Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alfi Mursyidah

Menilik Brand Halifa Sebagai Bahan Pembelajaran Bisnis di STIBA Ar Raayah Sukabumi

Bisnis | 2022-10-02 09:42:59
Foto diambil dari instagram Brand Halifa

Hobi mendesain baju merupakan salah satu alasan wanita berkelahiran di Kota Bertuah tersebut untuk terjun di dunia bisnis dan mulai menekuni hobinya sehingga mampu menghasilkan uang. Awalnya niat dari bisnis tersebut adalah untuk memudahkan dirinya dalam memenuhi kebutuhan diri dalam berpakaian. Beliau memutuskan untuk berniqob dan merasa kesusahan dalam memilih pakaian yang nyaman dan elegan untuk dipakai, maka didorong dengan hobinya sejak kecillah beliau akhirnya memantapkan diri untuk memulai usaha dalam bidang fashion muslimah. Melalui visi brand elegance in modesty inilah beliau beritikad ingin membantu muslimah dalam mendapatkan pakaian syari yang simple, nyaman, dan elegan.

Mahasiswi lulusan Universitas Prasetiya Mulya tersebut menyukai bisnis sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di bidang bisnis supaya mampu menyalurkan hobi dan cita-citanya. Ibu dari satu anak ini memulai bisnis pada akhir tahun 2015, memanfaatkan media sosial dan rekan kerja untuk memulai promosi. Brand Halifa sendiri sampai sekarang masih dihandle sepenuhnya olehnya. Beliau kini sedang merancang perkembangan bisnisnya supaya lebih dikenal masyarakat kembali, mampu menginovasi, dan memberi solusi untuk muslimah yang memiliki permasalahan yang sama seperti dirinya. Beliau memiliki slogan bahwa bisnis itu pasti rugi dengan resiko menjadi kaya, untuk membuka mata para mahasiswanya bahwa berbisnis harus berani rugi dan bermental baja.

1. Daftar Pertanyaan

A. Sejak kapan brand Halifa berdiri dan bagaimana latar belakang dari berdirinya brand tersebut?

Jawaban: Brand Halifa berdiri pada akhir tahun 2015 dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan primer owner sebagai muslimah yang berpakaian sesuai syari, simple, dan elegan. Melalui keinginan dan didorongnya hobi berjualan sejak kecil, akhirnya beliau memutuskan untuk membuka bisnis yang bergerak dalam bidang fashion dengan target marketing untuk muslimah yang peduli akan fashion dan mengutamakan kenyamanan dalam berpakaian. Melalui modal yang diberikan oleh ayahnya, beliau berusaha untuk mulai membangun bisnis, melangkah sedikit demi sedikit dan beranjak dari nol menuju fase sekarang yang nantinya insyaAllah akan jauh lebih baik lagi. Tidak lupa dorongan dan bantuan dari suami yang menguatkan dan sebagai sandarannya untuk terus maju dan memperbaiki diri.

B. Apakah visi dan misi brand Halifa?

Jawaban: Brand Halifa memiliki visi “elegance in modesty” dengan misi berupa pemilihan kain dan pernak-pernik lain yang dibutuhkan dengan jeli di bawah pengawasan owner secara langsung, sehingga ia mampu menjamin kualitas dari bahan baku tersebut. Bahkan beliau memerhatikan dengan baik model atau style dari busana yang didesainnya supaya tetap simple, elegan, nyaman, dan diminati oleh kebanyakan muslimah zaman sekarang. Dalam segi pemilhan konveksi pun beliau melakukan scanning yang ketat, sehingga setelah pakaian yang digarap konveksi pun beliau masih mengecek segala aspeknya sebelum dikemas dan kirim ke konsumen.

C. Dimana kantor brand Halifa berada?

Jawaban: Selama ini brand Halifa belum memiliki kantor yang pasti. Neliau menuturkan bahwa brand Halifa sedang berjalan dan berkembang 30% diikarenakan kesibukan mengajar dan kendala modal, sehingga selama ini beliau menerima orderan secara custom dan pesanan saja. Selama ini, beliau hanya mengambil untung sekitar 20-25% per pcs baju yang belum terhitung biaya packing. Beliau berencana untuk mulai kembali fokus berjualan dan hendak membuat brand baru yang khusus untuk busana yang custom. Dengan demikian beliau dapat mempertahankan visi dan misi setiap brandnya.

D. Keunggulan apa yang ditawarkan brand Halifa kepada konsumen?

Jawaban: Brand Halifa menawarkan kualitas bahan yang premium, simple, dan sesuai syariat, sehingga mampu menjamin kenyamanan konsumen. Brand ini pun juga memberikan model yang simple namun sesuai dengan syariat, tetap elok dipakai dan memiliki kesan yang elegan.

E. Bagaimana strategi dan trik pemasaran brand Halifa supaya dikenal dan diminati oleh masyarakat?

Jawaban: Brand Halifa memposting produknya di beberapa market place seperti Instagram dan tokopedia. Di market place tersebut ia menjelaskan dan mengedukasi masyarakat mengenai produk yang mereka jual, dari segi bahan kain, model yang sesuai syariat Islam, dan beberapa hal yang menyadarkan pola pikir masyarakat mengenai standar idealis pakaian muslimah yang nyaman dna elegan. Selain melalui market place, Halifa juga menyebarkan produknya melalui testimoni dari mulut ke mulut pembeli. Sehingga konsumen lebih percaya dan tertarik untuk mencoba produk Halifa setelah testimoni yang dilontarkan oleh pembeli.

F. Bagaimana proses pembuatan produk dari awal step hingga siap dikirim kepada konsumen?

Jawaban: Bermula dari pembeli yang memesan, kemudian brand akan membuat sample dari produk tersebut. Jika memang sample tersebut sudah bagus maka brand akan mulai menjahit pesanan dan mempacking pesanan sedemikian rupa. Jika nantinya ada komplain, maka brand akan menerima komplain tersebut selagi kesalahan dari brand fatal.

G. Bagaimana cara Anda untuk menyelesaikan permasalahan bisnis yang sedang dihadapi?

Jawaban: Setiap bisnis pasti memiliki resiko yang tinggi. Menurut perkataan beliau “bisnis itu pasti rugi dan resikonya kaya” kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dunia bisnis memang penuh dengan tantangan dan resiko. Jadi untuk menjaddi pebisnis yang ssukses kita harus memiliki jiwa yang suka akan tantangan, berpikir kritis, cermat melihat peluang, dan selalu menggantungkan impian dan usaha kita kepada Allah Subhanahu wataala. Selain itu, kita harus jeli dalam memilih partner bisnis yang amanah dan dapat dipercaya.

H. Hal-hal apa sajakah yang perlu diperhatikan untuk menjadi entrepreneur sukses?

Jawaban: Menjadi entrepreneur sukses harus memiliki jiwa yang tangguh dan suka akan tantangan. Setiap langkah baru di dunia bisnis pasti menghasilkan resiko yang tidak main-main, maka kita harus jeli dan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Wajib bagi setiap pengusaha untuk menguatkan ibadah dan doa, karena dengan mendekatkan diri kepadaNyalah rezeki akan mudah untuk datang. Perlu diperhatikan juga bahwa niatkan berbisnis karena mengikuti sunah Nabi Shallallahu alaihi Wasallam, meyakinkan bahwa rezeki tidak akan tertukar sehingga sudah selayaknya bagi kita untuk fokus kepada kerja keras kita tanpa iri dengan milik orang lain.

2. Ibroh yang Dapat Diambil

Melalui bisnis, kita dapat belajar untuk menjadi hamba yang kuat, berkeinginan tinggi, suka tantangan, dan tidak mudah menyerah, karena dakwah pun juga penuh dengan permasalahan dan rintangan. Jika bisnis kita harus mengetahui psikolog pembeli, maka begitu pula dengan dakwah yang harus mengetahui psikolog objek dakwah. Melalui bisnis yang sukses kita dapat berkontribusi lebih dalam berdakwah, dan melalui bisnis pula seharusnya kita lebih mendekatkan diri kepadaNya, Sang Pemberi Rezeki.

Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Islam Prodi Komunikasi Penyiaran Islam STIBA Ar Raayah Sukabumi

Kelompok 2:

Ketua: Alfi Mursyidah (200902005)

Anggota:

1. Alda Putri Permatasari (200902004)

2. Amelina (200902006)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image