Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M. NASRULLOH

PENGARUH INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Syariah | Wednesday, 12 Oct 2022, 19:40 WIB

Ada banyak istilah-istilah dalam perekonomian yang perlu kita ketahui salah satunya yaitu inflasi dan pertumbuhan ekonomi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Inflasi diartikan sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.

Dapat di simpulkan inflasi adalah kenaikan barang dan jasa secara terus menerus dalam periode tertentu

Pertumbuhan ekonomi dapat di artikan pertumbuhan perkembangan perekonomian suatu negara yang mengakibatkan kemakmuran masyarakat meningkat dalam jangka panjang

Inflasi (Inflation)

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya (Bank Indonesia). Hamilton (2001) inflasi telah banyak digambarkan sebagai situasi ekonomi saat peningkatan pasokan uang "" lebih cepat " daripada produksi barang dan jasa dalam perekonomian yang sama. Tingkat inflasi diukur sebagai persentase perubahan indeks harga (indeks harga konsumen, indeks harga grosir, indeks harga produsen dll). Essien (2005) berpendapat bahwa indeks harga konsumen (IHK) mengukur harga keranjang perwakilan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen ratarata dan dihitung atas dasar survei periodik harga konsumen. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK).

Pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Inflasi tidak seterusnya berdampak negatif pada perekonomian terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu inflasi di bawah 10% ringan justru dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Karena inflasi dapat memberi semangat pada pengusaha untuk meningkatkan produksinya. Pada dasarnya tidak semua inflasi berdampak negatif pada perekonomian. Terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu inflasi di bawah sepuluh persen. Inflasi ringan justru dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena inflasi mampu memberi semangat pada pengusaha, untuk lebih meningkatkan produksinya. Pengusaha bersemangat memperluas produksinya, karena dengan kenaikan harga yang terjadi para pengusaha mendapat lebih banyak keuntungan. Selain itu, peningkatan produksi memberi dampak positif lain, yaitu tersedianya lapangan kerja baru. Inflasi akan berdampak negatif jika nilainya melebihi sepuluh persen.

Pengaruh Inflasi Terhadap Hasil Produksi (output)

a) hasil produksi akan meningkat jika kenaikan harga barang-barang lebih cepat daripada kenaikan gaji atau upah pekerja. Hal ini akan memberikan keuntungan pengusaha menjadi lebih tinggi. Peningkatan keuntungan yang diperoleh oleh pengusaha akan mendorong pengusaha memproduksi lebih banyak sehingga hasil produksi pun meningkat.

b) hasil produksi akan menurun jika inflasi sudah terlalu tinggi (hiperinflasi). Ketika terjadi hiperinflasi, masyarakat tidak suka memiliki uang tunai, karena uang rill yang dipegang menjadi semakin rendah. Daya beli uang menjadi rendah. Karena sebagian masyarakat tidak memegang uang tunai, sebagian pertukaran cenderung dilakukan dengan cara barter. Hal ini membuat produsen tidak bersemangat memproduksi sebab hasil produksi akan kurang laku, dan akibat selanjutnya hasil produksi pun turun.

Pengaruh Inflasi Terhadap Bentuk Penanaman Modal, Investasi.

Pada masa inflasi terjadi, para pemilik modal atau investor lebih suka menanamkan modalnya dalam pembelian harta-harta tetap seperti tanah dan rumah serta benda-benda berharga lain seperti emas dan mutiara. Pada inflasi ini, nilai barang akan terus naik atau semakin mahal, sedangkan nilai uang atau daya beli uang akan semakin turun. Oleh karena itu, pada masa inflasi para pemilik modal akan berusaha menyelamatkan uang mereka dengan cara membeli harta-harta tetap dan benda-benda berharga lainnya.

Pengaruh Inflasi Terhadap Perdagangan Internasional.

Jika di dalam negeri terjadi inflasi, harga produk dalam negeri akan lebih mahal dibandingkan produk dari luar negeri. Keadaan ini akan menyebabkan produk domestik akan lebih sulit bersaing dengan produk-produk impor. Akibatnya, nilai ekspor akan lebih kecil daripada nilai impor, sehingga neraca perdagangan mengalami defisit, dan defisit ini dapat menghabiskan cadangan devisa negara.

Pengaruh Inflasi Terhadap Pendapatan Masyarakat.

Untuk masyarakat yang berpendapatan tetap, terjadinya inflasi sangat merugikan karena pendapatan rill menurun. Sedangkan bagi masyarakat yang berpendapatan tidak tetap, inflasi bisa sangat merugikan atau bisa juga tidak merugikan. Untuk masyarakat yang berpendapatan rendah dan tidak tetap, inflasi jelas sangat merugikan mereka.

Sedangkan untuk masyarakat yang berpendapatan cukup tinggi dan tidak tetap seperti para pengusaha besar, inflasi diianggap tidak terlalu merugikan. Terutama jika pendapatan pada masa inflasi mengalami kenaikan yang presentasinya lebih besar dibandingkan persentasi kenaikan inflasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image