Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rochma Ummu Satirah

Islam Menjaga Dan Melindungi Nyawa

Agama | 2022-10-10 08:54:36

Islam Menjaga Dan Melindungi Nyawa

Rochma Ummu Arifah

Tragedi hilangnya ratusan nyawa di stadion Kanjuruhan Sabtu, 1 Oktober 2022 sungguh sangat memukul banyak pihak. Seakan semua shock dan terpukul mendengar kabar meninggalnya ratusan orang tak bersalah di malam hari ini. Banyak pihak menggugat agar peristiwa ini diusut tuntas dan sejumlah pihak yang dinyatakan bersalah harus dihukum seberat-beratnya.

Ratusan Nyawa Melayang

Sejumlah alasan dikemukakan mengenai alasan meninggalnya nyawa ratusan supporter Arema di kandang mereka sendiri ini. Mulai dari supporter yang dinilai anarkis karena rasa kecewa akibat kekalahan klub junjungan mereka, sampai pada dugaan tindakan refresif dan excessive use of power oleh aparat keamanan karena adanya penembakan gas air mata ke tribun penonton yang mengakibatkan chaos dalam stadion berkapasitas ribuan orang tersebut. Korban meninggal bergelimpangan saat berhasil diamankan dan dibawa ke rumah sakit. Padahal penggunaan gas air mata ini dilarang oleh FIFA dalam mengatasi kerusuhan saat pertandingan sepak bola.

Sungguh, dunia sepak bola berduka dengan banyaknya korban meninggal dalam peristiwa ini. Bahkan, ini adalah tragedi terbanyak ke dunia di dunia yang pernah terjadi. Usut sampai tuntas kasus ini menjadi tuntutan banyak pihak terutama keluarga korban meninggal.

Murahnya Nyawa Manusia

Banyak pihak yang menyayangkan hilangnya nyawa ratusan korban di stadion Kanjuruhan ini. Ada balita berusia dua tahun, sejumlah remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas serta korban dari kalangan wanita. Duka yang mendalam pun dirasakan oleh keluarga atas meninggalnya orang yang mereka sayang akibat menonton pertandingan sepak bola.

Pihak penyelenggara turut dipertanyakan tanggung jawabnya. Pertandingan Arema vs Persebaya yang dinilai high risk ini tidak disertai dengan penanganan keamanan yang lebih. Sehingga mereka pun dijadikan satu pihak, di antara beberapa pihak yang lain, yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini.

Dari satu sisi, kita bisa menilai bagaimana murahnya nyawa manusia di kehidupan saat ini. Entah atas pembunuhan personal hanya dengan alasan sepele, sampai hilangnya nyawa manusia yang terseret dalam bisnis besar dunia sepak bola. Tak dapat dipungkiri, ada putaran uang yang begitu besar dalam bisnis ini. Tentu saja, pemilik bisnis dan pemegang modal sangat mengutamakan teraihnya keuntungan besar dengan menjadikam rakyat kecil sebagai pasar. Sebenarnya, kembali lagi, rakyat adalah korban dalam sistem ini.

Islam Menjaga Nyawa

"Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.” (QS Al Maidah [5]: 32).

Ayat ini sangat jelas menggambarkan pada kita bagaimana Islam menjaga satu jiwa selayaknya menjaga seluruh jiwa manusia yang ada. Islam dengan aturannya menjaga keberlangsungan kehidupan manusia dan mencegah hilangnya nyawa manusia tanpa ada alasan logis. Bahkan, Islam memberikan hukuman yang berat pada tindakan menghilangkan nyawa manusia ini.

Inilah mekanisme aturan dalam Islam yang menjaga kehidupan manusia. Inilah bukti aturan Islam yang mengagungkan penjagaan manusia. Tak hanya untuk kaum muslim saja, Islam juga menjaga darah dari golongan kafir, yaitu kafir dzimmi, kafir mu'ahad dan kafir musta'min. Ini menjadi bukti penguat bahwa Islam menjaga jiwa manusia bahkan untuk golongan kafir yang tak berislam. Mau bukti mana lagi bahwa Islam sungguh Rahmat bagi seluruh alam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image