tim penyusun kebijakan, beberapa tokoh masyarakat untuk mau ikut berkontribusi dalam menjaga alam sekitar sungai Kapuas. Sehingga, keberadaan dan kelestarian sungai ini tetap terjaga bukan hanya satu atau dua tahun berikutnya melainkan sampai pada generasi anak cucu kita semua. Karenanya, menyusuri sungai Kapuas tak akan pernah puas jika sekali saja. Mari bangun kesadaran bersama untuk lebih mencintai alam ciptaan-Nya. Bersih sungai kita, populasi menjadi sehat. Semoga!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image